BAB
I
Agama
Babilonia dan Mesopotamia
Sejarah dan Agama
Mesopotamia merupakan
suatu daerah yang berada diantara dua sungai, yaitu sungai Eufrat dan sungai
Tigris.Aliran sungai Eufrat dan Tigris berasal dari Pegunungan Utara
Irak.Daerah di sekitar kedua sungai itu tanahnya sangat subur dan melengkung
seperti bulan sabit, sehingga sejarawan Amerika Serikat yaitu Breasted menyebut
Mesopotamia “The Fertile Crescent Moon” yang artinya bulan sabit subur.
Sejarawan Yunani Kuno yang bernama Heredotus menyebut Mesopotamia sebagai
“Tanah surga yang cantik jelita”. [1]
Penduduk mesopotamia
1.
Bangsa
Ubaid (5300 SM)
Sejarah
Mesopotamia Kuno dimulai pada masa Ubaid (ca.5300 SM). Bangsa ubaid adalah bangsa pertama yang menghuni
mesopotamia.Suku ini bermata pencaharian sebagai petani.Mereka
menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai untuk irigasi.[2]Orang
Ubaid yang hidup pada zaman itu diperkirakan sudah membangun rumahnya dengan
menggunakan batu-batu lumpur.Mereka juga sudah memiliki sistem kepercayaan,
terbukti dengan adanya bekas peninggalan tempat ibadah.
Masa
hidup orang Ubaid itu terus berlangsung hingga pada akhirnya orang-orang Semit
yang mengembara dari Syria dan Semenanjung Arab masuk ke Mesopotamia sekitar
tahun 4500 SM. Baik orang semit maupun orang Ubaid hidup berbaur dan sepertinya
mereka mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi lagi. Pada masa pembauran itu
sempat dibangun kuil-kuil pemujaan.Ditemukan pula benda bersejarah berupa cat
silender yang bermanfaat untuk mengenal pemiliknya.[3]
2.
Bangsa Sumeria (± 3000 SM)
Merupakan
bangsa yang ada setelah bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata
pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang
dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun berbeda dengan para pendahulunya bangsa
Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk agar ketika
musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan pengairan ke ladang-ladang
mereka.
Bagi suku sumeria Agama menempati posisi yang penting
dalam kehidupan sosial maupun politik serta ekonomi bangsa Sumeria. Agama
berfungsi sebagai alat kontrol dan menuntun aktifitas-aktifitas manusia di
dunia.Agama orang Sumeria adalah politeisme, sebab mereka menyembah banyak
dewa.Dewa-dewa laki-laki.Samasy adalah dewa matahari yang berjenis kelamin
laki-laki.Enslil adalah dewa penagtur angin dan hujan. Sedangkan ishtar adalah
dewinya para dewi yang berkuasa atas bumi. Sedngakan rajanya para dinamakan
nergal.
3.
Bangsa Akkadia (± 2350 SM)
Memasuki
tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan
bangsa Sumeria.Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon.Memilih Agade sebagai
ibukotanya.Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria
yang sudah maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer
Akkad berbahasa semit.
4.
Bangsa Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan
Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia.Kata
Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon
terletak ± 97 kilometer di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai
Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan
keagamaan.Raja Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM).Raja
Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang-undang.Menurut kepercayaan,
undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk.Agar dapat dibaca
oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8
kaki yang ditempatkan di tengah ibukota.Inti dari hukum Hammurabi adalah
pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu
sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka
ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia melakukan pencurian”.
Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum.Setelah
Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh
bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia.
5.
Bangsa Assyria (±1200 SM)
Bangsa
Assyria termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh.
Kota Niniveh yang terletak di tepi sungai Tigris dijadikan ibukota.Pemerintahan
bangsa Assyria bercorak militer.Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma
dari Asia.Apa sebab muncul gelar tersebut? Karena seperti bangsa Romawi, bangsa
Assyria merupakan penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil
membentuk imperium yang besar.Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia
sampai Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan
infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja.Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi sangat maju antara lain di bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja.Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi sangat maju antara lain di bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
6.
Bangsa Babilonia Baru (Khaldea)
Tampilnya
suku bangsa Khaldea mengangkat kembali keperkasaan Babilonia yang dulu pernah
jaya.Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar.Ia membangun kembali
kota Babilon dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut
Babilonia Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel
dan taman gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi
sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang
akan menuju ke kota Babilonia.
Hal kedua
yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk
isterinya.Taman itu dibangun di atas bukit buatan.Tingginya 107 meter.Bentuknya
berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan.Ada air
terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit
lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman
itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.
Di bidang
pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka
percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-bintang.
Selain meramal nasib seseorang juga ramalan tentang gerhana.Mereka membagi
minggu dalam tujuh hari, satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang
dan 1/2 hari malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water
clock) dan jam matahari (sundial).
Sebuah
catatan penting mengenai Nebukadnezar adalah peristiwa penaklukan kerajaan
Yudea dan Palestina.Ibukota Yerusalem direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar
dan menjarah tanah Yudea.Bangsa Israel termasuk para pemimpinnya diangkut ke
negerinya dijadikan budak dan tawanan.Peristiwa itu disebut masa pembuangan
Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat membekas bagi bangsa Israel.Sesudah
Nebukadnezar meninggal dunia tak lama yaitu tahun 539 SM, Babilonia Baru
ditaklukkan oleh bangsa Persia.
BAB II
Agama Mesir
Kuno
Sejarah
Mesir
Kuno adalah peradaban yang tumbuh subur dari hulu Sungai Nil sampai wilayah
deltanya di Laut Tengah.Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu
mencapai 6400 kilometer.Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi
Pegunungan Kilimanjaro di Afrika Timur.Ada empat Negara yang dilewati sungai
Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir. Peradaban Mesir Kuno bertahan
lebih dari 3000 tahun sehingga peradaban Mesir Kuno disebut sebagai peradaban
kuno terlama di dunia, sekitar tahun 3300 SM sampai 30 SM.[4]
Peradaban
Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya
alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
- Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
- Pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
- Perkembangan sistem tulisan dan sastra;
- Organisasi proyek kolektif;
- Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; serta
- Kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan
kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan
ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok Firaun.
Pencapaian-pencapaian
peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik
pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah
diketahui; teknologi tembikar glasir
bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno;
dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui. Mesir telah meninggalkan
warisan yang abadi.Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang
antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia.Reruntuhan-reruntuhan
monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.[5]
Perkembangan Agama Mesir Kuno
Perkembangan
agama Mesir Kuno berawal dari peradaban Mesir Kuno seperti yang dijelaskan
diatas.Pada akhir masa Paleolitik,
iklim Afrika Utara
menjadi semakin panas dan kering.Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut
terpaksa berpusat di sepanjang sungai
Nil.Sebelumnya, semenjak manusia pemburu-pengumpul
mulai tinggal di wilayah tersebut pada akhir Pleistosen
Tengah (sekitar 120 ribu tahun lalu), sungai Nil telah menjadi nadi
kehidupan Mesir.Dataran banjir Nil yang subur memberikan kesempatan bagi
manusia untuk mengembangkan pertanian dan masyarakat yang terpusat dan
mutakhir, yang menjadi landasan bagi sejarah peradaban manusia.
Selanjutnya
Sekitar tahun 5500 SM, suku-suku kecil yang menetap di lembah sungai Nil telah
berkembang menjadi peradaban yang menguasai pertanian dan peternakan.Peradaban
mereka juga dapat dikenal melalui tembikar dan barang-barang pribadi, seperti
sisir, gelang tangan, dan manik. Peradaban yang terbesar di antara
peradaban-peradaban awal adalah Badari di Mesir Hulu, yang dikenal akan keramik, peralatan
batu, dan penggunaan tembaga.
Di Mesir
Utara, Badari diikuti oleh peradaban Amratia dan Gerzia, yang menunjukkan
beberapa pengembangan teknologi. Bukti awal menunjukkan adanya hubungan antara
Gerzia dengan Kanaan dan
pantai Byblos.
Sementara
itu, di Mesir Selatan, peradaban Naqada,
mirip dengan Badari, mulai memperluas kekuasaannya di sepanjang sungai Nil
sekitar tahun 4000 SM. Sejak masa Naqada I, orang Mesir pra dinasti mengimpor obsidian dari Ethiopia, untuk membentuk
pedang dan benda lain yang terbuat dari flake. Setelah
sekitar 1000 tahun, peradaban Naqada berkembang dari masyarakat pertanian yang
kecil menjadi peradaban yang kuat.Pemimpin mereka berkuasa penuh atas rakyat
dan sumber daya alam lembah sungai Nil.Setelah mendirikan pusat kekuatan di Hierakonpolis, dan
lalu di Abydos, penguasa-penguasa Naqada III memperluas
kekuasaan mereka ke utara.
Budaya
Naqada membuat berbagai macam barang-barang material – yang menunjukkan
peningkatan kekuasaan dan kekayaan dari para penguasanya – seperti tembikar
yang dicat, vas batu dekoratif yang berkualitas tinggi, pelat kosmetik, dan
perhiasan yang terbuat dari emas, lapis, dan gading. Mereka juga mengembangkan glasir keramik yang dikenal
dengan namatembikar
glasir bening. Pada fase akhir masa pra dinasti, peradaban Naqada mulai
menggunakan simbol-simbol tulisan yang akan berkembang menjadi sistem hieroglif
untuk menulis bahasa Mesir kuno.[6]
Sistem
keagamaan Mesir Kuno
Kepercayaan
terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian dipegang secara
turun temurun.Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa yang memiliki kekuatan
supernatural dan menjadi tempat untuk meminta perlindungan, namun dewa-dewa
tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik; orang mesir percaya dewa-dewa
perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan amarah.Struktur ini dapat berubah,
tergantung siapa yang berkuasa ketika itu.
Dewa-dewa
disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang imam.Di bagian tengah
kuil biasanya terdapat patung dewa.Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk
publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan
untuk disembah oleh masyarakat.Masyarakat umum beribadah memuja patung pribadi
di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu melindungi dari
marabahaya. Setelah Kerajaan Baru, peran firaun sebagai perantara spiritual
mulai berkurang seiring dengan munculnya kebiasaan untuk memuja langsung tuhan,
tanpa perantara. Di sisi lain, para imam mengembangkan sistem ramalan (oracle)
untuk mengkomunikasikan langsung keinginan dewa kepada masyarakat.[7]
Masyarakat
mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual.
Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan), ba
(kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung
dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Setelah kematian, aspek
spiritual akan lepas dari tubuh dan dapat bergerak sesuka hati, namun mereka
membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan patung) sebagai
tempat untuk pulang. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah menyatukan
kembali ka dan ba dan menjadi “arwah yang diberkahi.” Untuk
mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan diadili, jantung akan ditimbang
dengan “bulu kejujuran.” Jika pahalanya cukup, sang arwah diperbolehkan tetap
tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.[8]
Dewa – Dewa dalam Agama Mesir Kuno[9]
Menurut
catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa (polytheisme) dan
belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa (ada yang menyamakan dengan
paganisme).Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa merupakan makhluk-makhluk
yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan
umat manusia.Mereka memberkati manusia, melindungi manusia, menghukum manusia,
dan mencabut ajal manusia.Dewa-Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno
merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam.Para Dewa merupakan Tuhan
tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya.Para Dewa yang
menentukan nasib setiap orang.
Berikut ke 13 Dewa Dewi Mesir
Kuno :
1. Ra
Ra (sering diucapkan sebagai Rah, tetapi lebih tepat sebagai RE) adalah Mesir kuno dewa matahari. Pada kelima dinasti ia menjadi besar dewa dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi terutama dengan matahari tengah hari, dengan dewa-dewi lain yang mewakili posisi lain dari matahari. Ra sangat banyak berubah dari waktu ke waktu dan dalam satu bentuk atau lain,kemudian ia berkata kepada matahari yang mewakili setiap saat sepanjang hari.kemudian disebut Heliopolis yang berarti “Kota Matahari” oleh orang Yunani Kuno. Kemudian Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty. Ketika mencapai posisi penting dalam jajaran Mesir, ia dipercaya untuk memimpin langit, di bumi, dan di bawah tanah. Dia dikaitkan dengan elang, yang simbol dewa matahari lain yang melindungi fir’aun. Setelah dipasangkan dengan dewa-dewi fir’aun, anak-anak Hathor dianggap ayah oleh Ra.
Ra (sering diucapkan sebagai Rah, tetapi lebih tepat sebagai RE) adalah Mesir kuno dewa matahari. Pada kelima dinasti ia menjadi besar dewa dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi terutama dengan matahari tengah hari, dengan dewa-dewi lain yang mewakili posisi lain dari matahari. Ra sangat banyak berubah dari waktu ke waktu dan dalam satu bentuk atau lain,kemudian ia berkata kepada matahari yang mewakili setiap saat sepanjang hari.kemudian disebut Heliopolis yang berarti “Kota Matahari” oleh orang Yunani Kuno. Kemudian Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty. Ketika mencapai posisi penting dalam jajaran Mesir, ia dipercaya untuk memimpin langit, di bumi, dan di bawah tanah. Dia dikaitkan dengan elang, yang simbol dewa matahari lain yang melindungi fir’aun. Setelah dipasangkan dengan dewa-dewi fir’aun, anak-anak Hathor dianggap ayah oleh Ra.
2. Osiris
Osiris digambarkan dengan menggunakan mahkota, yang mirip dengan mahkota putih dari Mesir. Dia juga membawa crook dan cambuk.Lekukan diperkirakan untuk mewakili Osiris sebagai dewa gembala.Simbol mencambuk lebih pasti dengan cambuk gembala, terbang-menyapu, ia biasanya digambarkan dengan warna hijau (warna kelahiran kembali) atau hitam (mengacu kepada kesuburan dataran banjir Sungai Nil).
Osiris digambarkan dengan menggunakan mahkota, yang mirip dengan mahkota putih dari Mesir. Dia juga membawa crook dan cambuk.Lekukan diperkirakan untuk mewakili Osiris sebagai dewa gembala.Simbol mencambuk lebih pasti dengan cambuk gembala, terbang-menyapu, ia biasanya digambarkan dengan warna hijau (warna kelahiran kembali) atau hitam (mengacu kepada kesuburan dataran banjir Sungai Nil).
3. Amon
Amon adalah seorang dewa dalam mitologi Mesir yang dalam bentuk Amun-Ra menjadi fokus dari sistem yang paling rumit di Mesir Kuno.Sebagai pencipta dewa, ia adalah juara kaum miskin dan pusat kesalehan pribadi.Amun diciptakan sendiri, tanpa ibu dan ayah, dan selama Kerajaan Baru ia menjadi ekspresi terbesar dalam dewa di Mesir teologi. Amun-Ra, juga seperti dewa pencipta, tidak secara fisik yang melahirkan alam semesta. Posisinya adalah sebagai Raja dewa. Dengan Osiris, Amun-Ra adalah yang paling banyak yang tercatat dalam dewa Mesir.
Amon adalah seorang dewa dalam mitologi Mesir yang dalam bentuk Amun-Ra menjadi fokus dari sistem yang paling rumit di Mesir Kuno.Sebagai pencipta dewa, ia adalah juara kaum miskin dan pusat kesalehan pribadi.Amun diciptakan sendiri, tanpa ibu dan ayah, dan selama Kerajaan Baru ia menjadi ekspresi terbesar dalam dewa di Mesir teologi. Amun-Ra, juga seperti dewa pencipta, tidak secara fisik yang melahirkan alam semesta. Posisinya adalah sebagai Raja dewa. Dengan Osiris, Amun-Ra adalah yang paling banyak yang tercatat dalam dewa Mesir.
4. Isis
Isis adalah dewi di mesir kuno keyakinan agama, ibadah yang tersebar di seluruh dunia Yunani-Romawi.Dia dipuja sebagai ibu yang ideal, istri, pelindung alam dan sihir. Dia adalah teman budak, orang-orang berdosa, pengrajin, kaum tertindas, serta mendengarkan doa orang-orang kaya, gadis, bangsawan dan penguasa. Isis adalah dewi ibu dan kesuburan.
Isis adalah dewi di mesir kuno keyakinan agama, ibadah yang tersebar di seluruh dunia Yunani-Romawi.Dia dipuja sebagai ibu yang ideal, istri, pelindung alam dan sihir. Dia adalah teman budak, orang-orang berdosa, pengrajin, kaum tertindas, serta mendengarkan doa orang-orang kaya, gadis, bangsawan dan penguasa. Isis adalah dewi ibu dan kesuburan.
5. Hathor
Hathor adalah seorang Dewi Mesir Kuno yang dipersonifikasikan prinsip-prinsip feminin cinta, keibuan dan sukacita. Dia adalah salah satu yang paling penting dan dewa populer sepanjang sejarah Mesir Kuno. Hathor yang disembah oleh masyarakat umum yang sama dalam kuburan dia digambarkan sebagai “pemimpin Barat” menyambut orang mati ke kehidupan selanjutnya. Peran lain dia adalah seorang dewi musik, tari, dan kesuburan tanah asing yang membantu perempuan dalam proses melahirkan.
Hathor adalah seorang Dewi Mesir Kuno yang dipersonifikasikan prinsip-prinsip feminin cinta, keibuan dan sukacita. Dia adalah salah satu yang paling penting dan dewa populer sepanjang sejarah Mesir Kuno. Hathor yang disembah oleh masyarakat umum yang sama dalam kuburan dia digambarkan sebagai “pemimpin Barat” menyambut orang mati ke kehidupan selanjutnya. Peran lain dia adalah seorang dewi musik, tari, dan kesuburan tanah asing yang membantu perempuan dalam proses melahirkan.
6. Horus
Horus adalah salah satu dewa yang paling tua dan paling penting dalam agama Mesir kuno,yang di puja,setidaknya hampir akhir periode Predinastik melalui Yunani-Romawi. Berbagai bentuk Horuses dicatat dalam sejarah dan ini berbeda diperlakukan sebagai dewa oleh Mesir Kuno. Bentuk paling awal adalah Horus Falcon yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir.
Horus adalah salah satu dewa yang paling tua dan paling penting dalam agama Mesir kuno,yang di puja,setidaknya hampir akhir periode Predinastik melalui Yunani-Romawi. Berbagai bentuk Horuses dicatat dalam sejarah dan ini berbeda diperlakukan sebagai dewa oleh Mesir Kuno. Bentuk paling awal adalah Horus Falcon yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir.
7. Maat
Maat adalah Dewi Mesir kuno dengan konsep kebenaran, keseimbangan, keteraturan, hukum, moralitas dan keadilan. Dewi Maat juga di anggap sebagai Dewi yang mengatur bintang – bintang,musim,serta tindakan-tindakan baik manusia dan para dewa, yang mengatur alam semesta dari kekacauan. Setelah perannya dalam penciptaan dan terus mencegah kembali ke alam semesta dari kekacauan, peran utamanya dalam mitologi Mesir berurusan dengan penimbangan jiwa-jiwa yang terjadi di dunia bawah, bulu nya adalah ukuran yang menentukan apakah jiwa-jiwa ( dianggap berada di jantung) orang yang sudah meninggal akan mencapai surga dengan selamat.
Maat adalah Dewi Mesir kuno dengan konsep kebenaran, keseimbangan, keteraturan, hukum, moralitas dan keadilan. Dewi Maat juga di anggap sebagai Dewi yang mengatur bintang – bintang,musim,serta tindakan-tindakan baik manusia dan para dewa, yang mengatur alam semesta dari kekacauan. Setelah perannya dalam penciptaan dan terus mencegah kembali ke alam semesta dari kekacauan, peran utamanya dalam mitologi Mesir berurusan dengan penimbangan jiwa-jiwa yang terjadi di dunia bawah, bulu nya adalah ukuran yang menentukan apakah jiwa-jiwa ( dianggap berada di jantung) orang yang sudah meninggal akan mencapai surga dengan selamat.
8. Nephthys
Nephthys adalah dewi yang asalnya belum ditentukan, dengan nama Mesir kuno tidak berarti “Lady of the House,” seolah-olah menunjukkan kepada manusia.Dia tidak dengan cara apa pun harus diidentifikasi dengan beberapa gagasan tentang “ibu rumah tangga,” maupun sebagai wanita utama yang memerintah negeri umum rumah tangga. Ini adalah kesalahan meresap dan mengerikan, sering diulang-ulang, sangat banyak komentar-komentar tentang dewa ini. Sebaliknya, namanya berarti sangat khusus, Lady of the Temple
Nephthys adalah dewi yang asalnya belum ditentukan, dengan nama Mesir kuno tidak berarti “Lady of the House,” seolah-olah menunjukkan kepada manusia.Dia tidak dengan cara apa pun harus diidentifikasi dengan beberapa gagasan tentang “ibu rumah tangga,” maupun sebagai wanita utama yang memerintah negeri umum rumah tangga. Ini adalah kesalahan meresap dan mengerikan, sering diulang-ulang, sangat banyak komentar-komentar tentang dewa ini. Sebaliknya, namanya berarti sangat khusus, Lady of the Temple
9. Anubis
Anubis adalah dewa untuk melindungi dari kematian dan membawa mereka ke alam baka. Dia biasanya digambarkan sebagai setengah manusia, setengah serigala, atau dalam bentuk serigala lengkap mengenakan pita dan memegang cambuk di lekuk lengannya.Para serigala itu sangat terkait dengan kuburan di Mesir kuno,tapi dengan warna daging yang membusuk dan dengan tanah hitam lembah Sungai Nil, melambangkan kelahiran kembali.
Anubis adalah dewa untuk melindungi dari kematian dan membawa mereka ke alam baka. Dia biasanya digambarkan sebagai setengah manusia, setengah serigala, atau dalam bentuk serigala lengkap mengenakan pita dan memegang cambuk di lekuk lengannya.Para serigala itu sangat terkait dengan kuburan di Mesir kuno,tapi dengan warna daging yang membusuk dan dengan tanah hitam lembah Sungai Nil, melambangkan kelahiran kembali.
10. Sobek
Di Mesir kuno,Dewa Sobek digambarkan sebagai buaya biasa, atau sebagai seorang laki-laki dengan kepala buaya. Ketika dianggap sebagai pelindung pasukan firaun, ia ditampilkan dengan simbol otoritas raja. Dia juga ditunjukkan bersama salibnya, yang mewakili kemampuannya untuk membatalkan jahat dan menyembuhkan penyakit.Ia pernah menjadi Sobek-Ra, ia juga ditunjukkan dengan cakram matahari di atas kepalanya, sebagai Ra adalah dewa matahari.
Di Mesir kuno,Dewa Sobek digambarkan sebagai buaya biasa, atau sebagai seorang laki-laki dengan kepala buaya. Ketika dianggap sebagai pelindung pasukan firaun, ia ditampilkan dengan simbol otoritas raja. Dia juga ditunjukkan bersama salibnya, yang mewakili kemampuannya untuk membatalkan jahat dan menyembuhkan penyakit.Ia pernah menjadi Sobek-Ra, ia juga ditunjukkan dengan cakram matahari di atas kepalanya, sebagai Ra adalah dewa matahari.
11. Thoth
Thoth dianggap sebagai salah satu dewa yang lebih penting dari dewa Mesir, sering digambarkan dengan kepala dari suatu Ibis. Kepala-Nya berada di Khemennu tempat suci, di mana dia memimpin masyarakat setempat, kemudian berganti nama menjadi Hermopolis oleh orang-orang Yunani.
Thoth dianggap sebagai salah satu dewa yang lebih penting dari dewa Mesir, sering digambarkan dengan kepala dari suatu Ibis. Kepala-Nya berada di Khemennu tempat suci, di mana dia memimpin masyarakat setempat, kemudian berganti nama menjadi Hermopolis oleh orang-orang Yunani.
12. Sekhmet
Dalam Mesir kuno, Sekhmet digambarkan sebagai singa betina, pemburu paling sengit dikenal oleh Mesir. Dia dipandang sebagai pelindung dari fir’aun dan memimpin mereka dalam peperangan. Sekhmet kemudian dianggap sebagai ibu Maahes, seorang dewa yang muncul selama Kerajaan Baru. Dia terlihat seperti singa pangeran, putra dari dewi.
Dalam Mesir kuno, Sekhmet digambarkan sebagai singa betina, pemburu paling sengit dikenal oleh Mesir. Dia dipandang sebagai pelindung dari fir’aun dan memimpin mereka dalam peperangan. Sekhmet kemudian dianggap sebagai ibu Maahes, seorang dewa yang muncul selama Kerajaan Baru. Dia terlihat seperti singa pangeran, putra dari dewi.
13. Khnum
Dalam Mesir Kuno, Khnum adalah salah satu dewa Mesir yang paling awal, awalnya dewa sumber Sungai Nil. Karena banjir tahunan Sungai Nil membawa lumpur dan tanah liat itu, dan membawa air kehidupan kepada sekitarnya, ia dianggap sebagai pencipta tubuh manusia anak-anak, yang dilakukan di roda tembikar, dari tanah liat, dan ditempatkan ibu mereka (rahim).
Dalam Mesir Kuno, Khnum adalah salah satu dewa Mesir yang paling awal, awalnya dewa sumber Sungai Nil. Karena banjir tahunan Sungai Nil membawa lumpur dan tanah liat itu, dan membawa air kehidupan kepada sekitarnya, ia dianggap sebagai pencipta tubuh manusia anak-anak, yang dilakukan di roda tembikar, dari tanah liat, dan ditempatkan ibu mereka (rahim).
BAB III
Agama Yunani
Kuno
Sejarah
Masyarakat
Yunani pertama berkembang di pulau Kreta, di sebelah selatan laut Agea.
Penduduk Kreta bukanlah penduduk Yunani melainkan mungkin berasal dari Barat
Asia kecil yang datang 3000 SM mereka melakukan perdagangan dengan orang Yunani
sehingga meninggalkan pengaruh dalam seni, agama, dan dalam sistem penulisan.
Dalam sejarah diceritakan bahwa sejumlah kota di Yunani diatur oleh raja. Kota
yang paling berperan adalah kota Mikene. Diman disana telah teradap pemakaman
dengan karya seni yang menakjubkan.Dalam legenda Yunani juga menceritakan
tentang perang melawan Troy di mana Mikene adalah kekuatan Yunani yang
terkemuka.[10]
Empat
zaman penting di Yunani[11]
1. Mikene (1400-1100 SM)
Pada
akhir zaman perunggu kota mikene di peloponnesos adalah kota yang berpengaruh
di laut Aegea. Menurut Hemeros benteng mikene adalah singgahsana Agamemnon,
raja yang memimpin Yunani dalam perang Troya. Mikene adalah kota yang makmur
dan menjalin hubungan perdagangan dengan Mesir, Surya, dan Palestina.
Para
sodagarnya membuat catatan dalam bahasa Yunani awal. Pada sekitar 1100 SM
pengaruh kota ini lenyap ketika di serang dan dibakar habis oleh penyerang yang
tidak dikenal.
2. Zaman kegelapan (1100-750 SM)
Setelah
jatuhnya Mikene tulisan menghilang, istilah zaman kegelapan mengacu kepada
minimnya catatan sejarah bukan minimnya pencapaian.Konon masyarakat baru
memasuki Agea dari utara.Raja-raja bermunculan memrintah komunitas-komunitas
kecil. Ini lah cikal bakal Negara kota Yunani. Pujangga mulai mencetak mitos
dan legenda yang di tulis pada abad ke-8 SM, ketika para pemikir bahasa Yunani
kembali menulis.Kali ini dengan huruf varian fenesia.
3. Zaman klasik (250-323 SM)
Negara
kota Yunani berkembang dan mendirikan koloni-koloni di seantero Mediterania
sebuah aliansi Yunani yang dipimpin Athena dan Sparta serta sekutu mereka:
perang berakhir sekitar 30 tahun kemudian dengan kekalahan Athena pascaperang,
fhilip II dari Makedoneia berkuasa atas seluruh Yunani, puteranya Alexander
mendidrikan kekkuasaan yang terbentang di seantero Asia dan India
4. Periode Helenistik (323-31 SM)
Meskipun
kekuasaan Alexander terpecah menjadi tiga kerajaan besar dan banyak wilayah
kecil, pengaruh Yunani tetap terlihat melalui Helenistik Yunani-politik,
sastra, seni dan bahasa yang didukung oleh pendidikan dan luasnya penggunaan
tulisan. Bangsa Romawi pindah ke bekas kekuasaan Alexander pada tahun 168 SM
dan pada 86 SM menguasai Athena. Mereka terbukti menjadi pendukung besar banyak
aspek budaya Yunani.
Ajaran
dan praktek keagamaan
Bangsa
Yunani menyembah dan percaya kepada banyak dewa dan dewi.Dewa-dewi itu berdiam
disuatu gunung yang bernama olimpia, dibawah pimpinan suatu dewa tertinggi yang
bernama Zeus.Zeus adalah raja dari para dewa.Dia bisa mengendalikan
cuaca.Penyair Yunani kuno, Hesiod, memanggilnya 'awan-pengumpul' dan
'guntur'.Senjatanya yang paling ampuh adalah petir.Orang Yunani kuno percaya
bahwa ketika petir menyambar bumi, itu adalah tanda Zeus hadir. Zeus juga sangat
memperhatikan keramah tamahan, jika ada yang memperlakukan tamu dengan sangat
buruk maka Zeus akan marah.[12]
Wahyu
yang didapatkan untuk orang/suku yunani didapat dari kultus pra yunani
(Pelasgian), ketika Zeus berfirman itu melalui penjelmaan atau lewat perantara
oracles dan berpusat di Dodona.selain Zeus dewa-dewa yang dibawah Zeus masih
banyak lagi seperti Jupiter, Dyaus. Beberapa dewa seperti dewi perapian Hestia,
yang personifikasinya samar-samar. Yang lainnya juga seperti Apollo, hermes,
dan Dionisus yang menepati tempat, tongkat atau batu.[13]
Di bawah
ini beberapa dewa yang dipercayai oleh orang-orang yunani :
1. Zeus
sebagai dewa tertinggi yang mendiami langit.
2. Hera
adalah istri Zeus dan ratu para dewa
3. Athena
adalah dewi perang dan kebijaksanaan.
4. Apollo
adalah dewa matahari, kebenaran, musik, puisi, tari dan penyembuhan.
5. Demeter
adalah dewi kesuburan dan pertanian
6. Poseidon
adalah dewa laut dan kuda
7. Aphrodite
adalah dewi cinta dan kecantikan
8. Hermes
adalah dewa perjalanan, bisnis dan olahraga.
9. Artemis
dewi berburu, memanah dan melahirkan.
10. Ares
adalah dewa perang
11. Hephaistos
adalah dewa api
12. Dionysus
BAB IV
Agama Romawi
Kuno
Sejarah romawi
Menurut
legenda kota roma didirikan oleh dua orang kakak beradik yakni romulus dan
remus yang sejak lahir di buang ke sungai tiber oleh Amulius, tapi beruntung
karena mereka diselamatkan dandirawat oleh serigala betina, kemudian mereka
mendirikan kota roma, kemudian mereka bertikai yang akhirnya menyebabkan remus
terbunuh, kemudian romulus menjadi raja.
Dalam
catatan sejarah roma memiliki beberapa raja yang sangat berpengaruh, raja-raja
tersebut yakni:
1.
Romulus
Romulus adalah raja pertama
sekaligus pendiri Roma.Romulus mendirikan Roma di atas bukit Palatine.Setelah
mendirikan Roma, Romulus mengizinkan semua laki-laki, baik manusia bebas
ataupun budak, untuk datang dan menjadi warga Roma.Untuk menyediakan istri bagi
warganya, Romulus menculik wanita-wanita kaum Sabin sehingga kerajaan Sabin
memerangi Roma.Setelah berperang dengan kaun Sabin, Romulus berbagi gelar
dengan raja Sabin, Titus Tatius.Pada masa pemerintahannya, Roma juga berperang
dengan kerajaan Fidenate dan Veii.
Romulus
memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi
raja.Setelah penggabungan dengan Sabin, Romulus menambah lagi 100 sebagai
senat.Romulus membagi rakyatnya menjadi tiga puluh curiae (golongan), dinamai
berdasarkan tiga puluh wanita Sabin yang berperan dalam menghentikan perang
antara Romulus dan Titus Tatius.Pewakilan tiap Curiae berkumpul membentuk Dewan
Curiata. Setelah kematiannya pada usia 54 tahun, Romulus dipuja sebagai
Quirinus, dewa perang.[14]
2.
Numa Pompilius
Setelah
kematian Romulus, terjadi masa interregnum selama satu tahun dimana 10 orang
anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex.Senat kemudian memilih Numa
Pompilius, seorang Sabin, untuk menjadi raja berikutnya.Dia dipilih karena
reputasinya sebagai orang yang adil dan beriman. Meskipun awalnya Numa tidak
mau menerima jabatan kerajaan, ayahnya meyakinkannya untuk menerima posisi itu
sebagai cara untuk melayani para dewa.
Masa
pemerintahan Numa ditandai dengan perdamaian dan reformasi keagamaan.Numa
membangun kuil Janus dan melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga
Roma.Numa kemudian menutup pintu kuil tersebut untuk menunjukkan keadaan damai.
Numa juga banyak menetapkan dan mendirikan jabatan keagamaan di Roma, contohnya
perawan vesta, Pontifex Maximus, Salii, flamine. Numa mereformasi kalender
Romawi dengan menambahkan bulan Januari dan Februari sehingga totalnya menjadi
12 bulan.
Numa
mengatur wilayah Roma menjadi distrik-distrik untuk menciptakan aministrasi
yang lebih baik, membagi-bagi tanah kepada para penduduk, dan membentuk serikat
dagang. Tradisi mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Numa perisai Jupiter
jatuh dari langit, dengan masa depan Roma tertulis di atasnya. Numa
memerintahkan untuk membuat sebelas salinannya, yang kemudian dipuja sebagai
benda suci oleh orang Romawi.Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal
secara alami.[15]
3.
Tullus Hostilius
Tullus
Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi masalah
keagamaan.Pada masa pemerintahannya, Roma memusnahkan kerajaan Alba Longa dan
mengambil seluruh penduduknya.
Dia juga
berperang dengan kerajaan Fidenae, Veii, dan Sabin.Dia membangun tempat baru
untuk senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun setelah
kematiannya.Dalam suatu cerita, Tullus mengabaikan para dewa hingga akhirnya ia
jatuh sakit. Tullus kemudian memanggil Jupiter dan memohon pertolongannya namun
Jupiter membakar sang raja dengan petirnya. Tullus memerintah Roma selama 31
tahun.
4.
Ancus Marcius
Setelah
kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi memilih cucu Numa
Pompilius, Ancus Marcius, sebagai raja.Seperti kakeknya, Ancus Marcius lebih
suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang.Dia melakukan kesepakatan
damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat mereka bersekutu dengan Roma.
Dia banyak
membangun infrastruktur, seperti penjara pertama Roma, pelabuhan, dan pabrik
garam.Dia juga membangun jembatan pertama yang melalui sungai Tiber.Setelah
memimpin selama 25 tahun, Dia meninggal secara alami seperti kakeknya, menandai
berakhirnya pemerintahan raja Latin-Sabin di Roma.
5.
Tarquinius Priscus
Tarquinius
Priscus merupakan keturunan Etruska.Setelah pindah ke Roma, dia diadopsi oleh
Ancus Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan banyak peperangan
melawan kerajaan lain dan membuat Roma memperoleh banyak harta rampasan perang.
Dia
menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat.Dia juga menambah
jumlah tentara menjadi 6.000 infantri dan 600 kavaleri.Dia membangun kuil
Jupiter, Circus Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi,
mengadakan kompetisi olahraga Romawi, dan memperkenalkan lambang militer Romawi.Setelah
menjadi raja selama 25 tahun, dia dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.
6.
Servius Tullius
Tarquinius
Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius.Servius adalah raja Roma
kedua yang merupakan keturunan Etruska.Servius mengadakan sensus penduduk
pertama dan membagi-bagi penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonominya dan
wilayah geografisnya.
Dia
mendirikan Dewan Centuria dan dewan Suku.Dia membangun kuil Diana dan tembok
yang mengelilingi tujuh bukit di Roma.Dia memerintah selama 44 tahun kemudian
dibunuh oleh putrinya (Tullia) dan menantunya (Tarquinius Superbus).
7.
Tarquinius Superbus
Tarquinius
Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius.Tarquinius
Superbus juga adalah orang Etruska.Tidak seperti raja-raja sebelumnya, masa
pemerintahan Tarquinius Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga
rakyat memberontak padanya.
Kekuasaan
Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, sekaligus menandai berakhirnya
pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik. Sementara Tarquinius
Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian ke Cumae, di mana ia
meninggal dunia pada 496 SM.[16]
Peradaban Romawi Kuno
Kehidupan sosial bangsa Romawi
Kekaisaran
Romawi sangat luas sehingga dihuni oleh orang yang berbeda-beda. Ada banyak
cara hidup di Romawi.Ada beragam jenis keluarga di Kekaisaran Romawi.Secara
umum, persamaan kedudukan pria dan wanita di bawah hukum Romawi agak lebih baik
dibandingkan dengan hukum Yunani atau bahkan hukum Islam.Persamaan gender di
Romawi lebih tinggi di daerah barat, seperti di Eropa dan Afrika Utara,
daripada di daerah timur seperti di Asia Barat, yang meneruskan tradisi-tradisi
Yunani.
Orang-orang
dari ras dan budaya minoritas kemungkinan merasa lebih nyaman berada di bawah
hukum Romawi. Ada banyak orang berbagai budaya dan suku yang berinteraksi di
kekaisaran sehingga muncul toleransi yang tinggi terhadap budaya lain. Di pihak
lain, hubungan ini kadangkala juga dapat meletus menjadi kekerasan terhadap
kelompok minoritas.
Banyak orang
yang menjadi budak di setiap penjuru kekaisaran, dari awal hingga akhir masa
kekaisaran, namun lagi-lagi jenis perbudakan dan cara budak diperlakukan
tergantung lokasi dan waktu saat itu. Di Italia dan Sisilia, dan mungkin juga
di beberapa tempat lainnya, ladang yang luas diolah oleh budak-budak yang
diperlakukan dengan buruk.Namun budak-budak lainnya menjadi pekerja di rumah,
seperti misalnya menjadi pembantu, juru masak, pencuci, dan pengurus
kandang.Jenis budak yang kedua diperlakukan lebih baik.Banyak juga budak yang dipekerjakan
oleh pemerintah, atau oleh bisnis swasta, atau menjadi manajer, atau mengurus
toko, atau di pabrik kecil.Budak-budak lainnya merupakan penjahat yang dihukum
untuk bekerja di tambang atau kerja paksa lainnya. Bahkan jika merdeka, mantan
budak tetap tidak memiliki hak yang sama seperti halnya orang lain.
Di seluruh
kekaisaran, banyak anak lelaki di kota yang pergi bersekolah. Beberapa anak
perempuan bersekolah, namun sebagian besar tidak diizinkan bersekolah.Di daerah
pedesaan, jumlah anak yang bersekolah jauh lebih sedikit lagi.Yang belajar di
perguruan tinggi juga sedikit, karena jaraknya yang jauh, misalnya di Athena
atau di Alexandria.
Anak-anak
Romawi memiliki banyak teman, baik di sekolah, keluarga, atau di lingkungan
sekitar mereka.Akan tetapi, lelaki dan gadis dari keluarga kaya tidak
diperbolehkan untuk saling mencintai dengan leluasa karena biasanya pernikahan
dilakukan melalui perjodohan yang diatur oleh keluarga.Sementara untuk orang
miskin, percintaan bisa lebih leluasa.
Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi[17]
Ketika
kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat anisme. Apakah
Anda masih ingat apa arti anisme? Anisme adalah kepercayaan dan pemujaan
terhadap roh.
Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti:
- Vesta yaitu roh pengurus api tungku
- Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga
- Penates yaitu roh penjaga lumbung
peradaban
Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan
yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani
namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.
Bagaimana
perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya? Setelah lahirnya agama
kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang
baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai pusat pemerintahan.
Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Penganut agama
kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas). Mengapa
para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama
kristen? Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendi-sendi kekuasaan
kaisar. Ajaran tersebut adalah:
- bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi bersifat polytheisme,
- menolak pendewaan kaisar,
- menolak perbudakan, dan
- menolak wajib militer dan berperang.
Berkaitan
dengan kepercayaan itu berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi
seperti gedung Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama
kristen ditetapkan sebagai agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama
Roma Katolik dengan pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang
megah disebut gereja Santo Petrus.
Dari
uraian mengenai kepercayaan Romawi di atas terdapat nama-nama dewa yang juga
dipakai untuk nama-nama planet di jagat raya.
Peninggalan Budaya Romawi[18]
- Seni Bangunan:
Bangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam
bidang seni bangunan-mereka telah menemukan sistem beton sehingga
bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan
bekas-bekasnya sekarang. Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain:
- Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma
- Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi.
- Limes yaitu tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya 6 m
- Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan.
Baik kaisar maupun masyarakat
Romawi pada umumnya menyenangi hiburan. Pertunjukan di Collosium itu antara
lain Chairot yaitu kereta perang yang ditarik oleh beberapa ekor kuda,
gladiator yaitu perkelahian antara manusia dengan manusia:
- Circus Maximus untuk pertunjukan hiburan sirkus.
- Forum Romanum yaitu gedung pemerintahan.
- loaca Maxima adalah saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang terpelihara dengan baik.
- Aquaduk yaitu bangunan saluran air bersih.
Bangunan fisik yang dibangun oleh Romawi memiliki multi fungsi contoh:
jalan raya di atas untuk mempercepat gerakan tentara dari pusat ke daerah
sedangkan di bawahnya untuk keperluan irigasi. Salah satu jalan raya yang
kuat yaitu Via Apia yang masih terpelihara hingga sekarang.
. - Seni Sastra[19]
Pada
awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari
Yunani namun berangsur-angsur karya sastranya menampakkan ciri khas
Romawi.Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar
berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para
pujangga Romawi kuno. Antara lain:
- Horatius dengan karyanya berjudul Oda
- Livius, seorang sejarahwan yang menulis buku berjudul Magnum Opus
- Lucretuis, seorang filsuf dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi itu terdiri dari atom.
- Ovidius menghasilkan karya sastra berjudul Metamorphoses.
- Cicero yang ahli pidato dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.
- Quintilianus, seorang Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
- Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero..
- Ilmu Pengetahuan[20]
Dalam
bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah
berkembang pada jaman Yunani kuno. Diantara para ilmuwan Romawi antara lain
Galen, ahli dalam bidang obat-obatan, anatomi, dan fisiologi. Lucretius yang
mengikuti jejak Epicurus dan berpendapat materi itu terdiri dari atom.
Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata.Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang.Merka telah menggunakan radas kedokteran seperti pada gambar di atas.Radas kedokteran tersebut ditemukan di Pompeii, salah satu diantara 200 perkakas kedokteran untuk memeriksa bagian dalam ibu yang mengandung.Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan jaman sekarang.
Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata.Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang.Merka telah menggunakan radas kedokteran seperti pada gambar di atas.Radas kedokteran tersebut ditemukan di Pompeii, salah satu diantara 200 perkakas kedokteran untuk memeriksa bagian dalam ibu yang mengandung.Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan jaman sekarang.
Pada
gambar 5.23 di atas adalah alat-alat bedah antara lain jepitan (Tweezer). Para
dokter berhasil melakukan operasi gondok, amandel, dan batu ginjal. Para dokter
berhasil menolong kelahiran seorang bayi yang tidak dapat dilahirkan secara
normal yang disebut operasi caesar (disebut demikian karena pertama kali untuk
melahirkan Yulius Caesar)
Banyak
istilah-istilah kedokteran sekarang yang menggunakan bahasa Latin.Pendidikan
sangat diperhatikan yang mengajarkan tentang hukum, bahasa, pengetahuan
obat-obatan, berpidato, patriotisme dan pendidikan jasmani sehingga lahirlah
istilah “mensana in corporesano”.Majunya peradaban Romawi juga dibuktikan
melalui tata pemerintahan yang teratur, militer yang tangguh dan hukum yang
mantap seperti yang dapat Anda pelajari berikut ini.
Pemerintahan,
Militer dan Hukum[21]
Tata pemerintahan Romawi tersusun rapi yang dijalankan
dengan beberapa sendi sebagai berikut:
- pemerintahan sentralisasi, berpusat pada kaisar.
- pelaksanaan ketertiban dan keamanan secara ketat.
- komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah terpelihara dengan baik didukung oleh jalan yang baik.
- secara berurutan dari imperium-pretectur-dioceses-propinsi.
- untuk mempertahankan kekuasaan atas wilayah yang sangat luas dirempuh siasat devide et impera yang kemudian banyak ditiru oleh bangsa-bangsa yang mempraktekkan penjajahan misalnya Belanda di Indonesia.
Bangsa
Romawi mampu mengorganisir kekuatan militernya dengan rapi.Istilah-istilah yang
digunakan itu masih dikenal dalam dunia militer hingga sekarang misalnya legiun,
devisi, kavaleri, infantri dan lain-lain.Semangat bela negara yang disebut
patria protesta ditanamkan sedini mungklin terhadap warga negaranya.Istilah
tersebut berkembang menjadi kata patriot yang Anda kenal di Indonesia.
Di bidang
hukum bangsa Romawi memberikan sumbangan yang besar dalam menegakkan keadilan.
Konsep bahwa semua orang sama di depan hukum serta adanya asas praduga tak
bersalah telah dikembangkan pada hukum Romawi kuno.
Hukum
Romawi adil dan manusiawi. Hukum Romawi berkembang melalui proses sejarah yang
panjang sejak pertengahan abad 5 SM sampai lahirnya kitab hukum jaman kaisar
Yustinianus abad 6 masehi. Kaisar Yustinianus mengkodifikasikan (membukukan)
hukum-hukum Romawi dari kaisar-kaisar yang memerintah sebelumnya.Kodifikasi
hukum itu disebut Corpus Yuris atau Codex Yustinianus.Codex berisi kumpulan
hukum dasar atau konstitusi 43 sejak jaman Theodosius.Selain Codex ada Pandect
yaitu kumpulan pendapat para ahli hukum.
Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.
Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.
BAB V
Agama Persia
Kuno
Sejarah Agama persia Kuno
Sejarah
keagamaanpersia kuno tidak bisa terlepas dari kerrajaan dan kekaisaran yang
menduduki wilayah persia. Ada sejumlah kekaisaran bersejarah yang berkuasa di
Dataran Tinggi Iran, tanah air asal Bangsa
Persia, dan sekitarnya termasuk Asia
Barat, Asia
Tengah dan Kaukasus.
Kekaisaran di persia
Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah
Proto-Iran, diikuti dengan
peradaban Elam.[22]Elam
adalah peradaban kuno yang terletak di Iran barat daya.Elam
berpusat di barat jauh dan barat daya Iran, membentang mulai dari dataran
rendah Khuzestan
dan provinsi Ilam, selain juga
sebagian kecil Irak
selatan.Nama "Elam" berasal dari bahasa
Ibrani. Dalam bahasa lainnya antara lain disebut elam(a) (bahasa Sumeria), elamtu
(bahasa Akkadia),
dan haltamti (bahasa Elam). Negara-negara
Elam adalah termasuk wilayah politik yang maju di Timur Dekat Kuno.
Terletak di sebelah timur Mesopotamia,
Elam adalah bagian dari urbanisawi awal selama periode Kalkolitikum (Zaman Tembaga).
Pada periode Elam Lama (Zaman Perunggu Awal),
Elam terdiri dari beberapa kerajaan di dataran tinggi Iran,
berpusat di Anshan, dan sejak
pertengahan milenium ke-2 SM, peradaban Elam berpusat di Susan
di dataran rendah Khuzestan. Kebudayaannya banyak berpengaruh di Kekaisaran Guti, juga di Kekaisaran Akhemeniyah.Ketika itu bahasa
Elam menjadi salah satu bahasa resmi.Bahasa Elam sendiri
digolongkan sebagai bahasa terisolasi.[23]
Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke
Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran
Media (728SM-550SM).Kekaisaran ini telah menjadi simbol pendiri bangsa dan
juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Akhemeniyah (648SM–330SM) yang
didirikan oleh Koresh yang Agung.[24]
Koresh (atau Kurush nama Persianya, dalam bahasa
InggrisCyrus) dilahirkan sekitar tahun 576 SM di provinsi Persis (kini Fars), di barat daya Iran. Daerah ini
saat itu merupakan provinsi kerajaan Media.Koresh
berasal dari keturunan penguasa lokal yang merupakan bawahan Raja Media.[25]Yang
kemudian mengkudeta kekaisaran media dan mendirikan kekaisaran akhemeniyah.
Koresh Agung juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan
undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang
dikenal sebagai Silinder Koresh.Ia juga merupakan pemerintah
pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran. Di zamannya,
perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran
Persia.)Gagasan ini kemudian memberi dampak yang besar pada
peradaban-peradaban manusia setelah zamannya.
Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun
(531SM - 522SM) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa antara darius
dan bardiyah.Akhirnya Darius yang Agung (522SM -486SM) menang dan
dinyatakan sebagai raja.
Pada masa kekuasaannya, negerinya mencapai puncak kejayaannya, meliputi
wilayah hingga Mesir, India Utara, dan sebagian Yunani.
Kekaisarannya mulai mengalami kemunduran setelah kematiannya dan pengangkatan
putranya, Xerxes I, sebagai raja
Ibu kota Persia pada zaman Darius dipindahkan ke Susa dan ia mulai
membangun Persepolis.
Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah
turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan
Suez.Sistem jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun
menghubungkan Susa dan Sardis.Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan.
Selain itu, mata uang syiling dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak)
diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan
diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan.
Di bawah pemerintahan Koresh yang Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran
Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman
itu.Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan
sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan
jajahannya.
Pada masa darius dia mempercayai Ahura Mazda sebagai pencipta dan penegak
kebenaran (asha). Ahura Mazda bersifat maha tau tapi tidak maha kuasa, akan
tetapi ahura mazda menghancurkan segala kejahatan. Agama kuno di iran atau
persia mempercayai ahura masda dengan arti ahura berarti cahya dan Mazda adalah
kebijakan.
Kekaisaran
Seleukus (330SM ~ 248SM)
Pada tahun
330SM Kekaisaran Akhemeniyah diserang oleh Kerajaan Yunani yang di
pimpin salah satu jenderal dari Alexander Agung yang
bernama Seleukus dan
lahirlah pemerintahan baru Persia yaitu Kekaisaran Seleukus dari Yunani. Seleukus mengangkat dirinya menjadi
Kaisar setelah Alexander Agung wafat.
Kekaisaran
Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248SM – 224M)
Kekaisaran Parthia bermula
dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah
dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal abad ketiga Masehi dan
juga Mesopotamia antara
tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di
sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia.
Tentara-tentara Parthia terbagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang
berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata
ringan dan kudanya lincah bergerak.Sementara itu, tentara Romawi terlalu
bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan
Parthia.Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan
mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal
mengalahkan satu sama lain.
Kekaisaran
Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja
terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.
Kekaisaran
Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)
Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya.Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer
Persia.Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah
Arab.Pada zaman Khosrau II (590-628)
pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon.Orang-orang
Sassania menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr,
"Penguasaan Orang Arya".)
Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun
dengan Kekaisaran Romawi.Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq.Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik
kerana keputusannya untuk berperang dengan orang Arab di bumi Arab sendiri.
Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhirnya
ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas Persia.
Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia
terakhir sebelum kedatangan Islam.Pengaruh
dan kebudayaan Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa
Persia.
Islam Persia
dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)
Setelah
pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk gambaran Islam Persia, di
mana mereka melestarikan gambaran sebagai orang Persia tetapi pada masa yang
sama juga sebagai muslim. Pada abad ke-8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi
tentara Umayyah, karena
Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang
Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mulai melibatkan diri dalam
administrasi kerajaan.Sebagian mendirikan dinasti sendiri.
Pada abad
kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia
yang menentang gagasan Arab sebagai Islam dan Muslim.Tetapi kebangkitan ini
tidak menentang identitas seorang Islam.Salah satu dampak kebangkitan ini ialah
penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.)
Pada zaman
ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam.Sementara
itu Persia menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik.Ini
kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance.
Bermula pada
tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, diikuti
dengan Tamerlane, dimana
kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.
Islam
Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)
Parsi mulai berganti menjadi IslamSyiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501.Dinasti Safawi
kemudian menjadi salah sebuah penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan
industri pariwisata di Iran.Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia
berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah.
Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang menjadi sebuah medan persaingan
antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang menggunakan pengaruh Dinasti Qajar). Namun
begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya
unik di rantau itu.Modernisasi Iran yang bermula pada lewat abad ke-19,
membangkitkan keinginan untuk berubah dari orang-orang Persia.Ini menyebabkan
terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911.Pada tahun
1921, Reza Khan (juga
dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan
dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai
pembangunan industri modern,
jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya,
sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan
banyak rakyat Iran tidak puas.
Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari
25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas
infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik
anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza
menyokong mereka.
Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan
bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran,
tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan
intelijennya, SAVAK. AyatollahRuhollah Khomeini menjadi
oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan
kemudian ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri
dan diantar ke Turki dan selepas
itu ke Irak
BAB VI
Agama Zoroaster
Sejarah singkat[26]
Agama
Zoroaster (Zoroatrianism) merupakan agama kuno / purbakala bangsa Arya yang
berasal dari Persia kurang lebih 2500 tahun yang lalu.Meskipun memiliki sedikit
pengikut, tidak kurang dari 130.000 orang diseluruh dunia, agama ini termasuk
agama tertua di dunia.Seperti halnya agama Yahudi, Kristen dan Islam agama ini
juga menganut ajaran Monoteisme.
Agama
Zarathustra dinamakan sesuai dengan nama pendirinya yaitu Zarathustra (660-583
SM) yang merupakan seorang nabi persia yang dikenal juga dengan Persianisme,
seperti juga halnya dengan agama Ibrahim (Millata Ibrahim), agama Ishak, agama
Musa, agama Daud, agama Sulaiman, dan sebagainya. Agama ini juga dekenal sebagai
agama penyembah api (Magianism).
Agama itu
bermula tumbuh di dalam wilayah Azarbaijan sebelah utara Iran.Oleh karena
mendapat tantangan dari bangsanya disana maka Zarathustra berangkat dan pindah
menuju Balkh, ibukota wilayah Baktria di Asia tengah. Didepan balai kerajaan
raja kavi Vishtaspa, dalam suatu dialog agama, ia berhasil menundukkan dan
mengalahkan kaum majus (Magians) hingga raja beserta seluruh keluarganya memluk
agama Zarathustra dan mengumumkannya sebagai agama resmi didalam wilayah
Bakhtria.
Raja
Vishtaspa itu, yang dalam literature di Barat dikenal dengan Kings Hystaspes,
berasal dari keluarga Hakkham.Seorang cucunya yaitu Cyrus the Great (559-529
SM) berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil diseluruh wilayah Iran dan
membangun sebuah Imperium Parsi yang dikenal dngan dinasti Hakkham (600-331
SB), dan dunia barat mengenalnya dengan dinasti Achaemenids/akhemeniyah.
Ibukotanya dipindahkan dari Balkh ke kota Sussa di sebelah timur sungai Tigris,
kemudian ke Persepolis (Istakhri).
Raja-raja dari dinasti Achaemenids/akhemenia adalah penganut agama Zarathustra sampai kepada raja Darius III (363-331 SM). Pada masa inilah imperium parsi itu ditaklukkan oleh Alexander the Great (356-323SM) dari Macedonia dan lalau berlangsung Hellenisasi yang intensif diseluruh wilayah Iran.
Raja-raja dari dinasti Achaemenids/akhemenia adalah penganut agama Zarathustra sampai kepada raja Darius III (363-331 SM). Pada masa inilah imperium parsi itu ditaklukkan oleh Alexander the Great (356-323SM) dari Macedonia dan lalau berlangsung Hellenisasi yang intensif diseluruh wilayah Iran.
Setelah
raja-raja Achaemenid/akhemenia itu pertumbuhan kekuasaannya sampai pada masa
tumbangnya terbagiatas 3 tahap masa, yaitu:
1. Masa 600-550
sebelum masehi, yaitu dalam mansa 150 tahun merupakan masa pertumbuhan
kekuasaan dan pengembangan agama Zarathustra.
2. Masa 550-486
sebelum masehi, yaitu dalam masa 65 tahun merupakan masa perluasan kekuasaan
dan perluasan pengaruh agama Zarathustra.
3. Masa 486-331
sebelum masehi, yaitu dalam masa 156 tahun merupakan masa sengketa yang terus menerus
dengan pihak Grik.
Di dalam wilayah yang luas ini
berlangsung Hellenisasi, pemaksaan akan kebudayaan Grik, mithologi Grik, serta
Filsafat Grik, dan di anak benua India mereka meninggalkan jejaknya berupa seni
pahat patung. Dengan berlangsungnya Hellenisasi sekitar 5 abad lamanya di
wilayah Iran, dibawah dinasti Seleucids/seleukus (248-226 SM) maka bahasa Iran
tua pun lenyap dari pergaulan sehari-hari digantikan oleh bahasa pahlevi tua,
yaitu perpaduan antara bahasa Grik dan bahasa Iran.
Sementara itu mithologi Grik yang
memuja Dewa Zeus yang melambangkan Dewa Matahari, beserta pemujaan dewa
lainnya, lantas diserap oleh masyarakat seluruhnya hingga agama Zarathustra
yang aslinya menganut Monotheism itu bergantikan aliran-aliran Mazdism, dan
Manichaenism.
Aliran-aliran itu berkembang dan
menjadi panutan rakyat pada umumnya dari abad ke abad sampai kepada masa
pertumbuhan dan perkembangan kekuasaan nasional Iran kembali, yaitu dibawah
dinasti Sassanids (226-641 M).Diantara aliran-aliran yang paling berpengaruh
bagi agama ini adalah Mazdaism yang lambat laun dikenal sebagai agama Majusi
karena upacara-upacara kebaktian dilaksanakan melalaui para pendeta kuil yang
disebut dengan kaum Majus (Magians).
Pada tahun 641 M, yaitu pada masa
pemerintahan koshru Yesdegird III (634-641 M), kekuasaan Sassanids/sassania di
tanah Iran ditumbangkan oleh kekuasaan Islam yakni pada masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Khattab (634-644 M). Dan itulah perkembangan terakhir dari
agama Zarathustra sepanjang sejarahnya semenjak 12 abad lamanya, lantas
terdesak oleh pengaruh agama Islam di tanah Iran.
Kitab Suci dalam agama Zarathustra
Kitab sucinya terdiri dari Dasatir
dan Vesta atau Zend-Avesta.Menurut sebagian pakar Arti Dasatir adalah buku
sepuluh bagian.Das artinya sepuluh dan tir adalah bagian. Beberapa orientalis
berpendapat bahwa kata “tir” adalah kata yang berasal dari bahasa sansekerta
yang berarti tepian atau pinggiran, sementara yang lain percaya bahwa Dasatir
adalah bentuk jamak dari dastur, dimana berartikan hukum atau aturan agama.[27] Kemudian
Avista Berasal dari akar kata avistak yang berarti bacaan, yang juga hampir
bersamaan maknanya dengan Taurat dan Al-Qur’an, yaitu kitab suci agama Yahudi
dan agama Islam, Sedangkan pegertian lebih lanjut dari makna Avesta adalah
pengetahuan, yang hampir sama dengan makna veda, kitab suci agama brahma di
India. Karena akar kata keduanya sebenarnya berasal dari satu rumpun bahasa,
hal seperti biasa terjadi dalam bidang linguistic.
Dasatir dibagi menjadi menjadi 2
bagian yaitu: Khurda Dasatir dan Klan Dasatir. Avesta lebih lanjut dibagi
menjadi Khurda avesta dan kalan Avesta yang juga dikenal dengan Zend- atau
Maha-Zend. Kitab suci Persi ditemukan dalam 2 bahasa: Pahlawi (Naskah Pahlawi
mirip dengan naskah Persia sekarang) dan Zendi. Disamping kedua naskah itu,
beberapa literature religious atau tulisan kesusteraan tertulis dan ditemukan
dalam tulisan kuno yang masih berbentuk baji.
Beberapa orang Persi menganggap Zend
Avesta lebih otentik daripada dasatir sedangkan sebagian menganggap Dasatir
olebih otentik. Zend Avesta dibagi dalam 3 bagian: Bagian pertama berisi
Vendid, bagian kedua berisi Sirozahs, Yashts, dan Nyays, dan bagian terakhir
berisi Gathas, Yasha, Visparid, Afrinagan Gahs dan lain-lain.
Sebagaimana Alkitab (Biblia) yang merupakan
himpunan kitab suci agama yahudi yang terdiri dari 36 kitab, yang oleh dunia
Kristen dikenal dengan perjanjian lama (old testament), maka kitab suci Avesta
itu dahulunya terdirinya atas 21 buah kitab, tetapi kini Cuma tinggal 5 buah
kitab saja, yaitu :
1. Yasna,
terdiri dari 72 buah Haiti (fasal) yang kesemuanya terbagi menjadi 3 bagian:
1) Bagian pengantar , yaitu fasal 1-27 tentang minuman suci yang disebut Hooma.
2) Gatha’ ialah fasal 28-54, berisikan bimbingan dan tuntunan.
3) APERO YASNO / yasna, ialah fasal 55-72, berisikan himpunan nyanyian pujaan terhadap kodrat-kodrat ghaib.
1) Bagian pengantar , yaitu fasal 1-27 tentang minuman suci yang disebut Hooma.
2) Gatha’ ialah fasal 28-54, berisikan bimbingan dan tuntunan.
3) APERO YASNO / yasna, ialah fasal 55-72, berisikan himpunan nyanyian pujaan terhadap kodrat-kodrat ghaib.
2. Vispered,
bermakan kodrat-kodrat terkemuka berisikan pembahasan tentang kodrat-kodrat
gaib yang terpandang paling terkemuka dan yang semuanya itu tunduk kepada
kodrat Tunggal yang Maha Bijaksana (Ahura Mazda).
3. Vendibad,
berisikan hukum-hukum agama yang berisikan hukum-hukum agama terdiri atas 22
buah fargard (bab)
4. Yasht,
berisikan kumpilan nyanyian keagamaan (hymns) terhadap para Izad, yakni
kodrat-kodrat ghaib yang mulia, berisikan 21 buah nyanyian lagu pujian.
5. Khorda
Avesta, atau avesta kecil yang berisikan kumpulan nyanyian agamawi berbentuk
singkat untuk digunakan oleh seluruh orang yang beriman dari kalangan awwam,
didalam kebaktian sehari-hari.
Tentang kitab suci avesta yang
terdiri dari 21 buah kitab itu, manurut Pahlavi-Dikard, Cuma ada dua buah
naskah saja pada masa purbakala itu, tatkala pasukan besar Grik dibawah
pimpinana Alexander the Great pada tahun 331 sebelum Masehi menyerbu dan
menaklukkan imperium parsi ditanah Iran, maka terjadilah bencana yang
Mahadahsyat. Ibukota Perseopolis dihancurkan, dan seluruh literature Iran tua
dimusnahkan dan penggunaan bahasa Grik dipaksakan, pemujaan atas dewa-dewa
(Paganism) menurut mithologi Grik tua itudisebarluaskan dalam kalangan rakyat
taklukkan itu.
Mengenai naskah lengkap dari kitab
suci avesta yang 2 buah itu, maka sebuah diantaranya dimusnahkan, dan yang
sebuah lagi dikirimkan oleh Alexander the Great kepada gurunya Aristotles
(384-322 SM) di Athena, lantas nasib naskah tersebut tidak diketahui lagi
keberadaannaya.
Pengaruh kebudayaan Grik ditanah
Iran itu berkelanjutan sampai 5 abad lamanya.Sampai awal abad ke 2 Masehi,
dibawah dinasti Seleucids/seleukus dan dinasti Arcasids/arcasida.Sampai saat
ini Cuma sebuah kitab saja yang agak utuh yaitu kitab ke XIX, kitab Vendidad,
berisikan hukum-hukum didalam agama Zarathustra.
Penyusunan kembali tidak lagi
menggunakan bahasa Iran tua akan tetapi dalam bahasa Pahlevi tua, karena bahasa
Iran tua sudah tidak dikanal lagi oleh masyarakat umum kecuali sedikit dari
kaum terpelajar. Oleh karena kumpulan yang ada itu terdiri dari
kepingan-kepingan (Fragment) yang tidak teratur, mau tidak mau terpaksa
diciptakan ayat-ayat baru guna melengkapi urutan ayat-ayat pada suatu fasal. Dan
dengan cara serupa maka tersusun 5 buah kitab yang ada sekarang ini,dan itulah
yang kini dinyatakan sebagai kitab suci Avesta. Sesudah kitab suci Avesta yang
baru terbentuk nasib dari kepingan-kepingan naskah aslinya tidak diketahui
keberadaannya.[28]
Keyakinan tua Iran.[29]
Penduduk Iran Tua itu merupakan
keturunan darah Arya yang melakukan perpindahan pada zaman purbakala kea rah
selatan, yaitu tanah Iran dan tanah India. Seperti halnya kaum primitive
lainnya , mereka masih terikat pada kodra-kodrat alami.
Kelompok-kelompok pengmbara yang berdiam pada padang-padang pengembalaan di tanah Iran, dimana Air dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting, maka sudah wajar apabila Dewa Air mendapat kedudukan dibawah dewa Api. Disamping itu dipuja juga dewa Bumi beserta dewa-dewa lainnya.Jadi kodrat-kodrat yang sangat dipuja adalah yang menguasai ketiga unsur tersebut.
Kelompok-kelompok pengmbara yang berdiam pada padang-padang pengembalaan di tanah Iran, dimana Air dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting, maka sudah wajar apabila Dewa Air mendapat kedudukan dibawah dewa Api. Disamping itu dipuja juga dewa Bumi beserta dewa-dewa lainnya.Jadi kodrat-kodrat yang sangat dipuja adalah yang menguasai ketiga unsur tersebut.
Keyakinan tua tersebut diwarisi
tutun temurun dalam perkembangan bangsa Iran tua. Kuil-kuil bagian pemujaan
dewa Api berdiri disan-sini, dikenal dengan kuil Api ( Fire Temples) dan
upacara-upacara pemujaan diselenggarakan melalui para pendeta (priest) yang
dipanggil Majus (Magians), hingga keyakinan tua itu lebih dikenal dengan:
keyakinana Majusi.
Kelahiran Zarathustra
Sebelah Utara tanah Iran, didalam
kota Azarbaijan, tinggal seorang lelaki bernama Porushop Spitama, dari suku
spitama, bersama istrinya Dughdova yang cantik jelita yang ketika itu masih
berusia 15 tahun, lebih kurang pada tahun 660 SM, isterinya yang belum dijamah
suaminya itu melahirkan seorang putera yang diberi nama Zarathustra.
Pada saat kelahiran bayi itu kepala kaum majus di tanah Iran bernama Durashan mendadak gemetar ketakutan amat sangat dan beroleh firasat bahwa seorang bayi baru telah lahir kedunia yang kelak akan menghancurkan agama majusi beserta pemujaaan berhala dan akan memusnahkan kaum majus dari permukaan bumi.
Pada saat kelahiran bayi itu kepala kaum majus di tanah Iran bernama Durashan mendadak gemetar ketakutan amat sangat dan beroleh firasat bahwa seorang bayi baru telah lahir kedunia yang kelak akan menghancurkan agama majusi beserta pemujaaan berhala dan akan memusnahkan kaum majus dari permukaan bumi.
Khalwat
Zarathustra
Zaratahustra sewaktu masih kecil
diceritakan sagat cerdas dan tangkas bicara sehingga teman-temannya sangat
segan kepadanya. Dalam usia 15 tahun ia memproleh costi (ikat pinggang suci =
sacred girdle) sebagai tanda lulus pelajaran keagamaan, tetapi ia tidak merasa
puas dan yakin akan ajaran keagamaan yang dipelajarinya itu. Menjelang umur 20
tahun ia gemar mengembara kesana kemari serta memberikan bantuan kepada orang
yang melarat dan kesusahan. Dan pada usia 20 tahun ia pun dikawainkan oleh
ibunya dengan seorang gadis bernama Havivi.
Masa 10 tahun berikutnya dilaluinya
dengan kegelisahan di dalam jiwanya.Saat usianya 30 tahun terjadilah sebuah
titik balik yang sangat menentukan. Pada suatu hari ia berkata kepada istrinya
: “ saya akan pergi berkhalwat untuk memproleh ketentraman pikiran. Saya
berharap dapat menemukan sumber penderitaan di Dunia Ini.” Dan ia pun
berkhalwat dalams ebuah gua pada Gunung Sabalan dan disitulah ia meproleh
pencerahan dan Ilham dari Ahura Mazda.
Zarathustra terpaksa pindah
Masa 10 tahun berikutnya dilewatinya
untuk menyebarkan agama barunya tersebut ke kota kelahirannya di wilayah utara
Iran. Tetapi dalam masa tersebut hanya seorang saja yang beriman di kota
kelahirannya tersebut, disebabkan tantangan yang sengit dikiri dan kanan. Ia
mengajarkan tentang kodrat Maha Tunggal yang bijaksana yang tak dapat
disaksikan dan dilihat dan diraba, dan hal tersebut direspon dengan ejekan dan
penghinaan, ia banyak bersabar dan terus memprcayai janji dari Ahura Mazda,
hingga pada akhirnya ia memanjatkan permohonana dan lalu keluar perintah supaya
hijrah dari situ, ia pun hijrah ke daerah Balk di Asia tengah.
Dakwah di kota Balkh
Balkh adalah ibukota wilayah Baktria
(Bactria), terletak dalam wilayah Asia tengah, berbatasan dengan kerajaan
Turania. Kota tersebut diganti namanya saat penaklukkan oleh Alexandr the Great
dengan nama Alexander arion, dan saat bangkitnya kembali kekuasaan nasional
bagsa Iran dibawah dinasti Sassanids diganti namanya seperti semula Balkh.
Zarathustra datang kesana dan
melakukan tantangan terhadap sekalian ilmuan dan agamawan yang ada.Laju Raja
memanggil mereka dan terjadilah perdebatan yang sangat sengit 3 hari 3 malam
lamanya dibalai yang disaksikan raja. Disanalah ia bisa mematahkan segenap
pendirian lawannya
Setiap orang yang beriman itu
dipanggil Madryasnan dan setiap yang menetang dan meyangkal disebut Kharfaster.
Masa 20 tahun terakhir dalam hidupnya ia diliputi kegiatan yang tiada taranya.
Mulai dari peperangan dengan raja-raja disekitar Bakhtria dimana ia menjanjikan
bantuan Tuhan kepada raja Vishtaspa. Tantangan paling sengit datang dari raja
Turania, dan terjadilah peperangan yang dahsyat antara kedua kerajaan tersebut.
Dan konon pada saat serangan itulah Zarathustra meninggal ditikam oleh askar
Turania dan wafat pada usia 77 tahun. Berita keamtian tersebut membangkitakan
semangat berani mati pasukan raja Vishtaspa sehingga mereka dapat merebut kembali
kota Balkh dari raja Turania. Zarathustra sewaktu wafatnya meniggalkan 3 istri,
3 puteri, dan 3 putra.
Keyakinan tentang Ahura Mazda
Pengakuan keimanan (credo=Syahadat)
yang harus diucapakan setiap orang yang beriman dalam agama Zarathustra.
Keimanan yang paling pokok dalam agama ini adalah pengakuan terhadap Ahura
Mazda, terhadap kodrat yang maha tunggal dan maha bijaksana.
Menurut Zarathustra alamsemesta ini dikuasai oleh kodrat Maha Bijaksana (Ahura Mazda) yang Maha bijaksana senantiasa berhadapan dengan kodrat angkara murka (angro mainyu).Agar manusia memproleh keselamatan haruslah menundukkan diri sepenuhnya kepada Ahura Mazda. Dan dalam gua itulah ia memproleh jabatan kerasulannya. Ia menyambut gelar kerasulannya dengan kesediaan diri untuk mengorbankan apapun juga, untuk siapapun juga demi penyebaran agama tersebut, dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Ahura Mazda dan hanya mempercayai Ahura Mazda saja.
Menurut Zarathustra alamsemesta ini dikuasai oleh kodrat Maha Bijaksana (Ahura Mazda) yang Maha bijaksana senantiasa berhadapan dengan kodrat angkara murka (angro mainyu).Agar manusia memproleh keselamatan haruslah menundukkan diri sepenuhnya kepada Ahura Mazda. Dan dalam gua itulah ia memproleh jabatan kerasulannya. Ia menyambut gelar kerasulannya dengan kesediaan diri untuk mengorbankan apapun juga, untuk siapapun juga demi penyebaran agama tersebut, dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Ahura Mazda dan hanya mempercayai Ahura Mazda saja.
Menurutnya Ahura Mazda berdiri
sebagai Tuhan dalam pengertian Monoteism sacara langsung. Inti ajaran
Zorotrianism adalah pertarungan antara kebajikan dan kejahatan, dimana bumi
merupakan medan pertempuran tempat berlangsungnya pertempuran besar antara spenta
Mainyu, roh kebajikan, dan roh kejahatan, Angra Mainyu. Ahura Mazda menyerukan
agar manusia ikut berjuang dalam perang dengan mengabdi kepada jalan pikiran,
ucapan dan perbuatan baik. Dan setiap manusia akan diadili sesuai dengan seberapa
jauh ia telah berjuang.
Zarathustra membuat beberapa syair
puji-pujian yang disebut GHATA, yang dihimpun dalam kitab suci AVESTA. Menurut
Avesta dunia akan berakhir dengan kebakaran besar, dan hanya yang berbuat
kebajikan yang akan hidup kembali di alam yang baru.
Sampai saat itu tiba, semua orang yang mati diharuskan melewati titian atau jembatan penentuan. Orang yang baik akan selamat tiba di seberang menugggu datangnya saat tersebut di sorga. Yang berbuat jahat menunggu di neraka.
Sampai saat itu tiba, semua orang yang mati diharuskan melewati titian atau jembatan penentuan. Orang yang baik akan selamat tiba di seberang menugggu datangnya saat tersebut di sorga. Yang berbuat jahat menunggu di neraka.
Ahura Mazda
itu dalam kitab suci Avesta itu disebutkan sebagai:
1. Creator,
sang Pencipta
2. All seeing, Maha Melihat
3. Most Mighty,
Greatest atau yang maha kuasa
4. Most
Beneficent, yang Maha Murah
5. All Knowing,
Maha Tahu
6. Most
Bountiful, Maha Asih
Daftar yang lebih panjang berisikan
101 buah nama terbaik dari Ahura Mazda.
Kodrat-kodrat rohani itu terbagi kedalam 2 golongan Spenta Mainyu dan Angra Mainyu.Spenta Mainyu itu bermakana mainyu yang baik, dan para penganutnya itu disebut ahuras, sedangkan angra mainyu berarti yang angkara / jahat, adapun pengikutnya disebut daevas.
Ajaran tentang Eskatologi
Kodrat-kodrat rohani itu terbagi kedalam 2 golongan Spenta Mainyu dan Angra Mainyu.Spenta Mainyu itu bermakana mainyu yang baik, dan para penganutnya itu disebut ahuras, sedangkan angra mainyu berarti yang angkara / jahat, adapun pengikutnya disebut daevas.
Ajaran tentang Eskatologi
Eskatologi (eschatology) berasal
dari kata Grik eschatos bermakna: akhir keseluruhan. Yang maksudnya: ajaran
atau doktrin tentang akhir segala perkara, tentang maut, tentang kebangkitan
kembali, tentang peradilan terakhir, dan tentang hidup kekal selanjutnya,
sebagaimana hampir seluruh agama memiliki doktrin serupa.
Menjelang akhir zaman akan turun 3
juru selamat yaitu: Aushedar, Aushedar-mah, dan yang terakhir Shayoshant.
Kedatangan ketiganya akan menegakkan keadilan dan memusnahklan kezaliaman.[30]
BAB VII
Agama Jain
1.
Sejarah
dan perkembangan agama jain
Agama
jain adalah sebuah agama monastic kuno dari india. Agama ini menolak otoritas
weda sebagaimana halnya agama budhha. Agama ini muncul pada zaman wiracarita yakni masa akhir zaman
brahmana, ketika ada perdebatan antara aliran teistis dan non teistis. Menurut
Jhon A Hutchison agama inijuga agama budhha
muncul di zaman heresies (zaman pilihan) yang timbul karena dua alasan,
yang pertama karena waktu itu orang tidak mengakui adanya otoritas sacral Weda.
Kemudian yang kedua yakni pada waktu itu orang menolak batu ujian ortodoksi
hindu yaitu apa yang disebut kasta.[31]
Agama Jaina lahir berdasarkan reaksi
dari ketiak setujuannya terhadap ajaran-ajaran agama Hindu, maka pada saat itu
terjadi pemberontakan besar terhadap agama Hindu yang dipimpin oleh Mahavira. Mahavira lahir pada tahun 599 SM, ayahnya bernama Sidarta
yang merupakan seorang anggota dalam majelis yang memerintah Bandar atau
kesatuan ketentaraan di india. Ibunya merupakan anak dari ketua majelis itu
yang bernama Tri Sala.[32]Mahavira
dilahirkan di wilayah republik Vaisali (Behar), di kampung Basarh, kira-kira 27
mil di sebelah utara kota Patna.[33]
Jainisme sndiri mulai diakui keberadaannya di magadha, india utara sekitar
abad ke-6 dan ke-5 sebelum masehi pada waktu itu mahavira menyebarkan
ajaran-ajarannya. Oleh karena itu mahavira lebih dikenal sebagai nabi jainisme,
bukan penciptanya. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa mahavira dianggap
bukan yang paling dulu menyebarkan ajaran-ajaran jainisme tersebut. Namun
diakui bahwa diantara sekian banyak tirthankara, Mahavira adalah yang paling
akhir turun ke Dunia ini. Sehingga Ialah yang menyampaikan dan menyempurnakan
ajaran-ajaran agama jain.[34]
2.
Ajaran dan praktik kegamaan
A. Kitab
Suci
sumber-sumber suci dikalangan para
pengikut agam jaina adalah pidatdo-pidato mahavira. Kemudian pidato-pidato
mahavira ini diteriam oleh para pengikutnya seperti para murid-muridnya,orang-orang
arif,pendeta-pendeta dan para ahli ibadah. Sumber kepustakaan suci ini
diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan.
kitab ini bernama siddhanta yang
terdiri dari 12 anggas sebelumnya, semua itu adalah himpunan yang terdiri dari pidato-pidato
mahvira. Namun anggas yang kedua belas telah lenyap sampai kini,tidak bisa
diketemukan lagi. Namun tentang jumlah anggas seluruhnya, yang merupakan bagian
dari kitab suci dijumpai perbedaan pendirian diantara sekte-sekte didalam agama
jaina itu. Seperti sekte digambara mengakui ada 80 anggas dari bagian kitab
suci agama jaina sedangkan sekte swetambara mengakui hanya 45 anggas saja.
Sedangkan gerakan reformasi agama jaina hanya 33 anggas saja.
B. System
kepercayaan agama jain
1. Konsepsi tentang tuhan
Agama
jain atau jainisme menolak adanya tuhan yang dianggap sebagai pencipta atau
penguasa dunia ini. Agama jain mengakui keberadaan apa yang disebut sang “Maha
Kuat”, namun mengatakan bahwa sang maha kuat tersebut termasuk pula manusia,
semuanya terbelenggu dalam alam dosa dengan sedikit atau tanpa ada kesempatan
untuk melarikan diri darinya.[35]
2. Konsepsi tentang alam
Jainisme
menganut filsafat dualisme, yaitu membagi alam saemesta ini menjadi dua
kategori: zat yang hidup (jiva) dan zat yang tidak hidup (ajiva). Ajiva
memiliki lima substansi yaitu benda (pudgala), dharma, adharma, ruang (akasa)
dan waktu (kala). Unsure jiva dan keenam unsure ajiva tersebut disebut denga
enam dravya.
Menurut
agama ajarang agama jain substansi jiva dan ajiva adalah kekal, tidak
diciptakan, tidak ada permulaan dan tidak berakhir. Atau dengan kata lain tidak ada sebab
pertama yang menyebabkan terjadinya substansi-substansi tersebut.
Kemudian
selain pembagian menurut kedua kategori tersebut, maka dari sudut pandang lain
berbeda, substansi-substansi tersebut lebih lanjut diklasifikasikan menjadi dua
yakni astikaya dan nastikaya.[36]
Menurut
kosmologi jainisme alam semesta ini adalah abadi, alam semesta ini bergerak
melalui satu lingkaran terus-menerus dari stau tempat yang ideal menuju kearah
titik bawah lalu dilanjutkan menaik lagi melalui titik atas dan begitu
seterusnya. Menurut agama jain alam semesta ini bergerak bukan karena adanya
tuhan melainkan bergerak secara mekanistis belaka.[37]
3. Konsepsi tentang karma
Jainisme
tetap menerima ajaran tentang karma-samsara dalam pemikiran tradisional india,
dan mengajarkan bahw karma terjadi karena tercampurnya jiva dan ajiva. Konsep
karma dalam jainisme berpangkal pada
prinsip dualism antara jiwa dan benda, atas dasra prinsip tersebut, menurut
jainisme tubuh manusia itu memenjarakan jiwanya.
Menurut
jainisme karma adalah energy jiwa yang dengan energy itu menyebabkan
penggabungan jiwa dan benda dan kekotoran berikutnya dari jiwa itu. Menurut
jain karma bisa dibersihkan, prose pembersihan karma disebut dengan nirjana,
jika proses nirjana ini berjalan terus tanpa rintagan maka pada akhirnya semua
karma akan tercabut dari jiwa dan akan mencapai tujuan utama hidup.[38]
4. Pandangan tentang pencerahan
Tujuan
akhir dari ajaran jain adalah untuk mencapai kehidupan yang sempurna memperoleh
pengetahuan tentang pencerahan dan akhirnya moksa yakni terlepas dari siklus
kelahiran kembali.
Menurut
agama jain jiwa yang telah mencapai kesempurnaan atau pencerahan menyebabkan
pemiliknya mencapai tingkat kesalehan dan kesempurnaan dari luar. Sebagai
contoh para tirthankara yang kesemuanya telah diakui berhasil mencapai
kesempurnaan itu. Kemudian orang yang telah mencapai kesempurnaan jua akan
dapat menikmati empat macam atribut yakni persepis yyang tak terbatas, pengetahuan
yang tak terbatas, kekuatan yang tak terbatas dan kebahagiaan yang tak
terbatas. Kesempurnaan jiwa seperti ini dapat dirasa ketika dia amsih hidup
atau sudah mati.[39]
5. Jaina percaya dengan pluralisme roh;
terdapat roh-roh sebanyak tubuh hidup yang ada. Tidak hanya roh dalam binatang,
tetapi juga tumbuh-tumbuhan dan bahkan dalam debu. Hal ini juga diterima dalam
ilmu pengetahuan moderen. Semua roh tidak secara sama memilki kesadaran, ada
yang lebih tinggi ada yang lebih rendah. Semaju apapun indria-indrinya, roh
terbelenggu dalam pengetahuan y6ang terbatas; juga terbatas dalam tenaga dan
mengalami segala jenis penderitaan.Tetapi setiap roh mampu mencapai kesadaran
tak terbatas, kekuatan dan kebahagian. Mereka dihalangi oleh karma, seperti
matahari dihalangi oleh awan. Karma dapat menyebabkan belenggu roh. Dengan
menyingkirkan karma roh dapat memindahkan belenggu dan mendapatkan kesempurnaan
alamiah.[40]
PRAKTEK KEAGAMAAN DALAM JAINISME
A.
Asketisme
Menurut jai nada
dua motif melakukan kehidupan asketik, pertama bahwa kehidupan asketik dianggap
sebagai salah satu macam atletikisme spiritual yaitu latihan spiritual para
atlit menjelang pertandingan.Kedua, bahwa kehidupan asketik itu menempatkan
prinsip serba dua antara materi dan spirit (jiwa). Alu mencari cara untuk
membebaskan jiwa yang terkurung dalam daging.
Jainisme
sangantmementingkan asketisme.Hal ini diandaikan sebagai perjuangan mahavira
untu memperoleh pengetahuan agungng.Karena itu sifat asketik jainisme menjadi
bgitu kstrim dan ketat.
B.
Etika penganut agama Jain
Masyarakat
jainisme terdiri atas pendeta, biara dan orang kebanyakan. Hanya ada lima
disiplin spiritual didalam jainisme. Di dalam kasus kependetaan disiplin ini
benar-baner ketat, kaku dan sangat fanatik.Sementara dalam kasus orang umum hal
itu bisa di modifikasi.Kelima sumpah disebut “sumpah besar” (maha-vrta),
sementara bagi orang umum disebut ‘sumpah kecil’ (anu-vrta).Kelima sumpah
tersebut adalah (1) ahimsa (non kekerasan), (2) satya (kebenaran di dalam
pikiran), (3) asteya (tidak mencuri), (4) brahmacharya (berpantang dari
pemenuhan nafsu baik pikiran, perkataan maupun perbuatan), dan (5) aparigraha
(ketakmelekatan dengan pikiran, perkataan dan prbuatan). Dalam halo rang umum,
aturan ini bisa di modifikasi dan disederhanakan.[41]
Untuk
orang awam ada 12 atauran yang semula berasal dari aturan pendeta. Keduabelas
aturan tersebut adalah
1. Tidak pernah menyengaja melenyapkan
kehidupan dari makhluk ang berorgan indra
2. Tidak pernah berbohong
3. Tidak mencuri
4. Tidak berzina
5. Tidak tamak
6. Menghindari godaan-godaan
7. Membatasi jumlah barang yang dipakai
sehari-hari
8. Menjaga hal yang berlawanan dengan
usaha untuk menghindari dari kesalahan-kesalahan
9. Menjaga periode-periode meditasi
yang telah dicapai
10. Mengamati periode-periode penolakan
diri
11. Memanfaatkan periode-periode
kesempatan menjadi pendeta
12. Member sedekah
Umat awam juga memegag prinsip
ahimsa, dengan melakukan diet vegetarian dan selanjutnya melarang diri makan
telor.
BAB VIII
Agama Sikh
Sejarah
Kepercayaan
Sikh, atau lebih dikenal dengan nama “Khlasa” atau “yang murni” berasal dari
agama Hindu, muncul dalam tahun 1699 M dan dianggap sebagai kepercayaan yang
paling kontemporer di dunia ini.[42]
Agama
Sikh merupakan agama Non-Semit, Non-Vedic.Agama Sikh meru-pakan agama terbesar
ke-6 di dunia. Agama sikh didirikan oleh Guru Nanak pada akhir abad 15 M.
Berasal dari daerah antara Pakistan dan Barat Daya India yaitu Punjab. Punjab
berarti tanah dari 5 sungai.Guru Nanak lahir sebagai Ksatriya (Kasta Ksatria)
dalam keluarga Hindu tetapi sangat dipengaruhi oleh Islam dan Muslim.
Agama
Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab,
India.Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Agama Sikh percaya
kepada adanya satu Tuhan dan dipanggil waheguru.Selepas beliau meninggal dunia,
penggantinya juga diberi pangkat guru.Sebanyak sepuluh guru telah mengambil
alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan.Rangkaian ini berakhir pada tahun
1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia
tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip
ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. Gobind Singh juga telah menumbuhkan
sebuah persatuan "Persaudaraan Khalsa Sikh" dan memulakan pemakaian
seragam untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran
"Lima K".Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan
mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada
abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih
daripada 23 juta penganut.[43]
Ajaran agama
Konsep Ketuhanan Dalam Agama Sikh
Berkaitan dengan konsep
ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-orang Sikh adalah
konsep ‘Mul Mantra’.Konsep ini menjadi landasan fundamental agama Sikh yang
termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru Granth Shahib.Dalam
kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan istilah
‘Japoji Mul Mantra’.Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa”.
Tuhan itu disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa
takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak dilahirkan’. Agama
Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama mo-notheisme.Dan Tuhan Yang
Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut ‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan
yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’.
Guru Granth Shahib memberikan
nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang
disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang
Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang
Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar lain yang disebut
dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan yang sejati.
Disamping mempercayai ajaran
monotheisme, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan (inkarnasi)
Tuhan.Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud
berupa manusia.Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan
mereka juga melarang pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala.Guru
Nanak sangat dipengaruhi oleh ajaran Kabir. Tidak mengherankan, bila Anda
membaca ‘Sri Guru Granth Sha-hib’, terdapat beberapa bab yang mengandung
untaian ‘Do has’ dari Sant Kabir. ‘Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na
koi.Joi sukh mein sumren kare, to dukh kahe hoi’. Artinya, setiap orang akan
ingat kepada Tuhannya tatkala ia berada dalam lilitan masalah, tetapi tidak
seorangpun yang mengingat-Nya tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia.
Seseorang yang bisa mengingat Tuhan tatkala berada dalam keadaan senang dan
bahagia, bagaimana mungkin ia akan terjatuh ke dalam masalah .[44]
Tentang Ajaran Kitab Suci Agama Sikh
kelima, guru Arjan Dev terkenal
karena menyusun Adi Granth, kitab suci agama Sikh. Kitab suci ini kemudian
dideklarasikan menjadi Guru Granth Sahib oleh Guru Gobind Singh. Kitab suci
Guru Granth Sahib ini berisikan ajaran-ajaran suci dalam bentuk asli yang
ditulis oleh para guru sikh sendiri. Di dalam kitab sucinya berisi
ajaran-ajaran agama, syair-syair yang telah dikodifikasikan.
Dari kitab Sri Guru Granth
Shahib. Agama Sikh mewajibkan lima hal yang selalu harus ada, yang dikenal
dengan sebutan ‘5K’.
1. Huruf
‘K’yang pertama adalah ‘Kash’ yakni rambut yang tidak boleh dipotong yang ada
pada diri sang guru.
2. Huruf ‘K’
yang kedua adalah ‘Kanga’, yakni sisir yang dipergunakan untuk merapihkan
rambut.
3. Huruf ‘K’
yang ketiga adalah ‘Kadha’, yakni gelang besi yang diper-gunakan di tangan atau
kaki untuk memberikan kekuatan dan daya tahan diri.
4. Huruf ‘K’
yang keempat adalah ‘Kripan’, pisau belati yang dipergu-nakan untuk pertahanan
diri.
5. Huruf ‘K’
yang kelima adalah ‘Kacha’ yaitu pakaian yang panjang ke bawah hingga ke batas
lutut atau sebatas paha yang dimaksudkan untuk kelincahan gerak.
Penampakkan dengan ‘5K’ ini menjadi cara atau ciri
untuk mengenali orang-orang Sikh.[45]
SEPULUH GURU SIKH
Kesepuluh Guru dalam Sikhisme adalah:
#
|
Nama
|
Menjadi Guru pada
|
Lahir
|
Wafat
|
Usia
|
Ayah
|
Ibu
|
1
|
69
|
Mata Tripta
|
|||||
2
|
48
|
Mata Ramo
|
|||||
3
|
95
|
Bakht Kaur
|
|||||
4
|
47
|
Mata Daya Kaur
|
|||||
5
|
43
|
Mata Bhani
|
BAB IX
Agama Shinto
Sejarah
Shinto
berasal dari kata Shin dan To, yaitu kombinasi dua huruf kanji yang berarti
Jalan Kami (Tuhan atau Dewa). Nama ini mulai dipakai pada abad ke 6, bersamaan
dengan kedatangan agama Buddha, untuk membedakan dengan jelas agama lama dengan
agama baru. Jadi jelas sekali, kalau masyarakat Jepang dulu menjalankan kepercayaannya
apa adanya dan tanpa nama atau istilah apapun.
Shinto
mempunya sejarah yang cukup panjang dan tua yaitu dimulai dari masa Jomon
Period (11.500-300 BC) ada indikasi masyarakat jaman itu sudah menjalankan
ritual Samanisme
yang mirip dengan ritual Shinto sekarang.Kemudian pada masa Kofun Period
(250-552 CE) mulai ditemukan catatan yang lebih lengkap tentang kepercayaan
ini.Kuil kuno Ise dan kuil Izumo Taisha yang terletak di barat daya dan di
timur laut kepulauan Jepang adalah beberapa di antara kuil yang dibangun pada
masa ini dan masih berdiri hingga kini.
Bahkan yang
mungkin paling unik adalah tempat suci agama Shinto pada awalnya kebanyakan
tidak memiliki bangunan apapun jadi hanya berupa tanah kosong, hutan, sungai
ataupun gunung dan pendirian bangunan ini dimulai karena pengaruh dari agama
Buddha yang mulai masuk pada masa itu.
Kemudian
pada masa Restorasi Meiji, Shinto ditetapkan menjadi agama resmi negara namun
setelah perang dunia kedua Jepang, status Shinto sebagai agama negara berakhir
karena Jepang beralih menjadi negara sekular dan agama dianggap tidak lebih
sebagai kegiatan budaya.[46]
Shinto dan Ajarannya
K a m i
Istilah
“Kami” dalam agama Shinto dapat diartikan dengan “di atas” atau “unggul”,
sehingga apabila dimaksudkan untuk menunjukkan suatu kekuatan spiritual, maka
kata “Kami” dapat dialih bahasakan (diartikan) dengan “Dewa” (Tuhan, God dan
sebagainya). Jadi bagi bangsa Jepang kata “Kami” tersebut berarti suatu objek
pemujaan yang berbeda pengertiannya dengan pengertian objek-objek pemujaan yang
ada dalam agama lain.[47]
Istilah Kami
diterapkan terhadap kekuatan dan objek-objek tertentu, tanpa membedakan apakah
objek tersebut adalah benda hidup atau mati, bersifat baik atau buruk.Semua
yang memiliki sifat-sifat misteriusdan menimbulkan rasa segan dan takut dapat
dianggap sebagai Kami.
Ada 4 hal yang mendasari
konsepsi kedewaan dalam agama Shinto, yaitu :
1.
Dewa-dewa tersebut pada umumnya merupakan personifikasi
gejala-gejala alam.
2.
Dewa-dewa tersebut dapat pula berarti manusia
3.
Dewa-dewa tersebut dianggap mempunyai spirit yang
mendiami tempat-tempat di bumi dan mempengaruhi kehidupan manusia.
4.
Pendekatan manusia terhadap dewa-dewa tersebut
bertitik-tolak dari perasaan segan dan takut.[48]
Adapun beberapa dewa-dewi, mahkluk gaib, roh-roh,
yang dipuja dalam Shinto antara lain:
1.
Naga (mahkluk berupa ular)
2.
Dosojin, Ebisu (salah satu dewa keberuntungan Jepang)
3.
Dewa Hachiman,
Henge, Kappa, Kitsune (Roh Srigala)
4.
Oinari (Roh
Srigala)
5.
Shishi (Singa)
6.
Su-ling (Empat
Binatang Pelindung)
7.
Tanuki (Sejenis
Dewa
8.
Inari (dewa
makanan)
9.
Aragami (Roh ganas
dan jahat)
10. Dewa-dewa Tanah dan Dewa-dewa Gunung dan
Dewa-dewa Pohon
11. Dewa-dewa Air dan Dewa-dewa Laut
12. Dewa-dewa Api
13. Dewa-dewa manusia
Konsep tentang manusia
Hubungan
kami dengan manusia terjalin suatu hubungan antara orangtua dan anak, atau
antara nenek moyang dengan keturunannya.Dengan demikian “manusia adalah putra kami”.
Ungkapan ini memiliki 2 macam arti :
1) Kehidupan manusia berasal
dari kami, sehingga dianggap suci.
2) Kehidupan sehari-hari adalah
pemberian dari kami.
Dalam agama Shinto, manusia
memiliki banyak arti, diantaranya :
* Hito (tempat tinggal spirit)
* aohito-gusa (manusia-rumput
hijau) Dalam bahasa Jepang kuno
* ame no masu-jito (manusia-
langit-yang berkembang)
konsep dosa
tidak dikenal dalam agama Shinto. Segala bentuk upacara keagamaan yang
dikerjakan pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi “suci” yang sangat
diperlukan dalam mendekati kami.Penyakit, luka, menstruasi, dan kotoran-kotoran
lainnya dianggap sebagai hal-hal yang dapat merusak hubungan manusia dengan
kami.
* Ajaran Tentang Dunia
Agama Shinto
adalah termasuk tipe agama “lahir satu kali”.Dalam arti, memandang dunia ini
sebagai satu-satunya tempat kehidupan bagi manusia. Meskipun demikian, dalam
pemikiran Shinto ada 3 macam dunia, yaitu :
1.
Tamano-hara, yang berarti “tanah langit yang tinggi”,
yaitu dunia menjadi tempat tinggal para dewa langit.
2.
Yomino-kuni, yakni tempat orang-orang yang sudah
meningal dunia, yang dibayangkan sebagai dunia yang gelap, kotor, jelek, dan
menyengsarakan.
3.
Tokoyono-kuni, yang berarti “kehidupan yang abadi”,
”negeri yang jauh diseberang lautan”, atau “kegelapan yang abadi”, yaitu sebuah
dunia yang dianggap penuh kenikmatan dan kedamaian, tempat tinggal arwah
orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan suci.
Ketiga dunia
tersebut sering pula disebut dengan kakuriyo (dunia yang tersembunyi), sementara
dunia tempat tinggal manusia hidup disebut ut-sushiyo (dunia yang terlihat atau
dunia yang terbuka).
Menurut
Motoori Morinaga dalam mite terdapat ketentuan dari dewi matahari mengenai
suatu keabadian sejarah. Morinaga juga menyatakan bahwa dunia manusia ini akan
senantiasa tumbuh dan berkembang serta berubah terus menerus. Makanya oleh
sebab itu agama Shinto tidak memiliki ajaran tentang hidup dihari kemudian atau
hidup setelah mati, meskipun percaya akan adanya suatu dunia yang penuh
kenikmatan dan kedamaian tempat tinggal arwah orang-orang yang hidupnya suci.
Agam tersebut agaknya lebih menekankan pada pandangan yang lebih berorientasi
kekinian dan keduniaan, apalagi dunia dianggap sebagai tempat tinggal manusia
yang tidak akan pernah musnah. Berdsarkan pandangan semacam ini maka saat-saat
kehidupan manusia saat ini merupakan saat-saat yang penuh dengan nilai.Setiap
pemeluk Shinto diharuskan untuk berperan aktif secara langsung dalam
perkembangan dunia yang abadi, yang harus memanfaatkan setiap saat dalam
kehidupan semaksimal mungkin.Mentalitas seperti ini, mungkin merupakan diantara
lain-lain faktir yang telah membawa bangsa jepang menuju tingkat kesejahteraan
dan kemakmuran hidup duniawi yang cukup tinggi seperti yang dapat dilihat
sekarang.[49]
Ritual keagamaan
Matsuri
adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti
ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme
berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.Matsuri diadakan di banyak
tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada
juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan
dengan institusi keagamaan.Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada
musim gugur disebut Kunchi.Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud
untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras,
gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan
kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan
terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat.Matsuri
juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim
atau mendoakan arwah tokoh terkenal.Makna upacara yang dilakukan dan waktu
pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan
matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai
makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya. Pada penyelenggaraan
matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi
(Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami
atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam
prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian
wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang
berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan
permainan
Dalam teologi
agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan,
pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal
dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai
(permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai
(upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang
dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang
tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini,
Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih
menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan
terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta. Sesuai dengan
perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari
maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi
satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal
sebagai wacana dan tanpa makna religius[50]
Kitab suci
agama Shinto yang paling tua ada dua buah, yang disusun sepuluh abad
sepeninggal Jimmu Tenno (660 SM) yang merupakan kaisar Jepang yang pertama,
yaitu; Kojiki (Catatan dari hal-hal Kuno) yang mencatat peristiwa-peristiwa
purbakala yang disusun pada 712 M, dan Nihongi (Sejarah Jepang) yang ditulis
pada 720 M oleh seorang pangeran Jepang . Kemudian terdapat dua karya kemudian,
yakni Yengishiki (Lembaga-lembaga pada masa Yengi), dan Manyoshiu yaitu
kumpulan dari 10.000 daun adalah karya utama, tapi ini tidak dianggap sebagai
kitab suci yang diwahyukan[51]
Tujuan
Agama Shinto
Tujuan
utama dari Shinto adalah mencapai keabadian di antara mahluk-mahluk rohani,
Kami.Kami dipahami oleh penganut Shinto sebagai satu kekuasaan supernatural
yang suci hidup di atau terhubung dengan dunia roh.Agama Shinto sangat
animistik, sebagaimana kebanyakan keyakinan timur, percaya bahwa semua mahluk
hidup memiliki satu Kami dalam hakikatnya.Hakikat manusia adalah yang paling
tinggi, karena mereka memiliki Kami yang paling banyak.Keselamatan adalah hidup
dalam jiwa dunia dengan mahluk-mahluk suci ini, Kami.Jalan Untuk Mencapai
Tujuan Dalam Shinto keselamatan dicapai melalui pentaatan terhadap semua
larangan dan penghindaran terhadap orang atau obyek yang mungkin menyebabkan
ketidak sucian atau polusi.Persembahyangan dilakukan dan persembahan dibawa ke
kuil untuk para Dewa yang dikatakan ada sejumlah 800 miliar di alam
semesta.Manusia tidak mempunyai Tuhan tertinggi untuk ditaati, tapi hanya perlu
mengetahui bagaimana menyesuaikan diri dengan Kami dalam berbagai
manifestasinya.Kami seseorang tetap hidup setelah kematian, dan manusia
biasanya menginginkan untuk berharga dan dikenang dengan baik oleh
keturunannya.Oleh karena itu, pemenuhan kewajiban adalah unsur yang paling
penting dari Shinto.[52]
BAB X
Agama Baha’i
Sejarah
Agama
Bahá’í dimulai di Iran pada abad 19.Pendirinya
bernama Bahá’u’lláh.Pada awal abad kedua puluh satu,
jumlah penganut Bahá’í sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua
ratus negeri di seluruh dunia.
Dalam
ajaran Bahá’í, sejarah keagamaan dipandang sebagai suatu proses pendidikan bagi
umat manusia melalui para utusan Tuhan, yang disebut para
"Perwujudan Tuhan". Bahá’u’lláh dianggap sebagai Perwujudan Tuhan
yang terbaru.Dia mengaku sebagai pendidik Ilahi yang telah dijanjikan bagi
semua umat dan yang dinubuatkan dalam agama Kristen, Islam, Buddha, dan
agama-agama lainnya. Dia menyatakan bahwa misinya adalah untuk meletakkan
pondasi bagi persatuan seluruh dunia, serta memulai suatu zaman perdamaian dan
keadilan, yang dipercayai umat Bahá’í pasti akan datang.
Mendasari
ajaran Bahá’í adalah asas-asas keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan umat
manusia.Pengaruh dari asas-asas hakiki ini dapat dilihat pada semua ajaran
kerohanian dan sosial lainnya dalam agama Bahá’í. Misalnya, orang-orang Bahá’í
tidak menganggap "persatuan" sebagai suatu tujuan akhir yang hanya
akan dicapai setelah banyak masalah lainnya diselesaikan lebih dahulu, tetapi
sebaliknya mereka memandang persatuan sebagai langkah pertama untuk memecahkan
masalah-masalah itu. Hal ini tampak dalam ajaran sosial Bahá’í yang
menganjurkan agar semua masalah masyarakat diselesaikan melalui proses musyawarah.
Sebagaimana dinyatakan Bahá’u’lláh: "Begitu kuatnya cahaya persatuan,
sehingga dapat menerangi seluruh bumi." Iman Baha'i adalah agama
Abrahamik.[53]
Ajaran
agama
Ketuhanan Yang Maha Esa
Keyakinan
Agama Bahá'í pada Tuhan Yang Maha Esa berarti bahwa alam semesta dan
semua makhluk serta segala kekuatan yang ada di dalamnya telah diciptakan oleh
satu Wujud supernatural yang tunggal.
Berbagai
sebutan seperti Tuhan, Allah, Yahweh, dan Brahma semuanya merujuk pada Satu
Wujud Ilahi, yang sifat-Nya tidak bisa diketahui dan dipahami oleh manusia.
Kita belajar tentang Tuhan
melalui para Utusan-Nya, yang mengajar dan membimbing umat manusia[54]
Semua agama berasal dari Tuhan
Ketika
seorang Bahá'í mengatakan bahwa semua agama adalah satu, itu tidak berarti
bahwa semua keyakinan dan masyarakatnya adalah sama. Melainkan, dia
meyakini bahwa Tuhan telah mengungkapkan Diri-Nya melalui serangkaian Utusan
Ilahi, yang tujuannya adalah untuk membimbing dan mendidik umat manusia.Mereka
semua adalah ungkapan dari tujuan Ilahi yang tunggal, "Inilah Agama Allah
yang tak berubah-ubah, abadi pada masa lampau, kekal pada masa yang akan
datang."[55]
Seluruh umat manusia adalah satu keluarga
Ajaran-ajaran
Bahá’í menekankan bahwa kita semua, sebagai ciptaan dari satu Tuhan, adalah
bagian dari satu keluarga umat manusia. Bahá’u’lláh berkata, “Kemah kesatuan
telah ditegakkan; janganlah engkau memandang satu sama lain sebagai orang
asing. Engkau adalah buah-buah dari satu pohon dan daun-daun dari satu
dahan.”Orang-orang hampir dari setiap latar belakang, di setiap negara, telah
menjadi Bahá’í.[56]
Pria dan wanita adalah sama
Kesetaraan
penuh dan kesadaran yang kuat akan kemitraan antara perempuan dan laki-laki
sangatlah penting bagi kemajuan manusia dan transformasi masyarakat.
“Pria dan wanita telah dan akan
selalu sama dalam pandangan Tuhan," kata Bahá'u'lláh.
Masyarakat Bahá'í di seluruh
dunia telah berada di barisan depan dari gerakan untuk memajukan hak-hak wanita
selama lebih dari satu abad.[57]
Perdamaian Dunia adalah kebutuhan yang sangat mendesak dari jaman ini
Apakah
perdamaian akan dicapai hanya setelah kengerian-kengerian yang tak terbayangkan
yang disebabkan sikap keras kepala manusia untuk tetap berpegang teguh pada
pola tingkah laku yang lama, ataukah sekarang perdamaian itu akan diraih
melalui suatu tindakan nyata dari permusyawarahan, inilah pilihan bagi semua
yang mendiami bumi.Masyarakat Bahá’í percaya bahwa umat manusia dapat
menghadapi cobaan besar ini dengan keyakinan akan hasil akhirnya yang baik.[58]
Prinsip Ajaran Bahá’i[59]
Berikut ini
adalah Prinsip dan Ajaran Bahá’i:
- Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Percaya Kepada Para Rasul Sebagai Utusan Tuhan
- Percaya Kepada Akhirat
- Dasar Semua Agama Adalah Satu
- Kesatuan Umat Manusia
- Penyelidikan Kebenaran Secara Bebas
- Persesuaian Agama Dan Ilmu Pengetahuan
- Persamaan Hak Antara Pria Dan Wanita
- Kesucian Dan Kemurnian Sangatlah Penting
- Segala Prasangka Harus Dihapuskan
- Pendidikan Wajib Bagi Semua Anak-Anak
- Perdamaian Dunia
- Bahasa Sedunia
- Bermusyawarah Dalam Segala Hal
- Wajib Bekerja Untuk Mencari Nafkah
- Penyelesaian Masalah Ekonomi Secara Rohani
- Kemiskinan Dan Kekayaan Yang Berlebihan Harus Dihapuskan
- Tidak Boleh Bercampur Tangan Dalam Urusan Politik
- Kesetiaan Kepada Pemerintah
Kitab suci
Baha`i
Holy Writing atau yang disebut sebagai Al-Kitab Al-Aqdas (Kitab
Suci) merupakan kitab suci agama Baha`i yang ditulis oleh Baha`ullah.[60]
Dalam Ayat-ayat Suci-Nya, yang diwahyukan antara 1853-1892 itu, Baha'u'llah
mengulas berbagai hal seperti keesaan Tuhan dan fungsi Wahyu Ilahi; tujuan
hidup;.ciri dan sifat roh manusia; kehidupan sesudah mati; hukum-hukum dan
prinsip-prinsip Agama; ajaran-ajaran akhlak; perkembangan kondisi dunia seta
masa depan umat manusia. Selain dituntun oleh Tulisan Suci Baha'u'llah,
kehidupan masyarakat Baha'i juga dibimbing melalui buku-buku dan surat-surat
yang ditulis 'Abdul-Baha dan Shoghi Effendi.Buku-Buku Baha'i kini dapat dibaca
dalam lebih dari 800 bahasa.[61]
BAB XI
Agama
Suku Aborigin di Australia
Sejarah
Australia adalah negara terbesar
ke-enam di dunia dari segi luasnya,lebih kecil bila dibandingkan dengan Rusia,
Kanada, Cina, Amerika Serikat,dan Brasil. Australia adalah benua terkecil,
sedangkan yang terbesar adalahAsia yang luasnya 44.614.000 km2.Manusia menghuni
Australia sudah sejak lama sekali.Penghuni asli Australia disebut orang
Aborijin.Dalam bahasa Latin kata 'aborigine' mempunyai arti 'dari awal mula'.
Umumnya orang percaya bahwa mereka (aborijin) telah
tinggal diAustralia setidaknya selama 60.000 tahun.Beberapa bukti ilmiah
terbarumenunjukkan bahwa manusia telah menghuni Australia lebih dari
60.000tahun yang lalu.Tampaknya beberapa orang Aborijin ini datang dari AsiaTenggara selama zaman es.Pada waktu itu permukaan
laut lebih rendahdaripada sekarang dan celah pemisah antara Australia
dan Indonesia lebih sempit.
Mereka (aborijin) hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan (foodgathering) dan ini sudah dipertahankan semenjak
beribu-ribu tahun sebelum kedatangan bangsa kulit putih. Mereka tidak mengenal
pertanian, karena,disamping faktor lingkungan alam yang kurang mendukung untuk
diolah menjadi lahan pertanian, juga disebabkan oleh tidak adanya bibit tanaman
untuk pertanian.Kenyataan ini ternyata dapat mereka pertahankan dalam waktu
yang lama, Karen acara ini mereka anggap paling effesien dalam memanfaatkan
alam sebagai sumberkehidupan.
Orang
Aborigin menganggap diri mereka adalah bahagian dari alam dansemua benda-benda
alam seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan, menurutmereka, mempunyai sifat yang sama dengan manusia. Oleh karenanya dalamtradisi
Aborigin sangat dipentingkan menjaga keharmonisan alam.Dalammengumpulkan bahan
makanan dan berburu mereka selalu menjagakeseimbangan alam serta mampu
memelihara sumber kehidupan.Sehinggadengan demikian persediaan sumber itu
selalu terjamin.Menurut tradisi orang-orang Aborigin, tanah adalah merupakan
bahagianyang sangat penting dalam kehidupan mereka.Tanah adalah suatu yang bersifatsakral,
pemilikan atas tanah adalah mutlak untuk menjaga keharmonisan jagadraya.Sebelum
kedatangan orang Eropa, hampir semua daratan Australia telahdipatok menjadi
wilayah-wilayah suci setiap suku Aborigin.Wilayah dan batas-batasnya (border)
mereka ingat dengan baik melalui balada-balada, karena merekamemang tidak
melakukan pencatatan tertulis untuk itu.Di wilayah-wilayah itulahmereka
melakukan segala kegiatan mulai dari berburu, mengumpul bahanmakanan dan
melaksanakan upacara-upacara keagamaan.Setiap border biasanyadidiami oleh satu
suku Aborigin yang masing masing memiliki spesifikasi budayadan bahasa yang berbeda-beda.
Kebudayaan suku Aborigin
Etnik
Aborigin, pemukim benua Australia, pada sekitar abad-abadkedatangan bangsa
kulit putih (abad ke 18), diperkirakan berjumlah 300.000orang. Mereka mendiami
pantai-pantai utara dan timur serta lembah sungaiMurray dan sebahagian kecil
lainnya berada di Tasmania (Kitley,1994;362). Tidak ada penjelasan yang lebih
pasti tentang kapan pertama kaliorang-orang Aborigin mulai menempati benua ini,
namun yang dapatdipastikan adalah bahwa mereka,
sejauh yang dapat diketahui, merupakan pendatang paling awal di Australia yang
datang dari belahan utara benua ini.
Etnik Aborigin yang hidup di Australia ini
mengembangkankebudayaan sendiri berdasarkan kondisi lingkungan alam di mana
merekahidup. Mereka hidup dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan(food gathering) dan ini sudah
dipertahankan semenjak beribu-ribu tahunsebelum kedatangan bangsa kulit putih.
Mereka tidak mengenal pertanian,karena, disamping faktor lingkungan alam yang
kurang mendukung untuk diolah menjadi lahan pertanian, juga disebabkan
oleh tidak adanya bibittanaman untuk pertanian. Kenyataan ini ternyata dapat
mereka pertahankandalam waktu yang lama, karena cara ini mereka anggap paling
effesiendalam memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan.
Kesenian
Masyarakat Aborigin
Konsep kesenian bagi masyarakat
tradisional Aborigin jauh berbedadari konsep kesenian masyarakat Eropa. Dalam
masyarakat Aborigin,aktivitas seperti tarian, nyanyian, gambaran pasir, membuat
perabot atau menenun keranjang tidak dianggap sebagai aktivitas berbeda seperti
„ Art and Design’ di Eropa. Semua aktivitas tersebut adalah
bagian Dreaming
dan kehidupan sehari-hari. Lagi pula, tidak
ada konsepsi orang ahli kesenian dan seniman, karena semua orang adalah
seniman.Orang Aborigin secara tradisional mengunakan bahan alami yangtersedia
untuk keseniannya. Di seluruh Australia, lukisan tanah dan guaserta lukisan
badan dan dekorasi sangat penting dan memakai bermacam-macam cara dan gaya.
Tarian dan musik juga penting sekali bagimasyarakat Aborigin sebagai ekspresi
kesenian, dan juga dipengaruhilingkungan alami.
Sistem Kepercayaan Suku Aborigin
Orang-orang Aborigin memiliki
sistem kepercayaan "dream time".Mereka percaya kepada arwah nenek
moyang dan percaya kepada kekuatan-kekuatan magic yang dimiliki oleh alam
terutama binatang.Disamping itu mereka juga dikenal sebagai pembuat obat yang
diolah dari sumber-sumber alam.
Hidup orang-orang Aborigin dikenal
sebagai serba upacara.Hal itumereka anggap penting dalam setiap pelaksanaan
pekerjaan seperti perkawinan, kematian, kelahiran dan sebagainya.Peranan orang
tua sangat menentukan dalam sistem kehidupan orang-orang Aborigin. Dewan Orang
Tua (Council of Elders) berperan terutama dalam menentukan perang antar suku,
upacara kelahiran, sunatan (inisiasi),keuntungan,
pembagian makanan dan upacara kematian.Tingginya kehidupan spiritual
bangsa Aborigin membuat mereka jadi obyek penelitianpaling top di dunia bagi
para antropologi.
Bangsa Aboriginpunya kemampuan
bermimpimengenai masa lalu dan masa depan bumi kita. Lukisan di bebatuan buah
karya nenek moyang mereka menggambarkansejarah umat manusia saat zaman batu.
Kita bisa melihat rupa badak raksasa, binatang purba yang sudah
punah, dan binatang lain seperti Wombat.
BAB XII
Agama
Suku Indian di Amerika
Sejarah
Suku Indian
adalah pemukim pertama Amerika
Utara datang dari Asia
lebih dari 20.000 tahun lalu.Karena mengikuti hewan buruan, mereka mengembara
melewati Selat Bering (dulu tanah genting,
kini pemisah titik paling timur Benua Asia dan titik paling barat Benua
Amerika).Lambat laun mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai suku.Berabad-abad
mereka membangun masyarakat teratur.Pada abad ke-16, orang Eropa
tiba di Amerika Utara untuk pertama kali.Karena mengira tiba di India
(Asia), mereka secara keliru menyebut penduduk asli itu orang
"Indian".Orang Eropa menginginkan tanah.Karena itu keberadaan
penduduk asli terancam.Kaum Indian lalu bertempur melawan para pemukim
baru.Pada abad ke-19, suku Indian melawan pemerintah Amerika
Serikat yang berusaha menggusur mereka.Lewat perjuangan
sengit, kaum Indian dipindahkan ke reservat, daerah khusus buat mereka. Hingga
kini banyak orang Indian masih hidup di sana.[62]
Kebudayaan dan Kepercayaan[63]
Kebudayaan Material dan
Immaterial
Kebudayaan material merupakan
kebudayaan yang merupakan hasil karya dari manusia. Bila melirik ke Amerika,
maka akan kita jumpai Piramida Matahari di Teotihuacan (Meksiko), atau Piramida
Castilo di Yukatan.
Kebudayaan Immaterial merupakan kebudayaan rohaniah
manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesusilaan, kesopanan,
dan hukum.Hal ini menunjukkan kepercayaan masuk dalam ranah immaterial, namun
bentuk material dapat kita temui pada tempat upacara di mana kepercayaan ini
dilakukan.
Suku-Suku yang Mengenal
Pengorbanan Manusia di Amerika
“Umumnya dalam kepercayaan
orang Indian Azteca, Maya, dan Inca adalah menyembah patung-patung, mengadakan
upacara korban manusia . . .” Dari pernyataan mengindikasikan bahwa 3 suku
yang terkenal dari Amerika ini mengenal upacara dengan mengorbankan manusia.
“. . . kelompok suku yang
lebih besar yang dikenal sebagai orang Missippi atau penganut kebudayaan kuil
tugu . . . . mereka berkembang menjadi masyarakat yang mengenal sistem hierarki
yang memiliki dan mempraktekkan upacara pengorbanan manusia . .
Diatas merupakan suku yang
menyelenggarakan upacara pengorbanan, walau demikian tidak banyak refrensi yang
menggambarkan secara detail bagaimana pengorbanan manusia ini.
Proses Upacara Pengorbanan
Manusia
Ada banyak suku di Amerika, namun
hanya 4 yang bisa diidentifikasikan menyelenggarakan upacara pengorbanan
manusia sesuai refrensi yang digunakan (dapat dilihat pada daftar
refrensi).Walau begitu, orang Missipi dan suku Inca tak bisa digambarkan
bagaimana pengorbanan manusia ini diselenggarakan.Hanya Azteca yang bisa
digambarkan sedikit jelas.Sementara itu suku Maya yang dikenal lemah lembut
juga mengenal upacara ini, mereka mendapatkan upacara ini dari orang Toltek
(jadi suku Toltek merupakan suku yang juga menyelenggarakan pengorbanan
manusia.) yang menjadikannya sebagai bagian terpenting dari upacara keagamaan.
Bangsa Aztec menyembah banyak
dewa atau politheisme.Mereka menyembah dewa matahari yaitu Huitzilochti.Mereka
mempercayai bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara,
agar terus beredar pada orbitnya dan berputar terbit dan tenggelam.Untuk itu
diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia.Mereka meyakini bahwa
pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahari
tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di atas
altar di puncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta.
Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh
banyak orang.
Huzlopochtli, khususnya, demikian
rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan manusia dikorbankan sebagai sesaji
untuknya dalam waktu satu hari saja.Monte Zuma II pernah mengorbankan 5100
orang korban dalam satu upacara peringatan tahtanya.Pada waktu Ahuitzolt yang
berkuasa pada abad ke-15, paling tidak 20.000 jiwa manusia dijadikan korban
dalam upacara. Calon korban digiring ke puncak piramida tempat pendeta saling
berebut bagian mereka masing-masing dan memotong jantung si korban dengan pisau
batu gelas, lalu mempersembahkannya hangat-hangat dan masih berlumur darah ke
batu altar sang dewa.
Kematian Terhormat
Pada puncak kejayaan kekuasaan
Aztec, Tenochittlan merupakan pusat upacara berdarah yang semakin
menjadi-menjadi.Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus lainnya,
menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian.Bagi
bangsa Aztec, darah manusia merupakan bagian upacara untuk mencegah kehancuran
dunia, yang menurut mereka ditandai oleh lenyapnya matahari.Upacara kurban bagi
bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu pula bagi calon
korban.Menurut kepercayaan mereka, kematian di tangan para pendeta merupakan
suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa dengan cara
membelah dada dan mengambil hatinya, agar tidak marah dan lapar dan
mendatangkan bencana alam. Kepercayaan ini mempengaruhi pendangan orang
Aztec.Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban
ritual bila mereka tertawan dalam peperangan.Mati sebagai kurban upacara bagi
mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada
dewa matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan
sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bagian penting dari
matahari.
Hipotesis Antropolog tentang
Upacara Pengorbanan
1. Pengorbanan
dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk, terutama sejak jumlah tawanan
perang meningkat dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.
2. Untuk memberikan
kepada rakyat mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin.
Hipotesis ini sangat lemah, karena bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang,
serta memelihara anjing, ayam dan kalkun.
3. Pendapat
yang lebih rasional adalah untuk menakut-nakuti para pembangkang dan
pemberontak, agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap penguasa raja.
Para tawanan perang banyak dijadikan korban dan jumlah besar untuk dewa
matahari, orang-orang yang bersalah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk
jadi korban seperti jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor,
hakim yang keliru membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah,
termasuk orang yang memasuki daerah terlarang istana raja.
[1]
Sekilas Sejarah Dunia, Penyusun Tim BSB (Belajar Sambil Bermain), hal.18
[2]
Ibid, hal.20
[3]Sejarah
untuk SMA/MA Kelas X, J.Sumardinata dkk, hal. 99
[4]Modul Sejarah Kelas 1 SMU, Dra.
M.Y. Sri Wuryaningsih, hal. 14
[5]http://gtheynova.wordpress.com/2012/06/26/agama-mesir-kuno-ilmu-perbandingan-agama/
[6]http://gtheynova.wordpress.com/2012/06/26/agama-mesir-kuno-ilmu-perbandingan-agama/
[7]
ibid
[8]
ibid
[9]
ibid
[10] Mortimer Chambers dkk. The
Western Experience, (Americas : McGraw-Hill. 2003) hal 38.
[11]
Ibid, h. 10-11
[12] 9www.Britishmuseum.co.uk
/www.ancientgreece.co.uk/gods/explore/exp_set.html
[13]
10 S. A. Nigosian, World faith, (New York: Maritin’s Press, 1990) h. 37
[15]http://www.jualbeliforum.com/sejarah/48959-7-raja-pernah-memimpin-kerajaan-romawi.html#ixzz2QRPc3ta5
[17]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[18]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[19]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[20]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[21]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[22]http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Persia
[23]http://id.wikipedia.org/wiki/Elam
[24]http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Persia
[25]http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung
[26] Mengenal
agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/
pada 17 April 2013)
[27]
Vidyarthi, abdul haque & Dawud, abdl-ahad, ramalan tentang muhammad SAW,
(jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika) 2008) h. 16
[28][28]
Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/
pada 17 April 2013)
[29]
Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/
pada 17 April 2013)
[30]
Mengenal agama Zaratustra/zoroaster/zoroasterisme (di akses dari http://allahummazidnailman.blogspot.com/
pada 17 April 2013)
[31]
Ali, Mukti, Agama-agama di Dunia, (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALI JAGA
PRESS, 1988)h, 151
[32]Muhammad Mardiansyah, Agama Sikh Dan Jain,
diakses pada tanggal 21 maret, dari http://ardiceper.blogspot.com/2012/05/agama-sikh-dan-jain.html
[33]
Mukti Ali, Agama-Agama Dunia,
Yogyakarta:Hanindita offset, 1988, cet l, h. 151-152
[34]
Ali, Mukti, Agama-agama di Dunia, h. 15153
[35]Ali, mukti, agama-agama di Dunia, h.15158-159
[36]Ibid, h. 162-163
[37]Ibid. h. 164
[38]Ibid, h. 164-166
[39]Ali, mukti, Agama-agama di Dunia,
h. 167-169
[40]
Ibid, h. 18
[41]
I.B. Putu Suamba, Dasar-dasar Filsafat India, h. 319.
[42] Nyoman S. Pendit, Guru Nanak dan
Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara Mission: 1988, Cet.II, h.26
[43]http://cpchenko.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-mengenai-agama-sikh.html
[44]http://cpchenko.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-mengenai-agama-sikh.html
[45]
ibid
[46]http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/budaya/jepang/artikel/utama/agama_shinto.html
[47]Mukti Ali, Agama-Agama di
Dunia,hal.241-246
[48]
Ibid, h 254-255
[49]Mukti
Ali, Agama-Agama di Dunia, h. 258
[50]http://id.wikipedia.org/wiki/Shinto
[51]
ibid
[52]
ibid
[53]http://id.wikipedia.org/wiki/Baha%27i
[54]http://bahaiindonesia.org/
[55]
ibid
[56]
ibid
[57]
ibid
[58]
ibid
[59]
ibid
[60]http://thaybah.or.id/agama-bahai-mengaku-islam/
[61]http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Baha%27i
[62]http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Indian
[63]http://kuninghijau.wordpress.com/2011/02/13/pengorbanan-manusia-pada-suku-aztec-di-amerika-kuno/