Woensdag 29 Mei 2013

Responding Paper Materi Mata Kuliah Agama-agama Minor



BAB I
Agama Babilonia dan Mesopotamia
Sejarah dan Agama
Mesopotamia merupakan suatu daerah yang berada diantara dua sungai, yaitu sungai Eufrat dan sungai Tigris.Aliran sungai Eufrat dan Tigris berasal dari Pegunungan Utara Irak.Daerah di sekitar kedua sungai itu tanahnya sangat subur dan melengkung seperti bulan sabit, sehingga sejarawan Amerika Serikat yaitu Breasted menyebut Mesopotamia “The Fertile Crescent Moon” yang artinya bulan sabit subur. Sejarawan Yunani Kuno yang bernama Heredotus menyebut Mesopotamia sebagai “Tanah surga yang cantik jelita”. [1]
Penduduk mesopotamia
1.      Bangsa Ubaid (5300 SM)
Sejarah Mesopotamia Kuno dimulai pada masa Ubaid (ca.5300 SM). Bangsa ubaid adalah bangsa pertama yang menghuni mesopotamia.Suku ini bermata pencaharian sebagai petani.Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai untuk irigasi.[2]Orang Ubaid yang hidup pada zaman itu diperkirakan sudah membangun rumahnya dengan menggunakan batu-batu lumpur.Mereka juga sudah memiliki sistem kepercayaan, terbukti dengan adanya bekas peninggalan tempat ibadah.
Masa hidup orang Ubaid itu terus berlangsung hingga pada akhirnya orang-orang Semit yang mengembara dari Syria dan Semenanjung Arab masuk ke Mesopotamia sekitar tahun 4500 SM. Baik orang semit maupun orang Ubaid hidup berbaur dan sepertinya mereka mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi lagi. Pada masa pembauran itu sempat dibangun kuil-kuil pemujaan.Ditemukan pula benda bersejarah berupa cat silender yang bermanfaat untuk mengenal pemiliknya.[3]
2.      Bangsa Sumeria (± 3000 SM)
Merupakan bangsa yang ada setelah bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun berbeda dengan para pendahulunya bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan pengairan ke ladang-ladang mereka.
Bagi suku sumeria Agama menempati posisi yang penting dalam kehidupan sosial maupun politik serta ekonomi bangsa Sumeria. Agama berfungsi sebagai alat kontrol dan menuntun aktifitas-aktifitas manusia di dunia.Agama orang Sumeria adalah politeisme, sebab mereka menyembah banyak dewa.Dewa-dewa laki-laki.Samasy adalah dewa matahari yang berjenis kelamin laki-laki.Enslil adalah dewa penagtur angin dan hujan. Sedangkan ishtar adalah dewinya para dewi yang berkuasa atas bumi. Sedngakan rajanya para dinamakan nergal.
3.      Bangsa Akkadia (± 2350 SM)
Memasuki tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan bangsa Sumeria.Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon.Memilih Agade sebagai ibukotanya.Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer Akkad berbahasa semit.
4.      Bangsa Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia.Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan.Raja Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM).Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang-undang.Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk.Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota.Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum.Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia.
5.      Bangsa Assyria (±1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di tepi sungai Tigris dijadikan ibukota.Pemerintahan bangsa Assyria bercorak militer.Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia.Apa sebab muncul gelar tersebut? Karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang besar.Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja.Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi sangat maju antara lain di bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
6.      Bangsa Babilonia Baru (Khaldea)
Tampilnya suku bangsa Khaldea mengangkat kembali keperkasaan Babilonia yang dulu pernah jaya.Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar.Ia membangun kembali kota Babilon dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel dan taman gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babilonia.
Hal kedua yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya.Taman itu dibangun di atas bukit buatan.Tingginya 107 meter.Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan.Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.
Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-bintang. Selain meramal nasib seseorang juga ramalan tentang gerhana.Mereka membagi minggu dalam tujuh hari, satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan jam matahari (sundial).
Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar adalah peristiwa penaklukan kerajaan Yudea dan Palestina.Ibukota Yerusalem direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah tanah Yudea.Bangsa Israel termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya dijadikan budak dan tawanan.Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat membekas bagi bangsa Israel.Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama yaitu tahun 539 SM, Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.





























BAB II
Agama Mesir Kuno
Sejarah
Mesir Kuno adalah peradaban yang tumbuh subur dari hulu Sungai Nil sampai wilayah deltanya di Laut Tengah.Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer.Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi Pegunungan Kilimanjaro di Afrika Timur.Ada empat Negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir. Peradaban Mesir Kuno bertahan lebih dari 3000 tahun sehingga peradaban Mesir Kuno disebut sebagai peradaban kuno terlama di dunia, sekitar tahun 3300 SM sampai 30 SM.[4]
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
  • Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
  • Pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
  • Perkembangan sistem tulisan dan sastra;
  • Organisasi proyek kolektif;
    • Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; serta
    • Kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok Firaun.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui. Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi.Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia.Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.[5]
Perkembangan Agama Mesir Kuno
Perkembangan agama Mesir Kuno berawal dari peradaban Mesir Kuno seperti yang dijelaskan diatas.Pada akhir masa Paleolitik, iklim Afrika Utara menjadi semakin panas dan kering.Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut terpaksa berpusat di sepanjang sungai Nil.Sebelumnya, semenjak manusia pemburu-pengumpul mulai tinggal di wilayah tersebut pada akhir Pleistosen Tengah (sekitar 120 ribu tahun lalu), sungai Nil telah menjadi nadi kehidupan Mesir.Dataran banjir Nil yang subur memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengembangkan pertanian dan masyarakat yang terpusat dan mutakhir, yang menjadi landasan bagi sejarah peradaban manusia.
Selanjutnya Sekitar tahun 5500 SM, suku-suku kecil yang menetap di lembah sungai Nil telah berkembang menjadi peradaban yang menguasai pertanian dan peternakan.Peradaban mereka juga dapat dikenal melalui tembikar dan barang-barang pribadi, seperti sisir, gelang tangan, dan manik. Peradaban yang terbesar di antara peradaban-peradaban awal adalah Badari di Mesir Hulu, yang dikenal akan keramik, peralatan batu, dan penggunaan tembaga.
Di Mesir Utara, Badari diikuti oleh peradaban Amratia dan Gerzia, yang menunjukkan beberapa pengembangan teknologi. Bukti awal menunjukkan adanya hubungan antara Gerzia dengan Kanaan dan pantai Byblos.
Sementara itu, di Mesir Selatan, peradaban Naqada, mirip dengan Badari, mulai memperluas kekuasaannya di sepanjang sungai Nil sekitar tahun 4000 SM. Sejak masa Naqada I, orang Mesir pra dinasti mengimpor obsidian dari Ethiopia, untuk membentuk pedang dan benda lain yang terbuat dari flake. Setelah sekitar 1000 tahun, peradaban Naqada berkembang dari masyarakat pertanian yang kecil menjadi peradaban yang kuat.Pemimpin mereka berkuasa penuh atas rakyat dan sumber daya alam lembah sungai Nil.Setelah mendirikan pusat kekuatan di Hierakonpolis, dan lalu di Abydos, penguasa-penguasa Naqada III memperluas kekuasaan mereka ke utara.
Budaya Naqada membuat berbagai macam barang-barang material – yang menunjukkan peningkatan kekuasaan dan kekayaan dari para penguasanya – seperti tembikar yang dicat, vas batu dekoratif yang berkualitas tinggi, pelat kosmetik, dan perhiasan yang terbuat dari emas, lapis, dan gading. Mereka juga mengembangkan glasir keramik yang dikenal dengan namatembikar glasir bening. Pada fase akhir masa pra dinasti, peradaban Naqada mulai menggunakan simbol-simbol tulisan yang akan berkembang menjadi sistem hieroglif untuk menulis bahasa Mesir kuno.[6]
Sistem keagamaan Mesir Kuno
Kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian dipegang secara turun temurun.Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa yang memiliki kekuatan supernatural dan menjadi tempat untuk meminta perlindungan, namun dewa-dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik; orang mesir percaya dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan amarah.Struktur ini dapat berubah, tergantung siapa yang berkuasa ketika itu.
Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang imam.Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa.Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan untuk disembah oleh masyarakat.Masyarakat umum beribadah memuja patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu melindungi dari marabahaya. Setelah Kerajaan Baru, peran firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang seiring dengan munculnya kebiasaan untuk memuja langsung tuhan, tanpa perantara. Di sisi lain, para imam mengembangkan sistem ramalan (oracle) untuk mengkomunikasikan langsung keinginan dewa kepada masyarakat.[7]
Masyarakat mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan), ba (kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Setelah kematian, aspek spiritual akan lepas dari tubuh dan dapat bergerak sesuka hati, namun mereka membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan patung) sebagai tempat untuk pulang. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah menyatukan kembali ka dan ba dan menjadi “arwah yang diberkahi.” Untuk mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan diadili, jantung akan ditimbang dengan “bulu kejujuran.” Jika pahalanya cukup, sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.[8]
 Dewa – Dewa dalam Agama Mesir Kuno[9]
Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa (polytheisme) dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa (ada yang menyamakan dengan paganisme).Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia.Mereka memberkati manusia, melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia.Dewa-Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam.Para Dewa merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya.Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang.
Berikut ke 13 Dewa Dewi Mesir Kuno :
1.      Ra
Ra (sering diucapkan sebagai Rah, tetapi lebih tepat sebagai RE) adalah Mesir kuno dewa matahari. Pada kelima dinasti ia menjadi besar dewa dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi terutama dengan matahari tengah hari, dengan dewa-dewi lain yang mewakili posisi lain dari matahari. Ra sangat banyak berubah dari waktu ke waktu dan dalam satu bentuk atau lain,kemudian ia berkata kepada matahari yang mewakili setiap saat sepanjang hari.kemudian disebut Heliopolis yang berarti “Kota Matahari” oleh orang Yunani Kuno. Kemudian Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty. Ketika mencapai posisi penting dalam jajaran Mesir, ia dipercaya untuk memimpin langit, di bumi, dan di bawah tanah. Dia dikaitkan dengan elang, yang simbol dewa matahari lain yang melindungi fir’aun. Setelah dipasangkan dengan dewa-dewi fir’aun, anak-anak Hathor dianggap ayah oleh Ra.
2.      Osiris
Osiris digambarkan dengan menggunakan mahkota, yang mirip dengan mahkota putih dari Mesir. Dia juga membawa crook dan cambuk.Lekukan diperkirakan untuk mewakili Osiris sebagai dewa gembala.Simbol mencambuk lebih pasti dengan cambuk gembala, terbang-menyapu, ia biasanya digambarkan dengan warna hijau (warna kelahiran kembali) atau hitam (mengacu kepada kesuburan dataran banjir Sungai Nil).
3.      Amon
Amon adalah seorang dewa dalam mitologi Mesir yang dalam bentuk Amun-Ra menjadi fokus dari sistem yang paling rumit di Mesir Kuno.Sebagai pencipta dewa, ia adalah juara kaum miskin dan pusat kesalehan pribadi.Amun diciptakan sendiri, tanpa ibu dan ayah, dan selama Kerajaan Baru ia menjadi ekspresi terbesar dalam dewa di Mesir teologi. Amun-Ra, juga seperti dewa pencipta, tidak secara fisik yang melahirkan alam semesta. Posisinya adalah sebagai Raja dewa. Dengan Osiris, Amun-Ra adalah yang paling banyak yang tercatat dalam dewa Mesir.
4.      Isis
Isis adalah dewi di mesir kuno keyakinan agama, ibadah yang tersebar di seluruh dunia Yunani-Romawi.Dia dipuja sebagai ibu yang ideal, istri, pelindung alam dan sihir. Dia adalah teman budak, orang-orang berdosa, pengrajin, kaum tertindas, serta mendengarkan doa orang-orang kaya, gadis, bangsawan dan penguasa. Isis adalah dewi ibu dan kesuburan.
5.      Hathor
Hathor adalah seorang Dewi Mesir Kuno yang dipersonifikasikan prinsip-prinsip feminin cinta, keibuan dan sukacita. Dia adalah salah satu yang paling penting dan dewa populer sepanjang sejarah Mesir Kuno. Hathor yang disembah oleh masyarakat umum yang sama dalam kuburan dia digambarkan sebagai “pemimpin Barat” menyambut orang mati ke kehidupan selanjutnya. Peran lain dia adalah seorang dewi musik, tari, dan kesuburan tanah asing yang membantu perempuan dalam proses melahirkan.
6.      Horus
Horus adalah salah satu dewa yang paling tua dan paling penting dalam agama Mesir kuno,yang di puja,setidaknya hampir akhir periode Predinastik melalui Yunani-Romawi. Berbagai bentuk Horuses dicatat dalam sejarah dan ini berbeda diperlakukan sebagai dewa oleh Mesir Kuno. Bentuk paling awal adalah Horus Falcon yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir.
7.      Maat
Maat adalah Dewi Mesir kuno dengan konsep kebenaran, keseimbangan, keteraturan, hukum, moralitas dan keadilan. Dewi Maat juga di anggap sebagai Dewi yang mengatur bintang – bintang,musim,serta tindakan-tindakan baik manusia dan para dewa, yang mengatur alam semesta dari kekacauan. Setelah perannya dalam penciptaan dan terus mencegah kembali ke alam semesta dari kekacauan, peran utamanya dalam mitologi Mesir berurusan dengan penimbangan jiwa-jiwa yang terjadi di dunia bawah, bulu nya adalah ukuran yang menentukan apakah jiwa-jiwa ( dianggap berada di jantung) orang yang sudah meninggal akan mencapai surga dengan selamat.
8.      Nephthys
Nephthys adalah dewi yang asalnya belum ditentukan, dengan nama Mesir kuno tidak berarti “Lady of the House,” seolah-olah menunjukkan kepada manusia.Dia tidak dengan cara apa pun harus diidentifikasi dengan beberapa gagasan tentang “ibu rumah tangga,” maupun sebagai wanita utama yang memerintah negeri umum rumah tangga. Ini adalah kesalahan meresap dan mengerikan, sering diulang-ulang, sangat banyak komentar-komentar tentang dewa ini. Sebaliknya, namanya berarti sangat khusus, Lady of the Temple
9.      Anubis
Anubis adalah dewa untuk melindungi dari kematian dan membawa mereka ke alam baka. Dia biasanya digambarkan sebagai setengah manusia, setengah serigala, atau dalam bentuk serigala lengkap mengenakan pita dan memegang cambuk di lekuk lengannya.Para serigala itu sangat terkait dengan kuburan di Mesir kuno,tapi dengan warna daging yang membusuk dan dengan tanah hitam lembah Sungai Nil, melambangkan kelahiran kembali.
10.  Sobek
Di Mesir kuno,Dewa Sobek digambarkan sebagai buaya biasa, atau sebagai seorang laki-laki dengan kepala buaya. Ketika dianggap sebagai pelindung pasukan firaun, ia ditampilkan dengan simbol otoritas raja. Dia juga ditunjukkan bersama salibnya, yang mewakili kemampuannya untuk membatalkan jahat dan menyembuhkan penyakit.Ia pernah menjadi Sobek-Ra, ia juga ditunjukkan dengan cakram matahari di atas kepalanya, sebagai Ra adalah dewa matahari.
11.  Thoth
Thoth dianggap sebagai salah satu dewa yang lebih penting dari dewa Mesir, sering digambarkan dengan kepala dari suatu Ibis. Kepala-Nya berada di Khemennu tempat suci, di mana dia memimpin masyarakat setempat, kemudian berganti nama menjadi Hermopolis oleh orang-orang Yunani.
12.  Sekhmet
Dalam Mesir kuno, Sekhmet digambarkan sebagai singa betina, pemburu paling sengit dikenal oleh Mesir. Dia dipandang sebagai pelindung dari fir’aun dan memimpin mereka dalam peperangan. Sekhmet kemudian dianggap sebagai ibu Maahes, seorang dewa yang muncul selama Kerajaan Baru. Dia terlihat seperti singa pangeran, putra dari dewi.
13.  Khnum
Dalam Mesir Kuno, Khnum adalah salah satu dewa Mesir yang paling awal, awalnya dewa sumber Sungai Nil. Karena banjir tahunan Sungai Nil membawa lumpur dan tanah liat itu, dan membawa air kehidupan kepada sekitarnya, ia dianggap sebagai pencipta tubuh manusia anak-anak, yang dilakukan di roda tembikar, dari tanah liat, dan ditempatkan ibu mereka (rahim).

















BAB III
Agama Yunani Kuno
Sejarah
Masyarakat Yunani pertama berkembang di pulau Kreta, di sebelah selatan laut Agea. Penduduk Kreta bukanlah penduduk Yunani melainkan mungkin berasal dari Barat Asia kecil yang datang 3000 SM mereka melakukan perdagangan dengan orang Yunani sehingga meninggalkan pengaruh dalam seni, agama, dan dalam sistem penulisan. Dalam sejarah diceritakan bahwa sejumlah kota di Yunani diatur oleh raja. Kota yang paling berperan adalah kota Mikene. Diman disana telah teradap pemakaman dengan karya seni yang menakjubkan.Dalam legenda Yunani juga menceritakan tentang perang melawan Troy di mana Mikene adalah kekuatan Yunani yang terkemuka.[10]
Empat zaman penting di Yunani[11]
1. Mikene (1400-1100 SM)
Pada akhir zaman perunggu kota mikene di peloponnesos adalah kota yang berpengaruh di laut Aegea. Menurut Hemeros benteng mikene adalah singgahsana Agamemnon, raja yang memimpin Yunani dalam perang Troya. Mikene adalah kota yang makmur dan menjalin hubungan perdagangan dengan Mesir, Surya, dan Palestina.
Para sodagarnya membuat catatan dalam bahasa Yunani awal. Pada sekitar 1100 SM pengaruh kota ini lenyap ketika di serang dan dibakar habis oleh penyerang yang tidak dikenal.
2. Zaman kegelapan (1100-750 SM)
Setelah jatuhnya Mikene tulisan menghilang, istilah zaman kegelapan mengacu kepada minimnya catatan sejarah bukan minimnya pencapaian.Konon masyarakat baru memasuki Agea dari utara.Raja-raja bermunculan memrintah komunitas-komunitas kecil. Ini lah cikal bakal Negara kota Yunani. Pujangga mulai mencetak mitos dan legenda yang di tulis pada abad ke-8 SM, ketika para pemikir bahasa Yunani kembali menulis.Kali ini dengan huruf varian fenesia.
3. Zaman klasik (250-323 SM)
Negara kota Yunani berkembang dan mendirikan koloni-koloni di seantero Mediterania sebuah aliansi Yunani yang dipimpin Athena dan Sparta serta sekutu mereka: perang berakhir sekitar 30 tahun kemudian dengan kekalahan Athena pascaperang, fhilip II dari Makedoneia berkuasa atas seluruh Yunani, puteranya Alexander mendidrikan kekkuasaan yang terbentang di seantero Asia dan India
4. Periode Helenistik (323-31 SM)
Meskipun kekuasaan Alexander terpecah menjadi tiga kerajaan besar dan banyak wilayah kecil, pengaruh Yunani tetap terlihat melalui Helenistik Yunani-politik, sastra, seni dan bahasa yang didukung oleh pendidikan dan luasnya penggunaan tulisan. Bangsa Romawi pindah ke bekas kekuasaan Alexander pada tahun 168 SM dan pada 86 SM menguasai Athena. Mereka terbukti menjadi pendukung besar banyak aspek budaya Yunani.
Ajaran dan praktek keagamaan
Bangsa Yunani menyembah dan percaya kepada banyak dewa dan dewi.Dewa-dewi itu berdiam disuatu gunung yang bernama olimpia, dibawah pimpinan suatu dewa tertinggi yang bernama Zeus.Zeus adalah raja dari para dewa.Dia bisa mengendalikan cuaca.Penyair Yunani kuno, Hesiod, memanggilnya 'awan-pengumpul' dan 'guntur'.Senjatanya yang paling ampuh adalah petir.Orang Yunani kuno percaya bahwa ketika petir menyambar bumi, itu adalah tanda Zeus hadir. Zeus juga sangat memperhatikan keramah tamahan, jika ada yang memperlakukan tamu dengan sangat buruk maka Zeus akan marah.[12]
Wahyu yang didapatkan untuk orang/suku yunani didapat dari kultus pra yunani (Pelasgian), ketika Zeus berfirman itu melalui penjelmaan atau lewat perantara oracles dan berpusat di Dodona.selain Zeus dewa-dewa yang dibawah Zeus masih banyak lagi seperti Jupiter, Dyaus. Beberapa dewa seperti dewi perapian Hestia, yang personifikasinya samar-samar. Yang lainnya juga seperti Apollo, hermes, dan Dionisus yang menepati tempat, tongkat atau batu.[13]
Di bawah ini beberapa dewa yang dipercayai oleh orang-orang yunani :
1.      Zeus sebagai dewa tertinggi yang mendiami langit.
2.      Hera adalah istri Zeus dan ratu para dewa
3.      Athena adalah dewi perang dan kebijaksanaan.
4.      Apollo adalah dewa matahari, kebenaran, musik, puisi, tari dan penyembuhan.
5.      Demeter adalah dewi kesuburan dan pertanian
6.      Poseidon adalah dewa laut dan kuda
7.      Aphrodite adalah dewi cinta dan kecantikan
8.      Hermes adalah dewa perjalanan, bisnis dan olahraga.
9.      Artemis dewi berburu, memanah dan melahirkan.
10.  Ares adalah dewa perang
11.  Hephaistos adalah dewa api
12.  Dionysus




















BAB IV
Agama Romawi Kuno
Sejarah romawi
Menurut legenda kota roma didirikan oleh dua orang kakak beradik yakni romulus dan remus yang sejak lahir di buang ke sungai tiber oleh Amulius, tapi beruntung karena mereka diselamatkan dandirawat oleh serigala betina, kemudian mereka mendirikan kota roma, kemudian mereka bertikai yang akhirnya menyebabkan remus terbunuh, kemudian romulus menjadi raja.
Dalam catatan sejarah roma memiliki beberapa raja yang sangat berpengaruh, raja-raja tersebut yakni:
1.      Romulus
Romulus adalah raja pertama sekaligus pendiri Roma.Romulus mendirikan Roma di atas bukit Palatine.Setelah mendirikan Roma, Romulus mengizinkan semua laki-laki, baik manusia bebas ataupun budak, untuk datang dan menjadi warga Roma.Untuk menyediakan istri bagi warganya, Romulus menculik wanita-wanita kaum Sabin sehingga kerajaan Sabin memerangi Roma.Setelah berperang dengan kaun Sabin, Romulus berbagi gelar dengan raja Sabin, Titus Tatius.Pada masa pemerintahannya, Roma juga berperang dengan kerajaan Fidenate dan Veii.
Romulus memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi raja.Setelah penggabungan dengan Sabin, Romulus menambah lagi 100 sebagai senat.Romulus membagi rakyatnya menjadi tiga puluh curiae (golongan), dinamai berdasarkan tiga puluh wanita Sabin yang berperan dalam menghentikan perang antara Romulus dan Titus Tatius.Pewakilan tiap Curiae berkumpul membentuk Dewan Curiata. Setelah kematiannya pada usia 54 tahun, Romulus dipuja sebagai Quirinus, dewa perang.[14]
2.      Numa Pompilius
Setelah kematian Romulus, terjadi masa interregnum selama satu tahun dimana 10 orang anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex.Senat kemudian memilih Numa Pompilius, seorang Sabin, untuk menjadi raja berikutnya.Dia dipilih karena reputasinya sebagai orang yang adil dan beriman. Meskipun awalnya Numa tidak mau menerima jabatan kerajaan, ayahnya meyakinkannya untuk menerima posisi itu sebagai cara untuk melayani para dewa.
Masa pemerintahan Numa ditandai dengan perdamaian dan reformasi keagamaan.Numa membangun kuil Janus dan melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma.Numa kemudian menutup pintu kuil tersebut untuk menunjukkan keadaan damai. Numa juga banyak menetapkan dan mendirikan jabatan keagamaan di Roma, contohnya perawan vesta, Pontifex Maximus, Salii, flamine. Numa mereformasi kalender Romawi dengan menambahkan bulan Januari dan Februari sehingga totalnya menjadi 12 bulan.
Numa mengatur wilayah Roma menjadi distrik-distrik untuk menciptakan aministrasi yang lebih baik, membagi-bagi tanah kepada para penduduk, dan membentuk serikat dagang. Tradisi mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Numa perisai Jupiter jatuh dari langit, dengan masa depan Roma tertulis di atasnya. Numa memerintahkan untuk membuat sebelas salinannya, yang kemudian dipuja sebagai benda suci oleh orang Romawi.Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal secara alami.[15]
3.      Tullus Hostilius
Tullus Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi masalah keagamaan.Pada masa pemerintahannya, Roma memusnahkan kerajaan Alba Longa dan mengambil seluruh penduduknya.
Dia juga berperang dengan kerajaan Fidenae, Veii, dan Sabin.Dia membangun tempat baru untuk senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun setelah kematiannya.Dalam suatu cerita, Tullus mengabaikan para dewa hingga akhirnya ia jatuh sakit. Tullus kemudian memanggil Jupiter dan memohon pertolongannya namun Jupiter membakar sang raja dengan petirnya. Tullus memerintah Roma selama 31 tahun.
4.      Ancus Marcius
Setelah kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi memilih cucu Numa Pompilius, Ancus Marcius, sebagai raja.Seperti kakeknya, Ancus Marcius lebih suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang.Dia melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat mereka bersekutu dengan Roma.
Dia banyak membangun infrastruktur, seperti penjara pertama Roma, pelabuhan, dan pabrik garam.Dia juga membangun jembatan pertama yang melalui sungai Tiber.Setelah memimpin selama 25 tahun, Dia meninggal secara alami seperti kakeknya, menandai berakhirnya pemerintahan raja Latin-Sabin di Roma.
5.      Tarquinius Priscus
Tarquinius Priscus merupakan keturunan Etruska.Setelah pindah ke Roma, dia diadopsi oleh Ancus Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan banyak peperangan melawan kerajaan lain dan membuat Roma memperoleh banyak harta rampasan perang.
Dia menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat.Dia juga menambah jumlah tentara menjadi 6.000 infantri dan 600 kavaleri.Dia membangun kuil Jupiter, Circus Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi, mengadakan kompetisi olahraga Romawi, dan memperkenalkan lambang militer Romawi.Setelah menjadi raja selama 25 tahun, dia dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.
6.      Servius Tullius
Tarquinius Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius.Servius adalah raja Roma kedua yang merupakan keturunan Etruska.Servius mengadakan sensus penduduk pertama dan membagi-bagi penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonominya dan wilayah geografisnya.
Dia mendirikan Dewan Centuria dan dewan Suku.Dia membangun kuil Diana dan tembok yang mengelilingi tujuh bukit di Roma.Dia memerintah selama 44 tahun kemudian dibunuh oleh putrinya (Tullia) dan menantunya (Tarquinius Superbus).
7.      Tarquinius Superbus
Tarquinius Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius.Tarquinius Superbus juga adalah orang Etruska.Tidak seperti raja-raja sebelumnya, masa pemerintahan Tarquinius Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga rakyat memberontak padanya.
Kekuasaan Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, sekaligus menandai berakhirnya pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik. Sementara Tarquinius Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian ke Cumae, di mana ia meninggal dunia pada 496 SM.[16]
Peradaban Romawi Kuno
Kehidupan sosial bangsa Romawi
Kekaisaran Romawi sangat luas sehingga dihuni oleh orang yang berbeda-beda. Ada banyak cara hidup di Romawi.Ada beragam jenis keluarga di Kekaisaran Romawi.Secara umum, persamaan kedudukan pria dan wanita di bawah hukum Romawi agak lebih baik dibandingkan dengan hukum Yunani atau bahkan hukum Islam.Persamaan gender di Romawi lebih tinggi di daerah barat, seperti di Eropa dan Afrika Utara, daripada di daerah timur seperti di Asia Barat, yang meneruskan tradisi-tradisi Yunani.
Orang-orang dari ras dan budaya minoritas kemungkinan merasa lebih nyaman berada di bawah hukum Romawi. Ada banyak orang berbagai budaya dan suku yang berinteraksi di kekaisaran sehingga muncul toleransi yang tinggi terhadap budaya lain. Di pihak lain, hubungan ini kadangkala juga dapat meletus menjadi kekerasan terhadap kelompok minoritas.
Banyak orang yang menjadi budak di setiap penjuru kekaisaran, dari awal hingga akhir masa kekaisaran, namun lagi-lagi jenis perbudakan dan cara budak diperlakukan tergantung lokasi dan waktu saat itu. Di Italia dan Sisilia, dan mungkin juga di beberapa tempat lainnya, ladang yang luas diolah oleh budak-budak yang diperlakukan dengan buruk.Namun budak-budak lainnya menjadi pekerja di rumah, seperti misalnya menjadi pembantu, juru masak, pencuci, dan pengurus kandang.Jenis budak yang kedua diperlakukan lebih baik.Banyak juga budak yang dipekerjakan oleh pemerintah, atau oleh bisnis swasta, atau menjadi manajer, atau mengurus toko, atau di pabrik kecil.Budak-budak lainnya merupakan penjahat yang dihukum untuk bekerja di tambang atau kerja paksa lainnya. Bahkan jika merdeka, mantan budak tetap tidak memiliki hak yang sama seperti halnya orang lain.
Di seluruh kekaisaran, banyak anak lelaki di kota yang pergi bersekolah. Beberapa anak perempuan bersekolah, namun sebagian besar tidak diizinkan bersekolah.Di daerah pedesaan, jumlah anak yang bersekolah jauh lebih sedikit lagi.Yang belajar di perguruan tinggi juga sedikit, karena jaraknya yang jauh, misalnya di Athena atau di Alexandria.
Anak-anak Romawi memiliki banyak teman, baik di sekolah, keluarga, atau di lingkungan sekitar mereka.Akan tetapi, lelaki dan gadis dari keluarga kaya tidak diperbolehkan untuk saling mencintai dengan leluasa karena biasanya pernikahan dilakukan melalui perjodohan yang diatur oleh keluarga.Sementara untuk orang miskin, percintaan bisa lebih leluasa.
Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi[17]
Ketika kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat anisme. Apakah Anda masih ingat apa arti anisme? Anisme adalah kepercayaan dan pemujaan terhadap roh.
Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti:
  • Vesta yaitu roh pengurus api tungku
  • Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga
  • Penates yaitu roh penjaga lumbung
peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.
Bagaimana perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya? Setelah lahirnya agama kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai pusat pemerintahan. Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Penganut agama kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas). Mengapa para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama kristen? Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendi-sendi kekuasaan kaisar. Ajaran tersebut adalah:
  1. bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi bersifat polytheisme,
  2. menolak pendewaan kaisar,
  3. menolak perbudakan, dan
  4. menolak wajib militer dan berperang.
Berkaitan dengan kepercayaan itu berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi seperti gedung Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama kristen ditetapkan sebagai agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama Roma Katolik dengan pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang megah disebut gereja Santo Petrus.
Dari uraian mengenai kepercayaan Romawi di atas terdapat nama-nama dewa yang juga dipakai untuk nama-nama planet di jagat raya.
Peninggalan Budaya Romawi[18]
  1. Seni Bangunan:
Description: http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/images/sejarah5l.jpgBangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang seni bangunan-mereka telah menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan bekas-bekasnya sekarang. Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain:
    • Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma
    • Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi.
    • Limes yaitu tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya 6 m
    • Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan.
Baik kaisar maupun masyarakat Romawi pada umumnya menyenangi hiburan. Pertunjukan di Collosium itu antara lain Chairot yaitu kereta perang yang ditarik oleh beberapa ekor kuda, gladiator yaitu perkelahian antara manusia dengan manusia:
    • Description: http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/images/sejarah5m.jpgCircus Maximus untuk pertunjukan hiburan sirkus.
    • Forum Romanum yaitu gedung pemerintahan.
    • loaca Maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang terpelihara dengan baik.
    • Aquaduk yaitu bangunan saluran air bersih. Bangunan fisik yang dibangun oleh Romawi memiliki multi fungsi contoh: jalan raya di atas untuk mempercepat gerakan tentara dari pusat ke daerah sedangkan di bawahnya untuk keperluan irigasi. Salah satu jalan raya yang kuat yaitu Via Apia yang masih terpelihara hingga sekarang.
      .
  1. Seni Sastra[19]
Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani namun berangsur-angsur karya sastranya menampakkan ciri khas Romawi.Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para pujangga Romawi kuno. Antara lain:
    • Horatius dengan karyanya berjudul Oda
    • Livius, seorang sejarahwan yang menulis buku berjudul Magnum Opus
    • Lucretuis, seorang filsuf dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi itu terdiri dari atom.
    • Ovidius menghasilkan karya sastra berjudul Metamorphoses.
    • Cicero yang ahli pidato dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.
    • Quintilianus, seorang Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
    • Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero..
  1. Ilmu Pengetahuan[20]
Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah berkembang pada jaman Yunani kuno. Diantara para ilmuwan Romawi antara lain Galen, ahli dalam bidang obat-obatan, anatomi, dan fisiologi. Lucretius yang mengikuti jejak Epicurus dan berpendapat materi itu terdiri dari atom.

Description: http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/images/sejarah5n.jpg

Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata.Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang.Merka telah menggunakan radas kedokteran seperti pada gambar di atas.Radas kedokteran tersebut ditemukan di Pompeii, salah satu diantara 200 perkakas kedokteran untuk memeriksa bagian dalam ibu yang mengandung.Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan jaman sekarang.
Pada gambar 5.23 di atas adalah alat-alat bedah antara lain jepitan (Tweezer). Para dokter berhasil melakukan operasi gondok, amandel, dan batu ginjal. Para dokter berhasil menolong kelahiran seorang bayi yang tidak dapat dilahirkan secara normal yang disebut operasi caesar (disebut demikian karena pertama kali untuk melahirkan Yulius Caesar)
Banyak istilah-istilah kedokteran sekarang yang menggunakan bahasa Latin.Pendidikan sangat diperhatikan yang mengajarkan tentang hukum, bahasa, pengetahuan obat-obatan, berpidato, patriotisme dan pendidikan jasmani sehingga lahirlah istilah “mensana in corporesano”.Majunya peradaban Romawi juga dibuktikan melalui tata pemerintahan yang teratur, militer yang tangguh dan hukum yang mantap seperti yang dapat Anda pelajari berikut ini.
Pemerintahan, Militer dan Hukum[21]
Tata pemerintahan Romawi tersusun rapi yang dijalankan dengan beberapa sendi sebagai berikut:
    • pemerintahan sentralisasi, berpusat pada kaisar.
    • pelaksanaan ketertiban dan keamanan secara ketat.
    • komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah terpelihara dengan baik didukung oleh jalan yang baik.
    • secara berurutan dari imperium-pretectur-dioceses-propinsi.
    • untuk mempertahankan kekuasaan atas wilayah yang sangat luas dirempuh siasat devide et impera yang kemudian banyak ditiru oleh bangsa-bangsa yang mempraktekkan penjajahan misalnya Belanda di Indonesia.
Bangsa Romawi mampu mengorganisir kekuatan militernya dengan rapi.Istilah-istilah yang digunakan itu masih dikenal dalam dunia militer hingga sekarang misalnya legiun, devisi, kavaleri, infantri dan lain-lain.Semangat bela negara yang disebut patria protesta ditanamkan sedini mungklin terhadap warga negaranya.Istilah tersebut berkembang menjadi kata patriot yang Anda kenal di Indonesia.
Di bidang hukum bangsa Romawi memberikan sumbangan yang besar dalam menegakkan keadilan. Konsep bahwa semua orang sama di depan hukum serta adanya asas praduga tak bersalah telah dikembangkan pada hukum Romawi kuno.
Hukum Romawi adil dan manusiawi. Hukum Romawi berkembang melalui proses sejarah yang panjang sejak pertengahan abad 5 SM sampai lahirnya kitab hukum jaman kaisar Yustinianus abad 6 masehi. Kaisar Yustinianus mengkodifikasikan (membukukan) hukum-hukum Romawi dari kaisar-kaisar yang memerintah sebelumnya.Kodifikasi hukum itu disebut Corpus Yuris atau Codex Yustinianus.Codex berisi kumpulan hukum dasar atau konstitusi 43 sejak jaman Theodosius.Selain Codex ada Pandect yaitu kumpulan pendapat para ahli hukum.
Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.












BAB V
Agama Persia Kuno
Sejarah Agama persia Kuno
Sejarah keagamaanpersia kuno tidak bisa terlepas dari kerrajaan dan kekaisaran yang menduduki wilayah persia. Ada sejumlah kekaisaran bersejarah yang berkuasa di Dataran Tinggi Iran, tanah air asal Bangsa Persia, dan sekitarnya termasuk Asia Barat, Asia Tengah dan Kaukasus.
Kekaisaran di persia
1.      Kekaisaran Media (728SM-550SM).
Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam.[22]Elam adalah peradaban kuno yang terletak di Iran barat daya.Elam berpusat di barat jauh dan barat daya Iran, membentang mulai dari dataran rendah Khuzestan dan provinsi Ilam, selain juga sebagian kecil Irak selatan.Nama "Elam" berasal dari bahasa Ibrani. Dalam bahasa lainnya antara lain disebut elam(a) (bahasa Sumeria), elamtu (bahasa Akkadia), dan haltamti (bahasa Elam). Negara-negara Elam adalah termasuk wilayah politik yang maju di Timur Dekat Kuno.
Terletak di sebelah timur Mesopotamia, Elam adalah bagian dari urbanisawi awal selama periode Kalkolitikum (Zaman Tembaga). Pada periode Elam Lama (Zaman Perunggu Awal), Elam terdiri dari beberapa kerajaan di dataran tinggi Iran, berpusat di Anshan, dan sejak pertengahan milenium ke-2 SM, peradaban Elam berpusat di Susan di dataran rendah Khuzestan. Kebudayaannya banyak berpengaruh di Kekaisaran Guti, juga di Kekaisaran Akhemeniyah.Ketika itu bahasa Elam menjadi salah satu bahasa resmi.Bahasa Elam sendiri digolongkan sebagai bahasa terisolasi.[23]
Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728SM-550SM).Kekaisaran ini telah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Akhemeniyah (648SM–330SM) yang didirikan oleh Koresh yang Agung.[24]
Koresh (atau Kurush nama Persianya, dalam bahasa InggrisCyrus) dilahirkan sekitar tahun 576 SM di provinsi Persis (kini Fars), di barat daya Iran. Daerah ini saat itu merupakan provinsi kerajaan Media.Koresh berasal dari keturunan penguasa lokal yang merupakan bawahan Raja Media.[25]Yang kemudian mengkudeta kekaisaran media dan mendirikan kekaisaran akhemeniyah.
Koresh Agung juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Koresh.Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.)Gagasan ini kemudian memberi dampak yang besar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya.
Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531SM - 522SM) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa antara darius dan bardiyah.Akhirnya Darius yang Agung (522SM -486SM) menang dan dinyatakan sebagai raja.
Pada masa kekuasaannya, negerinya mencapai puncak kejayaannya, meliputi wilayah hingga Mesir, India Utara, dan sebagian Yunani. Kekaisarannya mulai mengalami kemunduran setelah kematiannya dan pengangkatan putranya, Xerxes I, sebagai raja
Ibu kota Persia pada zaman Darius dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez.Sistem jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis.Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan.
Selain itu, mata uang syiling dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan.
Di bawah pemerintahan Koresh yang Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu.Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya.
Pada masa darius dia mempercayai Ahura Mazda sebagai pencipta dan penegak kebenaran (asha). Ahura Mazda bersifat maha tau tapi tidak maha kuasa, akan tetapi ahura mazda menghancurkan segala kejahatan. Agama kuno di iran atau persia mempercayai ahura masda dengan arti ahura berarti cahya dan Mazda adalah kebijakan.
Kekaisaran Seleukus (330SM ~ 248SM)
Pada tahun 330SM Kekaisaran Akhemeniyah diserang oleh Kerajaan Yunani yang di pimpin salah satu jenderal dari Alexander Agung yang bernama Seleukus dan lahirlah pemerintahan baru Persia yaitu Kekaisaran Seleukus dari Yunani. Seleukus mengangkat dirinya menjadi Kaisar setelah Alexander Agung wafat.
Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248SM – 224M)
Kekaisaran Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal abad ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terbagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah bergerak.Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia.Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain.
Kekaisaran Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.
Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)
Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya.Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia.Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab.Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon.Orang-orang Sassania menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".)
Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi.Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq.Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang dengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhirnya ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas Persia.
Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam.Pengaruh dan kebudayaan Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia.
Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)
Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk gambaran Islam Persia, di mana mereka melestarikan gambaran sebagai orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sebagai muslim. Pada abad ke-8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mulai melibatkan diri dalam administrasi kerajaan.Sebagian mendirikan dinasti sendiri.
Pada abad kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sebagai Islam dan Muslim.Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam.Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.)
Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam.Sementara itu Persia menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik.Ini kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance.
Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.
Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)
Parsi mulai berganti menjadi IslamSyiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501.Dinasti Safawi kemudian menjadi salah sebuah penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan industri pariwisata di Iran.Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang menjadi sebuah medan persaingan antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang menggunakan pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu.Modernisasi Iran yang bermula pada lewat abad ke-19, membangkitkan keinginan untuk berubah dari orang-orang Persia.Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911.Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas.
Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka.
Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan intelijennya, SAVAK. AyatollahRuhollah Khomeini menjadi oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kemudian ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak
















BAB VI
Agama Zoroaster
Sejarah singkat[26]
Agama Zoroaster (Zoroatrianism) merupakan agama kuno / purbakala bangsa Arya yang berasal dari Persia kurang lebih 2500 tahun yang lalu.Meskipun memiliki sedikit pengikut, tidak kurang dari 130.000 orang diseluruh dunia, agama ini termasuk agama tertua di dunia.Seperti halnya agama Yahudi, Kristen dan Islam agama ini juga menganut ajaran Monoteisme.
Agama Zarathustra dinamakan sesuai dengan nama pendirinya yaitu Zarathustra (660-583 SM) yang merupakan seorang nabi persia yang dikenal juga dengan Persianisme, seperti juga halnya dengan agama Ibrahim (Millata Ibrahim), agama Ishak, agama Musa, agama Daud, agama Sulaiman, dan sebagainya. Agama ini juga dekenal sebagai agama penyembah api (Magianism).
Agama itu bermula tumbuh di dalam wilayah Azarbaijan sebelah utara Iran.Oleh karena mendapat tantangan dari bangsanya disana maka Zarathustra berangkat dan pindah menuju Balkh, ibukota wilayah Baktria di Asia tengah. Didepan balai kerajaan raja kavi Vishtaspa, dalam suatu dialog agama, ia berhasil menundukkan dan mengalahkan kaum majus (Magians) hingga raja beserta seluruh keluarganya memluk agama Zarathustra dan mengumumkannya sebagai agama resmi didalam wilayah Bakhtria.
Raja Vishtaspa itu, yang dalam literature di Barat dikenal dengan Kings Hystaspes, berasal dari keluarga Hakkham.Seorang cucunya yaitu Cyrus the Great (559-529 SM) berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil diseluruh wilayah Iran dan membangun sebuah Imperium Parsi yang dikenal dngan dinasti Hakkham (600-331 SB), dan dunia barat mengenalnya dengan dinasti Achaemenids/akhemeniyah. Ibukotanya dipindahkan dari Balkh ke kota Sussa di sebelah timur sungai Tigris, kemudian ke Persepolis (Istakhri).
Raja-raja dari dinasti Achaemenids/akhemenia adalah penganut agama Zarathustra sampai kepada raja Darius III (363-331 SM). Pada masa inilah imperium parsi itu ditaklukkan oleh Alexander the Great (356-323SM) dari Macedonia dan lalau berlangsung Hellenisasi yang intensif diseluruh wilayah Iran.
Setelah raja-raja Achaemenid/akhemenia itu pertumbuhan kekuasaannya sampai pada masa tumbangnya terbagiatas 3 tahap masa, yaitu:
1.      Masa 600-550 sebelum masehi, yaitu dalam mansa 150 tahun merupakan masa pertumbuhan kekuasaan dan pengembangan agama Zarathustra.
2.      Masa 550-486 sebelum masehi, yaitu dalam masa 65 tahun merupakan masa perluasan kekuasaan dan perluasan pengaruh agama Zarathustra.
3.      Masa 486-331 sebelum masehi, yaitu dalam masa 156 tahun merupakan masa sengketa yang terus menerus dengan pihak Grik.
Di dalam wilayah yang luas ini berlangsung Hellenisasi, pemaksaan akan kebudayaan Grik, mithologi Grik, serta Filsafat Grik, dan di anak benua India mereka meninggalkan jejaknya berupa seni pahat patung. Dengan berlangsungnya Hellenisasi sekitar 5 abad lamanya di wilayah Iran, dibawah dinasti Seleucids/seleukus (248-226 SM) maka bahasa Iran tua pun lenyap dari pergaulan sehari-hari digantikan oleh bahasa pahlevi tua, yaitu perpaduan antara bahasa Grik dan bahasa Iran.
Sementara itu mithologi Grik yang memuja Dewa Zeus yang melambangkan Dewa Matahari, beserta pemujaan dewa lainnya, lantas diserap oleh masyarakat seluruhnya hingga agama Zarathustra yang aslinya menganut Monotheism itu bergantikan aliran-aliran Mazdism, dan Manichaenism.
Aliran-aliran itu berkembang dan menjadi panutan rakyat pada umumnya dari abad ke abad sampai kepada masa pertumbuhan dan perkembangan kekuasaan nasional Iran kembali, yaitu dibawah dinasti Sassanids (226-641 M).Diantara aliran-aliran yang paling berpengaruh bagi agama ini adalah Mazdaism yang lambat laun dikenal sebagai agama Majusi karena upacara-upacara kebaktian dilaksanakan melalaui para pendeta kuil yang disebut dengan kaum Majus (Magians).
Pada tahun 641 M, yaitu pada masa pemerintahan koshru Yesdegird III (634-641 M), kekuasaan Sassanids/sassania di tanah Iran ditumbangkan oleh kekuasaan Islam yakni pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (634-644 M). Dan itulah perkembangan terakhir dari agama Zarathustra sepanjang sejarahnya semenjak 12 abad lamanya, lantas terdesak oleh pengaruh agama Islam di tanah Iran.
Kitab Suci dalam agama Zarathustra
Kitab sucinya terdiri dari Dasatir dan Vesta atau Zend-Avesta.Menurut sebagian pakar Arti Dasatir adalah buku sepuluh bagian.Das artinya sepuluh dan tir adalah bagian. Beberapa orientalis berpendapat bahwa kata “tir” adalah kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tepian atau pinggiran, sementara yang lain percaya bahwa Dasatir adalah bentuk jamak dari dastur, dimana berartikan hukum atau aturan agama.[27] Kemudian Avista Berasal dari akar kata avistak yang berarti bacaan, yang juga hampir bersamaan maknanya dengan Taurat dan Al-Qur’an, yaitu kitab suci agama Yahudi dan agama Islam, Sedangkan pegertian lebih lanjut dari makna Avesta adalah pengetahuan, yang hampir sama dengan makna veda, kitab suci agama brahma di India. Karena akar kata keduanya sebenarnya berasal dari satu rumpun bahasa, hal seperti biasa terjadi dalam bidang linguistic.
Dasatir dibagi menjadi menjadi 2 bagian yaitu: Khurda Dasatir dan Klan Dasatir. Avesta lebih lanjut dibagi menjadi Khurda avesta dan kalan Avesta yang juga dikenal dengan Zend- atau Maha-Zend. Kitab suci Persi ditemukan dalam 2 bahasa: Pahlawi (Naskah Pahlawi mirip dengan naskah Persia sekarang) dan Zendi. Disamping kedua naskah itu, beberapa literature religious atau tulisan kesusteraan tertulis dan ditemukan dalam tulisan kuno yang masih berbentuk baji.
Beberapa orang Persi menganggap Zend Avesta lebih otentik daripada dasatir sedangkan sebagian menganggap Dasatir olebih otentik. Zend Avesta dibagi dalam 3 bagian: Bagian pertama berisi Vendid, bagian kedua berisi Sirozahs, Yashts, dan Nyays, dan bagian terakhir berisi Gathas, Yasha, Visparid, Afrinagan Gahs dan lain-lain.
Sebagaimana Alkitab (Biblia) yang merupakan himpunan kitab suci agama yahudi yang terdiri dari 36 kitab, yang oleh dunia Kristen dikenal dengan perjanjian lama (old testament), maka kitab suci Avesta itu dahulunya terdirinya atas 21 buah kitab, tetapi kini Cuma tinggal 5 buah kitab saja, yaitu :
1.      Yasna, terdiri dari 72 buah Haiti (fasal) yang kesemuanya terbagi menjadi 3 bagian:
1) Bagian pengantar , yaitu fasal 1-27 tentang minuman suci yang disebut Hooma.
2) Gatha’ ialah fasal 28-54, berisikan bimbingan dan tuntunan.
3) APERO YASNO / yasna, ialah fasal 55-72, berisikan himpunan nyanyian pujaan terhadap kodrat-kodrat ghaib.
2.      Vispered, bermakan kodrat-kodrat terkemuka berisikan pembahasan tentang kodrat-kodrat gaib yang terpandang paling terkemuka dan yang semuanya itu tunduk kepada kodrat Tunggal yang Maha Bijaksana (Ahura Mazda).
3.      Vendibad, berisikan hukum-hukum agama yang berisikan hukum-hukum agama terdiri atas 22 buah fargard (bab)
4.      Yasht, berisikan kumpilan nyanyian keagamaan (hymns) terhadap para Izad, yakni kodrat-kodrat ghaib yang mulia, berisikan 21 buah nyanyian lagu pujian.
5.      Khorda Avesta, atau avesta kecil yang berisikan kumpulan nyanyian agamawi berbentuk singkat untuk digunakan oleh seluruh orang yang beriman dari kalangan awwam, didalam kebaktian sehari-hari.
Tentang kitab suci avesta yang terdiri dari 21 buah kitab itu, manurut Pahlavi-Dikard, Cuma ada dua buah naskah saja pada masa purbakala itu, tatkala pasukan besar Grik dibawah pimpinana Alexander the Great pada tahun 331 sebelum Masehi menyerbu dan menaklukkan imperium parsi ditanah Iran, maka terjadilah bencana yang Mahadahsyat. Ibukota Perseopolis dihancurkan, dan seluruh literature Iran tua dimusnahkan dan penggunaan bahasa Grik dipaksakan, pemujaan atas dewa-dewa (Paganism) menurut mithologi Grik tua itudisebarluaskan dalam kalangan rakyat taklukkan itu.
Mengenai naskah lengkap dari kitab suci avesta yang 2 buah itu, maka sebuah diantaranya dimusnahkan, dan yang sebuah lagi dikirimkan oleh Alexander the Great kepada gurunya Aristotles (384-322 SM) di Athena, lantas nasib naskah tersebut tidak diketahui lagi keberadaannaya.
Pengaruh kebudayaan Grik ditanah Iran itu berkelanjutan sampai 5 abad lamanya.Sampai awal abad ke 2 Masehi, dibawah dinasti Seleucids/seleukus dan dinasti Arcasids/arcasida.Sampai saat ini Cuma sebuah kitab saja yang agak utuh yaitu kitab ke XIX, kitab Vendidad, berisikan hukum-hukum didalam agama Zarathustra.
Penyusunan kembali tidak lagi menggunakan bahasa Iran tua akan tetapi dalam bahasa Pahlevi tua, karena bahasa Iran tua sudah tidak dikanal lagi oleh masyarakat umum kecuali sedikit dari kaum terpelajar. Oleh karena kumpulan yang ada itu terdiri dari kepingan-kepingan (Fragment) yang tidak teratur, mau tidak mau terpaksa diciptakan ayat-ayat baru guna melengkapi urutan ayat-ayat pada suatu fasal. Dan dengan cara serupa maka tersusun 5 buah kitab yang ada sekarang ini,dan itulah yang kini dinyatakan sebagai kitab suci Avesta. Sesudah kitab suci Avesta yang baru terbentuk nasib dari kepingan-kepingan naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya.[28]
Keyakinan tua Iran.[29]
Penduduk Iran Tua itu merupakan keturunan darah Arya yang melakukan perpindahan pada zaman purbakala kea rah selatan, yaitu tanah Iran dan tanah India. Seperti halnya kaum primitive lainnya , mereka masih terikat pada kodra-kodrat alami.
Kelompok-kelompok pengmbara yang berdiam pada padang-padang pengembalaan di tanah Iran, dimana Air dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting, maka sudah wajar apabila Dewa Air mendapat kedudukan dibawah dewa Api. Disamping itu dipuja juga dewa Bumi beserta dewa-dewa lainnya.Jadi kodrat-kodrat yang sangat dipuja adalah yang menguasai ketiga unsur tersebut.
Keyakinan tua tersebut diwarisi tutun temurun dalam perkembangan bangsa Iran tua. Kuil-kuil bagian pemujaan dewa Api berdiri disan-sini, dikenal dengan kuil Api ( Fire Temples) dan upacara-upacara pemujaan diselenggarakan melalui para pendeta (priest) yang dipanggil Majus (Magians), hingga keyakinan tua itu lebih dikenal dengan: keyakinana Majusi.
Kelahiran Zarathustra
Sebelah Utara tanah Iran, didalam kota Azarbaijan, tinggal seorang lelaki bernama Porushop Spitama, dari suku spitama, bersama istrinya Dughdova yang cantik jelita yang ketika itu masih berusia 15 tahun, lebih kurang pada tahun 660 SM, isterinya yang belum dijamah suaminya itu melahirkan seorang putera yang diberi nama Zarathustra.
Pada saat kelahiran bayi itu kepala kaum majus di tanah Iran bernama Durashan mendadak gemetar ketakutan amat sangat dan beroleh firasat bahwa seorang bayi baru telah lahir kedunia yang kelak akan menghancurkan agama majusi beserta pemujaaan berhala dan akan memusnahkan kaum majus dari permukaan bumi.
Khalwat Zarathustra
Zaratahustra sewaktu masih kecil diceritakan sagat cerdas dan tangkas bicara sehingga teman-temannya sangat segan kepadanya. Dalam usia 15 tahun ia memproleh costi (ikat pinggang suci = sacred girdle) sebagai tanda lulus pelajaran keagamaan, tetapi ia tidak merasa puas dan yakin akan ajaran keagamaan yang dipelajarinya itu. Menjelang umur 20 tahun ia gemar mengembara kesana kemari serta memberikan bantuan kepada orang yang melarat dan kesusahan. Dan pada usia 20 tahun ia pun dikawainkan oleh ibunya dengan seorang gadis bernama Havivi.
Masa 10 tahun berikutnya dilaluinya dengan kegelisahan di dalam jiwanya.Saat usianya 30 tahun terjadilah sebuah titik balik yang sangat menentukan. Pada suatu hari ia berkata kepada istrinya : “ saya akan pergi berkhalwat untuk memproleh ketentraman pikiran. Saya berharap dapat menemukan sumber penderitaan di Dunia Ini.” Dan ia pun berkhalwat dalams ebuah gua pada Gunung Sabalan dan disitulah ia meproleh pencerahan dan Ilham dari Ahura Mazda.
Zarathustra terpaksa pindah
Masa 10 tahun berikutnya dilewatinya untuk menyebarkan agama barunya tersebut ke kota kelahirannya di wilayah utara Iran. Tetapi dalam masa tersebut hanya seorang saja yang beriman di kota kelahirannya tersebut, disebabkan tantangan yang sengit dikiri dan kanan. Ia mengajarkan tentang kodrat Maha Tunggal yang bijaksana yang tak dapat disaksikan dan dilihat dan diraba, dan hal tersebut direspon dengan ejekan dan penghinaan, ia banyak bersabar dan terus memprcayai janji dari Ahura Mazda, hingga pada akhirnya ia memanjatkan permohonana dan lalu keluar perintah supaya hijrah dari situ, ia pun hijrah ke daerah Balk di Asia tengah.
Dakwah di kota Balkh
Balkh adalah ibukota wilayah Baktria (Bactria), terletak dalam wilayah Asia tengah, berbatasan dengan kerajaan Turania. Kota tersebut diganti namanya saat penaklukkan oleh Alexandr the Great dengan nama Alexander arion, dan saat bangkitnya kembali kekuasaan nasional bagsa Iran dibawah dinasti Sassanids diganti namanya seperti semula Balkh.
Zarathustra datang kesana dan melakukan tantangan terhadap sekalian ilmuan dan agamawan yang ada.Laju Raja memanggil mereka dan terjadilah perdebatan yang sangat sengit 3 hari 3 malam lamanya dibalai yang disaksikan raja. Disanalah ia bisa mematahkan segenap pendirian lawannya
Setiap orang yang beriman itu dipanggil Madryasnan dan setiap yang menetang dan meyangkal disebut Kharfaster. Masa 20 tahun terakhir dalam hidupnya ia diliputi kegiatan yang tiada taranya. Mulai dari peperangan dengan raja-raja disekitar Bakhtria dimana ia menjanjikan bantuan Tuhan kepada raja Vishtaspa. Tantangan paling sengit datang dari raja Turania, dan terjadilah peperangan yang dahsyat antara kedua kerajaan tersebut. Dan konon pada saat serangan itulah Zarathustra meninggal ditikam oleh askar Turania dan wafat pada usia 77 tahun. Berita keamtian tersebut membangkitakan semangat berani mati pasukan raja Vishtaspa sehingga mereka dapat merebut kembali kota Balkh dari raja Turania. Zarathustra sewaktu wafatnya meniggalkan 3 istri, 3 puteri, dan 3 putra.
Keyakinan tentang Ahura Mazda
Pengakuan keimanan (credo=Syahadat) yang harus diucapakan setiap orang yang beriman dalam agama Zarathustra. Keimanan yang paling pokok dalam agama ini adalah pengakuan terhadap Ahura Mazda, terhadap kodrat yang maha tunggal dan maha bijaksana.
Menurut Zarathustra alamsemesta ini dikuasai oleh kodrat Maha Bijaksana (Ahura Mazda) yang Maha bijaksana senantiasa berhadapan dengan kodrat angkara murka (angro mainyu).Agar manusia memproleh keselamatan haruslah menundukkan diri sepenuhnya kepada Ahura Mazda. Dan dalam gua itulah ia memproleh jabatan kerasulannya. Ia menyambut gelar kerasulannya dengan kesediaan diri untuk mengorbankan apapun juga, untuk siapapun juga demi penyebaran agama tersebut, dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Ahura Mazda dan hanya mempercayai Ahura Mazda saja.
Menurutnya Ahura Mazda berdiri sebagai Tuhan dalam pengertian Monoteism sacara langsung. Inti ajaran Zorotrianism adalah pertarungan antara kebajikan dan kejahatan, dimana bumi merupakan medan pertempuran tempat berlangsungnya pertempuran besar antara spenta Mainyu, roh kebajikan, dan roh kejahatan, Angra Mainyu. Ahura Mazda menyerukan agar manusia ikut berjuang dalam perang dengan mengabdi kepada jalan pikiran, ucapan dan perbuatan baik. Dan setiap manusia akan diadili sesuai dengan seberapa jauh ia telah berjuang.
Zarathustra membuat beberapa syair puji-pujian yang disebut GHATA, yang dihimpun dalam kitab suci AVESTA. Menurut Avesta dunia akan berakhir dengan kebakaran besar, dan hanya yang berbuat kebajikan yang akan hidup kembali di alam yang baru.
Sampai saat itu tiba, semua orang yang mati diharuskan melewati titian atau jembatan penentuan. Orang yang baik akan selamat tiba di seberang menugggu datangnya saat tersebut di sorga. Yang berbuat jahat menunggu di neraka.
Ahura Mazda itu dalam kitab suci Avesta itu disebutkan sebagai:
1.      Creator, sang Pencipta
2.       All seeing, Maha Melihat
3.      Most Mighty, Greatest atau yang maha kuasa
4.      Most Beneficent, yang Maha Murah
5.      All Knowing, Maha Tahu
6.      Most Bountiful, Maha Asih
Daftar yang lebih panjang berisikan 101 buah nama terbaik dari Ahura Mazda.
Kodrat-kodrat rohani itu terbagi kedalam 2 golongan Spenta Mainyu dan Angra Mainyu.Spenta Mainyu itu bermakana mainyu yang baik, dan para penganutnya itu disebut ahuras, sedangkan angra mainyu berarti yang angkara / jahat, adapun pengikutnya disebut daevas.
Ajaran tentang Eskatologi
Eskatologi (eschatology) berasal dari kata Grik eschatos bermakna: akhir keseluruhan. Yang maksudnya: ajaran atau doktrin tentang akhir segala perkara, tentang maut, tentang kebangkitan kembali, tentang peradilan terakhir, dan tentang hidup kekal selanjutnya, sebagaimana hampir seluruh agama memiliki doktrin serupa.
Menjelang akhir zaman akan turun 3 juru selamat yaitu: Aushedar, Aushedar-mah, dan yang terakhir Shayoshant. Kedatangan ketiganya akan menegakkan keadilan dan memusnahklan kezaliaman.[30]

















BAB VII
Agama Jain
1.      Sejarah dan perkembangan agama jain
Agama jain adalah sebuah agama monastic kuno dari india. Agama ini menolak otoritas weda sebagaimana halnya agama budhha. Agama ini muncul  pada zaman wiracarita yakni masa akhir zaman brahmana, ketika ada perdebatan antara aliran teistis dan non teistis. Menurut Jhon A Hutchison agama inijuga agama budhha  muncul di zaman heresies (zaman pilihan) yang timbul karena dua alasan, yang pertama karena waktu itu orang tidak mengakui adanya otoritas sacral Weda. Kemudian yang kedua yakni pada waktu itu orang menolak batu ujian ortodoksi hindu yaitu apa yang disebut kasta.[31]
Agama Jaina lahir berdasarkan reaksi dari ketiak setujuannya terhadap ajaran-ajaran agama Hindu, maka pada saat itu terjadi pemberontakan besar terhadap agama Hindu yang dipimpin oleh Mahavira. Mahavira lahir pada tahun 599 SM, ayahnya bernama Sidarta yang merupakan seorang anggota dalam majelis yang memerintah Bandar atau kesatuan ketentaraan di india. Ibunya merupakan anak dari ketua majelis itu yang bernama Tri Sala.[32]Mahavira dilahirkan di wilayah republik Vaisali (Behar), di kampung Basarh, kira-kira 27 mil di sebelah utara kota Patna.[33]
Jainisme sndiri mulai diakui keberadaannya di magadha, india utara sekitar abad ke-6 dan ke-5 sebelum masehi pada waktu itu mahavira menyebarkan ajaran-ajarannya. Oleh karena itu mahavira lebih dikenal sebagai nabi jainisme, bukan penciptanya. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa mahavira dianggap bukan yang paling dulu menyebarkan ajaran-ajaran jainisme tersebut. Namun diakui bahwa diantara sekian banyak tirthankara, Mahavira adalah yang paling akhir turun ke Dunia ini. Sehingga Ialah yang menyampaikan dan menyempurnakan ajaran-ajaran agama jain.[34]
2.      Ajaran dan praktik kegamaan
A.    Kitab Suci
sumber-sumber suci dikalangan para pengikut agam jaina adalah pidatdo-pidato mahavira. Kemudian pidato-pidato mahavira ini diteriam oleh para pengikutnya seperti para murid-muridnya,orang-orang arif,pendeta-pendeta dan para ahli ibadah. Sumber kepustakaan suci ini diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan.
kitab ini bernama siddhanta yang terdiri dari 12 anggas sebelumnya, semua itu adalah himpunan yang terdiri dari pidato-pidato mahvira. Namun anggas yang kedua belas telah lenyap sampai kini,tidak bisa diketemukan lagi. Namun tentang jumlah anggas seluruhnya, yang merupakan bagian dari kitab suci dijumpai perbedaan pendirian diantara sekte-sekte didalam agama jaina itu. Seperti sekte digambara mengakui ada 80 anggas dari bagian kitab suci agama jaina sedangkan sekte swetambara mengakui hanya 45 anggas saja. Sedangkan gerakan reformasi agama jaina hanya 33 anggas saja.
B.     System kepercayaan agama jain
1.      Konsepsi tentang tuhan
Agama jain atau jainisme menolak adanya tuhan yang dianggap sebagai pencipta atau penguasa dunia ini. Agama jain mengakui keberadaan apa yang disebut sang “Maha Kuat”, namun mengatakan bahwa sang maha kuat tersebut termasuk pula manusia, semuanya terbelenggu dalam alam dosa dengan sedikit atau tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri darinya.[35]
2.      Konsepsi tentang alam
Jainisme menganut filsafat dualisme, yaitu membagi alam saemesta ini menjadi dua kategori: zat yang hidup (jiva) dan zat yang tidak hidup (ajiva). Ajiva memiliki lima substansi yaitu benda (pudgala), dharma, adharma, ruang (akasa) dan waktu (kala). Unsure jiva dan keenam unsure ajiva tersebut disebut denga enam dravya.
Menurut agama ajarang agama jain substansi jiva dan ajiva adalah kekal, tidak diciptakan, tidak ada permulaan dan tidak berakhir. Atau dengan kata lain tidak ada sebab pertama yang menyebabkan terjadinya substansi-substansi tersebut.
Kemudian selain pembagian menurut kedua kategori tersebut, maka dari sudut pandang lain berbeda, substansi-substansi tersebut lebih lanjut diklasifikasikan menjadi dua yakni astikaya dan nastikaya.[36]
Menurut kosmologi jainisme alam semesta ini adalah abadi, alam semesta ini bergerak melalui satu lingkaran terus-menerus dari stau tempat yang ideal menuju kearah titik bawah lalu dilanjutkan menaik lagi melalui titik atas dan begitu seterusnya. Menurut agama jain alam semesta ini bergerak bukan karena adanya tuhan melainkan bergerak secara mekanistis belaka.[37]
3.      Konsepsi tentang karma
Jainisme tetap menerima ajaran tentang karma-samsara dalam pemikiran tradisional india, dan mengajarkan bahw karma terjadi karena tercampurnya jiva dan ajiva. Konsep karma dalam jainisme  berpangkal pada prinsip dualism antara jiwa dan benda, atas dasra prinsip tersebut, menurut jainisme tubuh manusia itu memenjarakan jiwanya.
Menurut jainisme karma adalah energy jiwa yang dengan energy itu menyebabkan penggabungan jiwa dan benda dan kekotoran berikutnya dari jiwa itu. Menurut jain karma bisa dibersihkan, prose pembersihan karma disebut dengan nirjana, jika proses nirjana ini berjalan terus tanpa rintagan maka pada akhirnya semua karma akan tercabut dari jiwa dan akan mencapai tujuan utama hidup.[38]
4.      Pandangan tentang pencerahan
Tujuan akhir dari ajaran jain adalah untuk mencapai kehidupan yang sempurna memperoleh pengetahuan tentang pencerahan dan akhirnya moksa yakni terlepas dari siklus kelahiran kembali.
Menurut agama jain jiwa yang telah mencapai kesempurnaan atau pencerahan menyebabkan pemiliknya mencapai tingkat kesalehan dan kesempurnaan dari luar. Sebagai contoh para tirthankara yang kesemuanya telah diakui berhasil mencapai kesempurnaan itu. Kemudian orang yang telah mencapai kesempurnaan jua akan dapat menikmati empat macam atribut yakni persepis yyang tak terbatas, pengetahuan yang tak terbatas, kekuatan yang tak terbatas dan kebahagiaan yang tak terbatas. Kesempurnaan jiwa seperti ini dapat dirasa ketika dia amsih hidup atau sudah mati.[39]
5.      Jaina percaya dengan pluralisme roh; terdapat roh-roh sebanyak tubuh hidup yang ada. Tidak hanya roh dalam binatang, tetapi juga tumbuh-tumbuhan dan bahkan dalam debu. Hal ini juga diterima dalam ilmu pengetahuan moderen. Semua roh tidak secara sama memilki kesadaran, ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah. Semaju apapun indria-indrinya, roh terbelenggu dalam pengetahuan y6ang terbatas; juga terbatas dalam tenaga dan mengalami segala jenis penderitaan.Tetapi setiap roh mampu mencapai kesadaran tak terbatas, kekuatan dan kebahagian. Mereka dihalangi oleh karma, seperti matahari dihalangi oleh awan. Karma dapat menyebabkan belenggu roh. Dengan menyingkirkan karma roh dapat memindahkan belenggu dan mendapatkan kesempurnaan alamiah.[40]
PRAKTEK KEAGAMAAN DALAM JAINISME
A.    Asketisme
Menurut jai nada dua motif melakukan kehidupan asketik, pertama bahwa kehidupan asketik dianggap sebagai salah satu macam atletikisme spiritual yaitu latihan spiritual para atlit menjelang pertandingan.Kedua, bahwa kehidupan asketik itu menempatkan prinsip serba dua antara materi dan spirit (jiwa). Alu mencari cara untuk membebaskan jiwa yang terkurung dalam daging.
Jainisme sangantmementingkan asketisme.Hal ini diandaikan sebagai perjuangan mahavira untu memperoleh pengetahuan agungng.Karena itu sifat asketik jainisme menjadi bgitu kstrim dan ketat.
B.     Etika penganut agama Jain
Masyarakat jainisme terdiri atas pendeta, biara dan orang kebanyakan. Hanya ada lima disiplin spiritual didalam jainisme. Di dalam kasus kependetaan disiplin ini benar-baner ketat, kaku dan sangat fanatik.Sementara dalam kasus orang umum hal itu bisa di modifikasi.Kelima sumpah disebut “sumpah besar” (maha-vrta), sementara bagi orang umum disebut ‘sumpah kecil’ (anu-vrta).Kelima sumpah tersebut adalah (1) ahimsa (non kekerasan), (2) satya (kebenaran di dalam pikiran), (3) asteya (tidak mencuri), (4) brahmacharya (berpantang dari pemenuhan nafsu baik pikiran, perkataan maupun perbuatan), dan (5) aparigraha (ketakmelekatan dengan pikiran, perkataan dan prbuatan). Dalam halo rang umum, aturan ini bisa di modifikasi dan disederhanakan.[41]
Untuk orang awam ada 12 atauran yang semula berasal dari aturan pendeta. Keduabelas aturan tersebut adalah
1.      Tidak pernah menyengaja melenyapkan kehidupan dari makhluk ang berorgan indra
2.      Tidak pernah berbohong
3.      Tidak mencuri
4.      Tidak berzina
5.      Tidak tamak
6.      Menghindari godaan-godaan
7.      Membatasi jumlah barang yang dipakai sehari-hari
8.      Menjaga hal yang berlawanan dengan usaha untuk menghindari dari kesalahan-kesalahan
9.      Menjaga periode-periode meditasi yang telah dicapai
10.  Mengamati periode-periode penolakan diri
11.  Memanfaatkan periode-periode kesempatan menjadi pendeta
12.  Member sedekah
Umat awam juga memegag prinsip ahimsa, dengan melakukan diet vegetarian dan selanjutnya melarang diri makan telor.

















BAB VIII
Agama Sikh
Sejarah
Kepercayaan Sikh, atau lebih dikenal dengan nama “Khlasa” atau “yang murni” berasal dari agama Hindu, muncul dalam tahun 1699 M dan dianggap sebagai kepercayaan yang paling kontemporer di dunia ini.[42]
Agama Sikh merupakan agama Non-Semit, Non-Vedic.Agama Sikh meru-pakan agama terbesar ke-6 di dunia. Agama sikh didirikan oleh Guru Nanak pada akhir abad 15 M. Berasal dari daerah antara Pakistan dan Barat Daya India yaitu Punjab. Punjab berarti tanah dari 5 sungai.Guru Nanak lahir sebagai Ksatriya (Kasta Ksatria) dalam keluarga Hindu tetapi sangat dipengaruhi oleh Islam dan Muslim. 
Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India.Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Agama Sikh percaya kepada adanya satu Tuhan dan dipanggil waheguru.Selepas beliau meninggal dunia, penggantinya juga diberi pangkat guru.Sebanyak sepuluh guru telah mengambil alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan.Rangkaian ini berakhir pada tahun 1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. Gobind Singh juga telah menumbuhkan sebuah persatuan "Persaudaraan Khalsa Sikh" dan memulakan pemakaian seragam untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran "Lima K".Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.[43]

Ajaran agama
Konsep Ketuhanan Dalam Agama Sikh
Berkaitan dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-orang Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra’.Konsep ini menjadi landasan fundamental agama Sikh yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru Granth Shahib.Dalam kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan istilah ‘Japoji Mul Mantra’.Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa”. Tuhan itu disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak dilahirkan’. Agama Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama mo-notheisme.Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut ‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’. 
Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar lain yang disebut dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan yang sejati.
Disamping mempercayai ajaran monotheisme, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan (inkarnasi) Tuhan.Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud berupa manusia.Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka juga melarang pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala.Guru Nanak sangat dipengaruhi oleh ajaran Kabir. Tidak mengherankan, bila Anda membaca ‘Sri Guru Granth Sha-hib’, terdapat beberapa bab yang mengandung untaian ‘Do has’ dari Sant Kabir. ‘Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na koi.Joi sukh mein sumren kare, to dukh kahe hoi’. Artinya, setiap orang akan ingat kepada Tuhannya tatkala ia berada dalam lilitan masalah, tetapi tidak seorangpun yang mengingat-Nya tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia. Seseorang yang bisa mengingat Tuhan tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia, bagaimana mungkin ia akan terjatuh ke dalam masalah .[44]
Tentang Ajaran Kitab Suci Agama Sikh
kelima, guru Arjan Dev terkenal karena menyusun Adi Granth, kitab suci agama Sikh. Kitab suci ini kemudian dideklarasikan menjadi Guru Granth Sahib oleh Guru Gobind Singh. Kitab suci Guru Granth Sahib ini berisikan ajaran-ajaran suci dalam bentuk asli yang ditulis oleh para guru sikh sendiri. Di dalam kitab sucinya berisi ajaran-ajaran agama, syair-syair yang telah dikodifikasikan.
Dari kitab Sri Guru Granth Shahib. Agama Sikh mewajibkan lima hal yang selalu harus ada, yang dikenal dengan sebutan ‘5K’. 
1.      Huruf ‘K’yang pertama adalah ‘Kash’ yakni rambut yang tidak boleh dipotong yang ada pada diri sang guru. 
2.      Huruf ‘K’ yang kedua adalah ‘Kanga’, yakni sisir yang dipergunakan untuk merapihkan rambut. 
3.      Huruf ‘K’ yang ketiga adalah ‘Kadha’, yakni gelang besi yang diper-gunakan di tangan atau kaki untuk memberikan kekuatan dan daya tahan diri. 
4.      Huruf ‘K’ yang keempat adalah ‘Kripan’, pisau belati yang dipergu-nakan untuk pertahanan diri. 
5.      Huruf ‘K’ yang kelima adalah ‘Kacha’ yaitu pakaian yang panjang ke bawah hingga ke batas lutut atau sebatas paha yang dimaksudkan untuk kelincahan gerak. 
Penampakkan dengan ‘5K’ ini menjadi cara atau ciri untuk mengenali orang-orang Sikh.[45]
SEPULUH GURU SIKH
Kesepuluh Guru dalam Sikhisme adalah:
#
Nama
Menjadi Guru pada
Lahir
Wafat
Usia
Ayah
Ibu
1
69
Mata Tripta
2
48
Mata Ramo
3
95
Bakht Kaur
4
47
Mata Daya Kaur
5
43
Mata Bhani


BAB IX
Agama Shinto
Sejarah
Shinto berasal dari kata Shin dan To, yaitu kombinasi dua huruf kanji yang berarti Jalan Kami (Tuhan atau Dewa). Nama ini mulai dipakai pada abad ke 6, bersamaan dengan kedatangan agama Buddha, untuk membedakan dengan jelas agama lama dengan agama baru. Jadi jelas sekali, kalau masyarakat Jepang dulu menjalankan kepercayaannya apa adanya dan tanpa nama atau istilah apapun.
Shinto mempunya sejarah yang cukup panjang dan tua yaitu dimulai dari masa Jomon Period (11.500-300 BC) ada indikasi masyarakat jaman itu sudah menjalankan ritual Samanisme yang mirip dengan ritual Shinto sekarang.Kemudian pada masa Kofun Period (250-552 CE) mulai ditemukan catatan yang lebih lengkap tentang kepercayaan ini.Kuil kuno Ise dan kuil Izumo Taisha yang terletak di barat daya dan di timur laut kepulauan Jepang adalah beberapa di antara kuil yang dibangun pada masa ini dan masih berdiri hingga kini.
Bahkan yang mungkin paling unik adalah tempat suci agama Shinto pada awalnya kebanyakan tidak memiliki bangunan apapun jadi hanya berupa tanah kosong, hutan, sungai ataupun gunung dan pendirian bangunan ini dimulai karena pengaruh dari agama Buddha yang mulai masuk pada masa itu.
Kemudian pada masa Restorasi Meiji, Shinto ditetapkan menjadi agama resmi negara namun setelah perang dunia kedua Jepang, status Shinto sebagai agama negara berakhir karena Jepang beralih menjadi negara sekular dan agama dianggap tidak lebih sebagai kegiatan budaya.[46]
Shinto dan Ajarannya
K a m i
Istilah “Kami” dalam agama Shinto dapat diartikan dengan “di atas” atau “unggul”, sehingga apabila dimaksudkan untuk menunjukkan suatu kekuatan spiritual, maka kata “Kami” dapat dialih bahasakan (diartikan) dengan “Dewa” (Tuhan, God dan sebagainya). Jadi bagi bangsa Jepang kata “Kami” tersebut berarti suatu objek pemujaan yang berbeda pengertiannya dengan pengertian objek-objek pemujaan yang ada dalam agama lain.[47]
Istilah Kami diterapkan terhadap kekuatan dan objek-objek tertentu, tanpa membedakan apakah objek tersebut adalah benda hidup atau mati, bersifat baik atau buruk.Semua yang memiliki sifat-sifat misteriusdan menimbulkan rasa segan dan takut dapat dianggap sebagai Kami.
Ada 4 hal yang mendasari konsepsi kedewaan dalam agama Shinto, yaitu :
1.      Dewa-dewa tersebut pada umumnya merupakan personifikasi gejala-gejala alam.
2.      Dewa-dewa tersebut dapat pula berarti manusia
3.      Dewa-dewa tersebut dianggap mempunyai spirit yang mendiami tempat-tempat di bumi dan mempengaruhi kehidupan manusia.
4.      Pendekatan manusia terhadap dewa-dewa tersebut bertitik-tolak dari perasaan segan dan takut.[48]
Adapun beberapa dewa-dewi, mahkluk gaib, roh-roh, yang dipuja dalam Shinto antara lain:
1.      Naga (mahkluk berupa ular)
2.      Dosojin, Ebisu (salah satu dewa keberuntungan Jepang)
3.       Dewa Hachiman, Henge, Kappa, Kitsune (Roh Srigala)
4.       Oinari (Roh Srigala)
5.       Shishi (Singa)
6.       Su-ling (Empat Binatang Pelindung)
7.       Tanuki (Sejenis Dewa
8.       Inari (dewa makanan)
9.       Aragami (Roh ganas dan jahat)
10.   Dewa-dewa Tanah dan Dewa-dewa Gunung dan Dewa-dewa Pohon
11.   Dewa-dewa Air dan Dewa-dewa Laut
12.   Dewa-dewa Api
13.   Dewa-dewa manusia
Konsep tentang manusia
Hubungan kami dengan manusia terjalin suatu hubungan antara orangtua dan anak, atau antara nenek moyang dengan keturunannya.Dengan demikian “manusia adalah putra kami”. Ungkapan ini memiliki 2 macam arti :
1) Kehidupan manusia berasal dari kami, sehingga dianggap suci.
2) Kehidupan sehari-hari adalah pemberian dari kami.
Dalam agama Shinto, manusia memiliki banyak arti, diantaranya :
* Hito (tempat tinggal spirit)
* aohito-gusa (manusia-rumput hijau) Dalam bahasa Jepang kuno
* ame no masu-jito (manusia- langit-yang berkembang)
konsep dosa tidak dikenal dalam agama Shinto. Segala bentuk upacara keagamaan yang dikerjakan pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi “suci” yang sangat diperlukan dalam mendekati kami.Penyakit, luka, menstruasi, dan kotoran-kotoran lainnya dianggap sebagai hal-hal yang dapat merusak hubungan manusia dengan kami.
* Ajaran Tentang Dunia
Agama Shinto adalah termasuk tipe agama “lahir satu kali”.Dalam arti, memandang dunia ini sebagai satu-satunya tempat kehidupan bagi manusia. Meskipun demikian, dalam pemikiran Shinto ada 3 macam dunia, yaitu :
1.      Tamano-hara, yang berarti “tanah langit yang tinggi”, yaitu dunia menjadi tempat tinggal para dewa langit.
2.      Yomino-kuni, yakni tempat orang-orang yang sudah meningal dunia, yang dibayangkan sebagai dunia yang gelap, kotor, jelek, dan menyengsarakan.
3.      Tokoyono-kuni, yang berarti “kehidupan yang abadi”, ”negeri yang jauh diseberang lautan”, atau “kegelapan yang abadi”, yaitu sebuah dunia yang dianggap penuh kenikmatan dan kedamaian, tempat tinggal arwah orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan suci.
Ketiga dunia tersebut sering pula disebut dengan kakuriyo (dunia yang tersembunyi), sementara dunia tempat tinggal manusia hidup disebut ut-sushiyo (dunia yang terlihat atau dunia yang terbuka).
Menurut Motoori Morinaga dalam mite terdapat ketentuan dari dewi matahari mengenai suatu keabadian sejarah. Morinaga juga menyatakan bahwa dunia manusia ini akan senantiasa tumbuh dan berkembang serta berubah terus menerus. Makanya oleh sebab itu agama Shinto tidak memiliki ajaran tentang hidup dihari kemudian atau hidup setelah mati, meskipun percaya akan adanya suatu dunia yang penuh kenikmatan dan kedamaian tempat tinggal arwah orang-orang yang hidupnya suci. Agam tersebut agaknya lebih menekankan pada pandangan yang lebih berorientasi kekinian dan keduniaan, apalagi dunia dianggap sebagai tempat tinggal manusia yang tidak akan pernah musnah. Berdsarkan pandangan semacam ini maka saat-saat kehidupan manusia saat ini merupakan saat-saat yang penuh dengan nilai.Setiap pemeluk Shinto diharuskan untuk berperan aktif secara langsung dalam perkembangan dunia yang abadi, yang harus memanfaatkan setiap saat dalam kehidupan semaksimal mungkin.Mentalitas seperti ini, mungkin merupakan diantara lain-lain faktir yang telah membawa bangsa jepang menuju tingkat kesejahteraan dan kemakmuran hidup duniawi yang cukup tinggi seperti yang dapat dilihat sekarang.[49]
Ritual keagamaan
Matsuri adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan.Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat.Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal.Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya. Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan
Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato. Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta. Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius[50]
Kitab suci agama Shinto yang paling tua ada dua buah, yang disusun sepuluh abad sepeninggal Jimmu Tenno (660 SM) yang merupakan kaisar Jepang yang pertama, yaitu; Kojiki (Catatan dari hal-hal Kuno) yang mencatat peristiwa-peristiwa purbakala yang disusun pada 712 M, dan Nihongi (Sejarah Jepang) yang ditulis pada 720 M oleh seorang pangeran Jepang . Kemudian terdapat dua karya kemudian, yakni Yengishiki (Lembaga-lembaga pada masa Yengi), dan Manyoshiu yaitu kumpulan dari 10.000 daun adalah karya utama, tapi ini tidak dianggap sebagai kitab suci yang diwahyukan[51]
Tujuan Agama Shinto
Tujuan utama dari Shinto adalah mencapai keabadian di antara mahluk-mahluk rohani, Kami.Kami dipahami oleh penganut Shinto sebagai satu kekuasaan supernatural yang suci hidup di atau terhubung dengan dunia roh.Agama Shinto sangat animistik, sebagaimana kebanyakan keyakinan timur, percaya bahwa semua mahluk hidup memiliki satu Kami dalam hakikatnya.Hakikat manusia adalah yang paling tinggi, karena mereka memiliki Kami yang paling banyak.Keselamatan adalah hidup dalam jiwa dunia dengan mahluk-mahluk suci ini, Kami.Jalan Untuk Mencapai Tujuan Dalam Shinto keselamatan dicapai melalui pentaatan terhadap semua larangan dan penghindaran terhadap orang atau obyek yang mungkin menyebabkan ketidak sucian atau polusi.Persembahyangan dilakukan dan persembahan dibawa ke kuil untuk para Dewa yang dikatakan ada sejumlah 800 miliar di alam semesta.Manusia tidak mempunyai Tuhan tertinggi untuk ditaati, tapi hanya perlu mengetahui bagaimana menyesuaikan diri dengan Kami dalam berbagai manifestasinya.Kami seseorang tetap hidup setelah kematian, dan manusia biasanya menginginkan untuk berharga dan dikenang dengan baik oleh keturunannya.Oleh karena itu, pemenuhan kewajiban adalah unsur yang paling penting dari Shinto.[52]

BAB X
Agama Baha’i
Sejarah
Agama Bahá’í dimulai di Iran pada abad 19.Pendirinya bernama Bahá’u’lláh.Pada awal abad kedua puluh satu, jumlah penganut Bahá’í sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus negeri di seluruh dunia.
Dalam ajaran Bahá’í, sejarah keagamaan dipandang sebagai suatu proses pendidikan bagi umat manusia melalui para utusan Tuhan, yang disebut para "Perwujudan Tuhan". Bahá’u’lláh dianggap sebagai Perwujudan Tuhan yang terbaru.Dia mengaku sebagai pendidik Ilahi yang telah dijanjikan bagi semua umat dan yang dinubuatkan dalam agama Kristen, Islam, Buddha, dan agama-agama lainnya. Dia menyatakan bahwa misinya adalah untuk meletakkan pondasi bagi persatuan seluruh dunia, serta memulai suatu zaman perdamaian dan keadilan, yang dipercayai umat Bahá’í pasti akan datang.
Mendasari ajaran Bahá’í adalah asas-asas keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan umat manusia.Pengaruh dari asas-asas hakiki ini dapat dilihat pada semua ajaran kerohanian dan sosial lainnya dalam agama Bahá’í. Misalnya, orang-orang Bahá’í tidak menganggap "persatuan" sebagai suatu tujuan akhir yang hanya akan dicapai setelah banyak masalah lainnya diselesaikan lebih dahulu, tetapi sebaliknya mereka memandang persatuan sebagai langkah pertama untuk memecahkan masalah-masalah itu. Hal ini tampak dalam ajaran sosial Bahá’í yang menganjurkan agar semua masalah masyarakat diselesaikan melalui proses musyawarah. Sebagaimana dinyatakan Bahá’u’lláh: "Begitu kuatnya cahaya persatuan, sehingga dapat menerangi seluruh bumi." Iman Baha'i adalah agama Abrahamik.[53]
Ajaran agama

Ketuhanan Yang Maha Esa

Keyakinan Agama  Bahá'í pada Tuhan Yang Maha Esa berarti bahwa alam semesta dan semua makhluk serta segala kekuatan yang ada di dalamnya telah diciptakan oleh satu Wujud supernatural yang tunggal.
Berbagai sebutan seperti Tuhan, Allah, Yahweh, dan Brahma semuanya merujuk pada Satu Wujud Ilahi, yang sifat-Nya tidak bisa diketahui dan dipahami oleh manusia.
Kita belajar tentang Tuhan melalui para Utusan-Nya, yang mengajar dan membimbing umat manusia[54]

Semua agama berasal dari Tuhan

Ketika seorang Bahá'í mengatakan bahwa semua agama adalah satu, itu tidak berarti bahwa semua keyakinan dan  masyarakatnya adalah sama. Melainkan, dia meyakini bahwa Tuhan telah mengungkapkan Diri-Nya melalui serangkaian Utusan Ilahi, yang tujuannya adalah untuk membimbing dan mendidik umat manusia.Mereka semua adalah ungkapan dari tujuan Ilahi yang tunggal, "Inilah Agama Allah yang tak berubah-ubah, abadi pada masa lampau, kekal pada masa yang akan datang."[55]

Seluruh umat manusia adalah satu keluarga

Ajaran-ajaran Bahá’í menekankan bahwa kita semua, sebagai ciptaan dari satu Tuhan, adalah bagian dari satu keluarga umat manusia. Bahá’u’lláh berkata, “Kemah kesatuan telah ditegakkan; janganlah engkau memandang satu sama lain sebagai orang asing. Engkau adalah buah-buah dari satu pohon dan daun-daun dari satu dahan.”Orang-orang hampir dari setiap latar belakang, di setiap negara, telah menjadi Bahá’í.[56]

Pria dan wanita adalah sama

Kesetaraan penuh dan kesadaran yang kuat akan kemitraan antara perempuan dan laki-laki sangatlah penting bagi kemajuan manusia dan transformasi masyarakat.
“Pria dan wanita telah dan akan selalu sama dalam pandangan Tuhan," kata Bahá'u'lláh.
Masyarakat Bahá'í di seluruh dunia telah berada di barisan depan dari gerakan untuk memajukan hak-hak wanita selama lebih dari satu abad.[57]

Perdamaian Dunia adalah kebutuhan yang sangat mendesak dari jaman ini

Apakah perdamaian akan dicapai hanya setelah kengerian-kengerian yang tak terbayangkan yang disebabkan sikap keras kepala manusia untuk tetap berpegang teguh pada pola tingkah laku yang lama, ataukah sekarang perdamaian itu akan diraih melalui suatu tindakan nyata dari permusyawarahan, inilah pilihan bagi semua yang mendiami bumi.Masyarakat Bahá’í percaya bahwa umat manusia dapat menghadapi cobaan besar ini dengan keyakinan akan hasil akhirnya yang baik.[58]

Prinsip Ajaran Bahá’i[59]

Berikut ini adalah Prinsip dan Ajaran Bahá’i:
  • Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Percaya Kepada Para Rasul Sebagai Utusan Tuhan
  • Percaya Kepada Akhirat
  • Dasar Semua Agama Adalah Satu
  • Kesatuan Umat Manusia
  • Penyelidikan Kebenaran Secara Bebas
  • Persesuaian Agama Dan Ilmu Pengetahuan
  • Persamaan Hak Antara Pria Dan Wanita
  • Kesucian Dan Kemurnian Sangatlah Penting
  • Segala Prasangka Harus Dihapuskan
  • Pendidikan Wajib Bagi Semua Anak-Anak
  • Perdamaian Dunia
  • Bahasa Sedunia
  • Bermusyawarah Dalam Segala Hal
  • Wajib Bekerja Untuk Mencari Nafkah
  • Penyelesaian Masalah Ekonomi  Secara Rohani
  • Kemiskinan Dan Kekayaan Yang Berlebihan Harus Dihapuskan
  • Tidak Boleh Bercampur Tangan Dalam  Urusan Politik
  • Kesetiaan Kepada Pemerintah
Kitab suci
Baha`i Holy Writing atau yang disebut sebagai Al-Kitab Al-Aqdas (Kitab Suci) merupakan kitab suci agama Baha`i yang ditulis oleh Baha`ullah.[60] Dalam Ayat-ayat Suci-Nya, yang diwahyukan antara 1853-1892 itu, Baha'u'llah mengulas berbagai hal seperti keesaan Tuhan dan fungsi Wahyu Ilahi; tujuan hidup;.ciri dan sifat roh manusia; kehidupan sesudah mati; hukum-hukum dan prinsip-prinsip Agama; ajaran-ajaran akhlak; perkembangan kondisi dunia seta masa depan umat manusia. Selain dituntun oleh Tulisan Suci Baha'u'llah, kehidupan masyarakat Baha'i juga dibimbing melalui buku-buku dan surat-surat yang ditulis 'Abdul-Baha dan Shoghi Effendi.Buku-Buku Baha'i kini dapat dibaca dalam lebih dari 800 bahasa.[61]


















BAB XI
Agama Suku Aborigin di Australia
Sejarah
Australia adalah negara terbesar ke-enam di dunia dari segi luasnya,lebih kecil bila dibandingkan dengan Rusia, Kanada, Cina, Amerika Serikat,dan Brasil. Australia adalah benua terkecil, sedangkan yang terbesar adalahAsia yang luasnya 44.614.000 km2.Manusia menghuni Australia sudah sejak lama sekali.Penghuni asli Australia disebut orang Aborijin.Dalam bahasa Latin kata 'aborigine' mempunyai arti 'dari awal mula'.
Umumnya orang percaya bahwa mereka (aborijin) telah tinggal diAustralia setidaknya selama 60.000 tahun.Beberapa bukti ilmiah terbarumenunjukkan bahwa manusia telah menghuni Australia lebih dari 60.000tahun yang lalu.Tampaknya beberapa orang Aborijin ini datang dari AsiaTenggara selama zaman es.Pada waktu itu permukaan laut lebih rendahdaripada sekarang dan celah pemisah antara Australia dan Indonesia lebih sempit.
Mereka (aborijin) hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan (foodgathering) dan ini sudah dipertahankan semenjak beribu-ribu tahun sebelum kedatangan bangsa kulit putih. Mereka tidak mengenal pertanian, karena,disamping faktor lingkungan alam yang kurang mendukung untuk diolah menjadi lahan pertanian, juga disebabkan oleh tidak adanya bibit tanaman untuk pertanian.Kenyataan ini ternyata dapat mereka pertahankan dalam waktu yang lama, Karen acara ini mereka anggap paling effesien dalam memanfaatkan alam sebagai sumberkehidupan.
Orang Aborigin menganggap diri mereka adalah bahagian dari alam dansemua benda-benda alam seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan, menurutmereka, mempunyai sifat yang sama dengan manusia. Oleh karenanya dalamtradisi Aborigin sangat dipentingkan menjaga keharmonisan alam.Dalammengumpulkan bahan makanan dan berburu mereka selalu menjagakeseimbangan alam serta mampu memelihara sumber kehidupan.Sehinggadengan demikian persediaan sumber itu selalu terjamin.Menurut tradisi orang-orang Aborigin, tanah adalah merupakan bahagianyang sangat penting dalam kehidupan mereka.Tanah adalah suatu yang bersifatsakral, pemilikan atas tanah adalah mutlak untuk menjaga keharmonisan jagadraya.Sebelum kedatangan orang Eropa, hampir semua daratan Australia telahdipatok menjadi wilayah-wilayah suci setiap suku Aborigin.Wilayah dan batas-batasnya (border) mereka ingat dengan baik melalui balada-balada, karena merekamemang tidak melakukan pencatatan tertulis untuk itu.Di wilayah-wilayah itulahmereka melakukan segala kegiatan mulai dari berburu, mengumpul bahanmakanan dan melaksanakan upacara-upacara keagamaan.Setiap border biasanyadidiami oleh satu suku Aborigin yang masing masing memiliki spesifikasi budayadan bahasa yang berbeda-beda.
Kebudayaan suku Aborigin
Etnik Aborigin, pemukim benua Australia, pada sekitar abad-abadkedatangan bangsa kulit putih (abad ke 18), diperkirakan berjumlah 300.000orang. Mereka mendiami pantai-pantai utara dan timur serta lembah sungaiMurray dan sebahagian kecil lainnya berada di Tasmania (Kitley,1994;362). Tidak ada penjelasan yang lebih pasti tentang kapan pertama kaliorang-orang Aborigin mulai menempati benua ini, namun yang dapatdipastikan adalah bahwa mereka, sejauh yang dapat diketahui, merupakan pendatang paling awal di Australia yang datang dari belahan utara benua ini.
Etnik Aborigin yang hidup di Australia ini mengembangkankebudayaan sendiri berdasarkan kondisi lingkungan alam di mana merekahidup. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan(food gathering) dan ini sudah dipertahankan semenjak beribu-ribu tahunsebelum kedatangan bangsa kulit putih. Mereka tidak mengenal pertanian,karena, disamping faktor lingkungan alam yang kurang mendukung untuk diolah menjadi lahan pertanian, juga disebabkan oleh tidak adanya bibittanaman untuk pertanian. Kenyataan ini ternyata dapat mereka pertahankandalam waktu yang lama, karena cara ini mereka anggap paling effesiendalam memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan.
Kesenian Masyarakat Aborigin
Konsep kesenian bagi masyarakat tradisional Aborigin jauh berbedadari konsep kesenian masyarakat Eropa. Dalam masyarakat Aborigin,aktivitas seperti tarian, nyanyian, gambaran pasir, membuat perabot atau menenun keranjang tidak dianggap sebagai aktivitas berbeda seperti „ Art and Design’ di Eropa. Semua aktivitas tersebut adalah bagian Dreaming
 dan kehidupan sehari-hari. Lagi pula, tidak ada konsepsi orang ahli kesenian dan seniman, karena semua orang adalah seniman.Orang Aborigin secara tradisional mengunakan bahan alami yangtersedia untuk keseniannya. Di seluruh Australia, lukisan tanah dan guaserta lukisan badan dan dekorasi sangat penting dan memakai bermacam-macam cara dan gaya. Tarian dan musik juga penting sekali bagimasyarakat Aborigin sebagai ekspresi kesenian, dan juga dipengaruhilingkungan alami.
Sistem Kepercayaan Suku Aborigin
Orang-orang Aborigin memiliki sistem kepercayaan "dream time".Mereka percaya kepada arwah nenek moyang dan percaya kepada kekuatan-kekuatan magic yang dimiliki oleh alam terutama binatang.Disamping itu mereka juga dikenal sebagai pembuat obat yang diolah dari sumber-sumber alam.
Hidup orang-orang Aborigin dikenal sebagai serba upacara.Hal itumereka anggap penting dalam setiap pelaksanaan pekerjaan seperti perkawinan, kematian, kelahiran dan sebagainya.Peranan orang tua sangat menentukan dalam sistem kehidupan orang-orang Aborigin. Dewan Orang Tua (Council of Elders) berperan terutama dalam menentukan perang antar suku, upacara kelahiran, sunatan (inisiasi),keuntungan, pembagian makanan dan upacara kematian.Tingginya kehidupan spiritual bangsa Aborigin membuat mereka jadi obyek penelitianpaling top di dunia bagi para antropologi.
Bangsa Aboriginpunya kemampuan bermimpimengenai masa lalu dan masa depan bumi kita. Lukisan di bebatuan buah karya nenek moyang mereka menggambarkansejarah umat manusia saat zaman batu. Kita bisa melihat rupa badak  raksasa, binatang purba yang sudah punah, dan binatang lain seperti Wombat.























BAB XII
Agama Suku Indian di Amerika
Sejarah
Suku Indian adalah pemukim pertama Amerika Utara datang dari Asia lebih dari 20.000 tahun lalu.Karena mengikuti hewan buruan, mereka mengembara melewati Selat Bering (dulu tanah genting, kini pemisah titik paling timur Benua Asia dan titik paling barat Benua Amerika).Lambat laun mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai suku.Berabad-abad mereka membangun masyarakat teratur.Pada abad ke-16, orang Eropa tiba di Amerika Utara untuk pertama kali.Karena mengira tiba di India (Asia), mereka secara keliru menyebut penduduk asli itu orang "Indian".Orang Eropa menginginkan tanah.Karena itu keberadaan penduduk asli terancam.Kaum Indian lalu bertempur melawan para pemukim baru.Pada abad ke-19, suku Indian melawan pemerintah Amerika Serikat yang berusaha menggusur mereka.Lewat perjuangan sengit, kaum Indian dipindahkan ke reservat, daerah khusus buat mereka. Hingga kini banyak orang Indian masih hidup di sana.[62]

Kebudayaan dan Kepercayaan[63]
Kebudayaan Material dan Immaterial
Kebudayaan material merupakan kebudayaan yang merupakan hasil karya dari manusia. Bila melirik ke Amerika, maka akan kita jumpai Piramida Matahari di Teotihuacan (Meksiko), atau Piramida Castilo di Yukatan.
Kebudayaan Immaterial merupakan kebudayaan rohaniah manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.Hal ini menunjukkan kepercayaan masuk dalam ranah immaterial, namun bentuk material dapat kita temui pada tempat upacara di mana kepercayaan ini dilakukan.
Suku-Suku yang Mengenal Pengorbanan Manusia di Amerika
Umumnya dalam kepercayaan orang Indian Azteca, Maya, dan Inca adalah menyembah patung-patung, mengadakan upacara korban manusia . . .” Dari pernyataan mengindikasikan bahwa 3 suku yang terkenal dari Amerika ini mengenal upacara dengan mengorbankan manusia.
. . . kelompok suku yang lebih besar yang dikenal sebagai orang Missippi atau penganut kebudayaan kuil tugu . . . . mereka berkembang menjadi masyarakat yang mengenal sistem hierarki yang memiliki dan mempraktekkan upacara pengorbanan manusia . .
Diatas merupakan suku yang menyelenggarakan upacara pengorbanan, walau demikian tidak banyak refrensi yang menggambarkan secara detail bagaimana pengorbanan manusia ini.
Proses Upacara Pengorbanan Manusia
Ada banyak suku di Amerika, namun hanya 4 yang bisa diidentifikasikan menyelenggarakan upacara pengorbanan manusia sesuai refrensi yang digunakan (dapat dilihat pada daftar refrensi).Walau begitu, orang Missipi dan suku Inca tak bisa digambarkan bagaimana pengorbanan manusia ini diselenggarakan.Hanya Azteca yang bisa digambarkan sedikit jelas.Sementara itu suku Maya yang dikenal lemah lembut juga mengenal upacara ini, mereka mendapatkan upacara ini dari orang Toltek (jadi suku Toltek merupakan suku yang juga menyelenggarakan pengorbanan manusia.) yang menjadikannya sebagai bagian terpenting dari upacara keagamaan.
Bangsa Aztec menyembah banyak dewa atau politheisme.Mereka menyembah dewa matahari yaitu Huitzilochti.Mereka mempercayai bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara, agar terus beredar pada orbitnya dan berputar terbit dan tenggelam.Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia.Mereka meyakini bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahari tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di atas altar di puncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang.
Huzlopochtli, khususnya, demikian rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan manusia dikorbankan sebagai sesaji untuknya dalam waktu satu hari saja.Monte Zuma II pernah mengorbankan 5100 orang korban dalam satu upacara peringatan tahtanya.Pada waktu Ahuitzolt yang berkuasa pada abad ke-15, paling tidak 20.000 jiwa manusia dijadikan korban dalam upacara. Calon korban digiring ke puncak piramida tempat pendeta saling berebut bagian mereka masing-masing dan memotong jantung si korban dengan pisau batu gelas, lalu mempersembahkannya hangat-hangat dan masih berlumur darah ke batu altar sang dewa.
Kematian Terhormat
Pada puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochittlan merupakan pusat upacara berdarah yang semakin menjadi-menjadi.Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus lainnya, menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian.Bagi bangsa Aztec, darah manusia merupakan bagian upacara untuk mencegah kehancuran dunia, yang menurut mereka ditandai oleh lenyapnya matahari.Upacara kurban bagi bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu pula bagi calon korban.Menurut kepercayaan mereka, kematian di tangan para pendeta merupakan suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa dengan cara membelah dada dan mengambil hatinya, agar tidak marah dan lapar dan mendatangkan bencana alam. Kepercayaan ini mempengaruhi pendangan orang Aztec.Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban ritual bila mereka tertawan dalam peperangan.Mati sebagai kurban upacara bagi mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada dewa matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bagian penting dari matahari.
Hipotesis Antropolog tentang Upacara Pengorbanan
1.      Pengorbanan dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk, terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.
2.      Untuk memberikan kepada rakyat mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini sangat lemah, karena bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang, serta memelihara anjing, ayam dan kalkun.
3.      Pendapat yang lebih rasional adalah untuk menakut-nakuti para pembangkang dan pemberontak, agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap penguasa raja. Para tawanan perang banyak dijadikan korban dan jumlah besar untuk dewa matahari, orang-orang yang bersalah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk jadi korban seperti jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang istana raja.



[1] Sekilas Sejarah Dunia, Penyusun Tim BSB (Belajar Sambil Bermain), hal.18
[2] Ibid, hal.20
[3]Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, J.Sumardinata dkk, hal. 99
[4]Modul Sejarah Kelas 1 SMU, Dra. M.Y. Sri Wuryaningsih, hal. 14

[5]http://gtheynova.wordpress.com/2012/06/26/agama-mesir-kuno-ilmu-perbandingan-agama/
[6]http://gtheynova.wordpress.com/2012/06/26/agama-mesir-kuno-ilmu-perbandingan-agama/
[7] ibid
[8] ibid
[9] ibid
[10] Mortimer Chambers dkk. The Western Experience, (Americas : McGraw-Hill. 2003) hal 38.
[11] Ibid, h. 10-11
[12] 9www.Britishmuseum.co.uk /www.ancientgreece.co.uk/gods/explore/exp_set.html
[13]  10 S. A. Nigosian, World faith, (New York: Maritin’s Press, 1990) h. 37
[17]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[18]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[19]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[20]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[21]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[22]http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Persia
[23]http://id.wikipedia.org/wiki/Elam
[24]http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Persia
[25]http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung
[26] Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/ pada 17 April 2013)
[27] Vidyarthi, abdul haque & Dawud, abdl-ahad, ramalan tentang muhammad SAW, (jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika) 2008) h. 16
[28][28] Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/ pada 17 April 2013)
[29] Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/ pada 17 April 2013)
[30] Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/ pada 17 April 2013)
[31] Ali, Mukti, Agama-agama di Dunia, (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALI JAGA PRESS, 1988)h, 151
[32]Muhammad Mardiansyah, Agama Sikh Dan Jain, diakses pada tanggal 21 maret, dari http://ardiceper.blogspot.com/2012/05/agama-sikh-dan-jain.html
[33] Mukti Ali, Agama-Agama Dunia, Yogyakarta:Hanindita offset, 1988, cet l, h. 151-152
[34] Ali, Mukti, Agama-agama di Dunia, h. 15153

[35]Ali, mukti, agama-agama di Dunia, h.15158-159
[36]Ibid, h. 162-163
[37]Ibid. h. 164
[38]Ibid, h. 164-166
[39]Ali, mukti, Agama-agama di Dunia, h. 167-169
[40] Ibid, h. 18
[41] I.B. Putu Suamba, Dasar-dasar Filsafat India, h. 319.
[42] Nyoman S. Pendit, Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara Mission: 1988, Cet.II, h.26
[43]http://cpchenko.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-mengenai-agama-sikh.html
[44]http://cpchenko.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-mengenai-agama-sikh.html
[45] ibid
[46]http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/budaya/jepang/artikel/utama/agama_shinto.html
[47]Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia,hal.241-246
[48] Ibid, h 254-255
[49]Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia, h. 258
[50]http://id.wikipedia.org/wiki/Shinto
[51] ibid
[52] ibid
[53]http://id.wikipedia.org/wiki/Baha%27i
[54]http://bahaiindonesia.org/
[55] ibid
[56] ibid
[57] ibid
[58] ibid
[59] ibid
[60]http://thaybah.or.id/agama-bahai-mengaku-islam/
[61]http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Baha%27i
[62]http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Indian
[63]http://kuninghijau.wordpress.com/2011/02/13/pengorbanan-manusia-pada-suku-aztec-di-amerika-kuno/

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking